Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Kecuali kalau nggak disambi sama hal lainnya yaa

Zaman dahulu, orang Tiongkok mempraktekkan copromancy: diagnosis kesehatan berdasarkan bentuk, ukuran dan tekstur pupnya. Begitu juga orang Mesir, orang Yunani dan hampir setiap kebudayaan kuno. Bahkan sampai hari ini, doktermu kemungkinan bertanya kapan terakhir kamu buang air besar (BAB) dan kamu perlu menggambarkannya dengan sangat rinci.

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!boundingoveroursteps.com

Tentu gak nyaman membicarakannya. Namun ternyata pup seseorang bisa menggambarkan banyak hal, mulai dari kondisi kesehatannya, karakter spesiesnya bahkan sifat bawaan dalam dirinya. Bahkan penelitian terbaru menemukan bahwa lamanya kamu pup itu sama dengan lamanya gajah pup, lho! Kok bisa?

Dilansir dari iflscience, berikut ini penjelasan ilmiahnya!

Gajah dan kebanyakan herbivora lainnya menghasilkan pup yang mengapung, sedangkan kebanyakan harimau serta kebanyakan karnivora lainnya menghasilkan pup yang tenggelam.

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!littlethings.com

Para ahli dinamika fluida bekerja sama dengan dokter bedah Daniel Chu dan 2 mahasiswanya, Candice Kaminski dan Morgan LaMarca. Mereka merekam proses pembusukan kotoran, merekam proses pup dan meneliti pup dari 34 spesies mamalia di Kebun Binatang Atlanta. Tujuannya adalah untuk mengukur kepadatan dan viskositasnya. Selain meneliti kepadatannya, mereka juga mengelompokkan pup berdasarkan dari yang paling bau ke yang paling gak bau: dimulai dari harimau, badak sampai panda. Satu kebun binatang saja sudah menghasilkan banyak data feses yang berbeda-beda.

Pup yang dihasilkan para hewan dan manusia juga bisa menggambarkan berapa lama proses pembusukan yang terjadi serta lamanya ia dikeluarkan dari akhir saluran pencernaan.

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!mamanatural.com

Di dalam laboratorium, macam-macam pup tersebut diletakkan pada alat yang diberi nama "rheometer": sebuah blender presisi yang bisa mengukur sifat cair dan kepadatan material seperti coklat atau sampo. Rheometer yang digunakan di sini juga dimanfaatkan oleh Fisikawan asal Georgia Tech, Alberto Fernandez-Nieves. Namun tentunya rheometer-nya dibagi antara yang bersih dan yang "kotor", agar percobaannya gak tercampur.

Baca juga: IDE 2017: Pameran Mesin Inovasi Mahasiswa ITS yang Sangat Membantu

Ternyata, semakin besar hewannya, maka semakin panjang juga fesesnya dan semakin tinggi kecepatan pembusukan serta keluar pupnya.

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!youtube.com

Misalnya gajah mengalami pembusukan dan pengeluaran pup dengan kecepatan 6 cm per detik, hampir 6 kali lebih cepat daripada anjing. Sementara kecepatan pembusukan dan pengeluaran pup pada manusia ada di antaranya, yaitu 2 cm per detik. Namun durasi lama pup semuanya terbilang sama karena makin cepat pengeluaran pupnya, maka makin panjang juga pupnya.

Ini artinya, durasi pup pada semua spesies hewan dan juga manusia itu bisa dikatakan konstan: sekitar 12 detik (plus atau minus 7 detik).

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!howstuffworks.com

Kesimpulan ini tetap berlaku walaupun volume pupnya bervariasi sangat besar. Sebanyak 66% persen hewan menghabiskan 5-19 detik untuk pup. Cukup mengejutkan bahwa feses gajah bisa sampai sekitar 20 liter sedangkan feses anjing hanya sekitar 10 mililiter. Bagaimana bisa hewan besar melakukan pup sebanyak itu dengan cepat? Ternyata jawabannya ada di perbedaan jumlah lendir pada usus besar. Lapisan lendir ini setipis rambut manusia tapi sangat licin. Jadi semakin besar dan panjang usus besarnya, maka semakin panjang pula lapisan lendirnya. Sehingga semua berbanding lurus.

Lamanya Pup Kamu & Gajah Itu Sama Lho, Ini Penjelasan Ilmiahnya!aroundtheworldin80jobs.com

Jadi sekarang sudah mengerti kan kenapa lamanya kamu pup dan gajah pup itu sama walaupun kalian berbeda ukuran sangat jauh? Ini berlaku jika kamu pup tapi gak sambil melakukan kegiatan lainnya ya, seperti: membaca, main hape, bernyanyi satu album, merokok dan lainnya. Penelitian ini dilakukan pada keadaan pup normal dan cukup ternutrisi (gak sembelit/konstipasi ataupun diare).

Baca juga: Debat Telur atau Ayam Duluan Akhirnya Selesai: Ini Jawaban Ilmiahnya!

Topik:

Berita Terkini Lainnya