Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aural Hematoma pada Anjing, Daun Telinga Bengkak Berisi Darah

ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Jordan Bigelow)
ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Jordan Bigelow)

Telinga merupakan salah satu indra penting yang harus dijaga kesehatannya. Sebisa mungkin, telinga dihindarkan dari agen-agen penyebab infeksi seperti parasit atau patogen lainnya. Jika telinga sudah mengalami infeksi, sebaiknya segera diobati agar tidak muncul masalah lain seperti aural hematoma.

Aural hematoma akan menyebabkan telinga bengkak dan menggembung karena berisi darah. Anjing yang mengalami aural hematoma akan merasa tidak nyaman dengan telinganya.

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan aural hematoma? Supaya lebih paham, yuk baca penjelasan di bawah ini!

1.Apa yang dimaksud dengan aural hematoma?

Kasus aural hematoma pada anjing yang menyebabkan pembengkakan telinga. (urbananimalveterinary.com)
Kasus aural hematoma pada anjing yang menyebabkan pembengkakan telinga. (urbananimalveterinary.com)

Dilansir VCA Hospitals, aural hematoma adalah akumulasi darah bersifat lokal yang terbatas dalam jaringan daun telinga. Darah tersebut berasal dari pembuluh darah yang pecah, sehingga terakumulasi di antara tulang rawan telinga dan kulit.

Aural hematoma dapat terjadi pada salah satu atau kedua telinga. Pemilik anjing sering kali tidak menyadari jika anjingnya mengalami aural hematoma jika akumulasi darah masih sedikit. Jika daun telinga sudah penuh dengan darah dan bengkak, penyakit ini baru terdeteksi.

2.Aural hematoma sering kali disebabkan oleh trauma

ilustrasi hewan anjing (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi hewan anjing (pexels.com/Pixabay)

VCA Hospitals melansir, aural hematoma umumnya disebabkan oleh infeksi telinga yang lebih dulu terjadi. Rasa tidak nyaman akibat infeksi telinga tersebut dapat memicu anjing untuk menggelengkan kepala dengan kuat atau menggaruk kepala dan telinga.

Tindakan menggeleng kuat atau menggaruk telinga tersebut dapat memicu pecahnya pembuluh darah dan terjadi aural hematoma. Oleh sebab itu, mencegah terjadinya infeksi sangat penting.

3.Telinga yang menggembung jadi gejala klinis aural hematoma

ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Fatty Corgi)
ilustrasi hewan anjing (unsplash.com/Fatty Corgi)

Dilansir PetMD, aural hematoma dicirikan dengan pembengkakan daun telinga, baik salah satu atau keduanya. Pada kebanyakan kasus, hanya satu telinga yang terdampak.

Pembengkakan yang cukup besar tersebut biasanya baru menjadi perhatian pemilik anjing. Padahal, infeksi telinga biasanya sudah terjadi jauh sebelum pembentukan aural hematoma.

4.Operasi jadi terapi pilihan untuk aural hematoma

ilustrasi prosedur operasi (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi prosedur operasi (pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir VCA Hospitals, metode terapi terbaik untuk mengatasi aural hematoma pada anjing adalah melalui prosedur operasi. Operasi dipilih karena metode ini memungkinkan untuk mengeluarkan akumulasi darah secara tuntas, sehingga mencegah aural hematoma terbentuk kembali.

Pada kasus aural hematoma yang masih kecil, drainase saja masih dimungkinkan untuk dilakukan. Namun, jika akumulasi darah terlalu banyak, prosedur drainase hanya menghilangkan darah sementara dan akumulasi dapat kembali terjadi dalam 1 hingga 2 hari.

5.Aural hematoma dapat dicegah

ilustrasi anjing sedang bermain (unsplash.com/Joe Caione)
ilustrasi anjing sedang bermain (unsplash.com/Joe Caione)

PetMD melansir, pencegahan terbaik agar aural hematoma tidak terbentuk adalah dengan mencegah terjadinya penyebab primer, yaitu infeksi telinga. Biasanya, infeksi telinga sering kali disebabkan oleh infestasi ektoparasit, seperti tungau.

Lebih baik, pencegahan terhadap infestasi tungau selalu dilakukan. Jika infeksi telinga sudah telanjur terjadi, maka segera bawa anjing ke dokter hewan agar mendapat pengobatan.

Aural hematoma memang bukan kondisi gawat darurat, tetapi tetap memerlukan penanganan yang tepat dan sesegera mungkin. Jika tidak segera ditangani, risiko kerusakan telinga permanen tidak dapat dihindari dan anjing akan mengalami masalah karena telinganya tidak normal lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

Kenapa Kucing Suka Mengais Lantai di Dekat Mangkuk Makan?

13 Des 2025, 21:36 WIBScience