Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Dampak Serius jika Suhu Bumi Naik 2 Derajat Celsius

ilustrasi cuaca ekstrem (pexels.com/Johannes Plenio)

Pada tahun 2015, ditandatangani sebuah perjanjian yang dirancang untuk menjaga suhu rata-rata global, yaitu Perjanjian Paris. Perjanjian tersebut berisi tentang komitmen masyarakat dunia untuk menjaga kenaikan rata-rata suhu global di bawah 2 derajat Celsius dan idealnya harus lebih rendah dari 1,5 derajat Celsius. Target ini ditetapkan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di Bumi.

Namun, pada beberapa waktu terakhir, dilaporkan suhu global mengalami kenaikan sekitar 1,3 derajat Celsius, lebih hangat dari suhu tingkat pra-industri (sebelum masa penggunaan bahan bakar fosil meluas). Dilansir laman ABC, pada tanggal 17 dan 18 November 2023, suhu dunia bahkan sempat mengalami kenaikan suhu tertinggi, yaitu 2 derajat Celsius. Efek ini menjadikan tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah iklim dunia.

Angka 1,5 atau 2 derajat Celsius memang bukan target atau acuan  mutlak suhu global. Namun, setiap angka kenaikan merupakan tanda peringatan yang harus diwaspadai. Ini bisa menempatkan Bumi pada titik kritis yang tidak dapat diubah lagi.

Kenaikan suhu 2 derajat Celsius dalam waktu sehari atau dua hari memang tidak bisa disimpulkan telah melanggar batas suhu rata-rata global. Namun, jika suhu Bumi benar-benar mencapai angka ini secara konsisten, ada beberapa dampak besar yang bisa terjadi. Apa saja dampak serius dari kenaikan suhu 2 derajat Celsius? Berikut penjelasannya.

1. Kenaikan permukaan air laut

ilustrasi kenaikan air laut (pexels.com/Sebastian Arie Voortman)

Jika kenaikan suhu Bumi mencapai 2 derajat Celsius, ini dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut sebesar 56 sentimeter (cm). Dalam skenario terburuk, bisa mencapai 96 cm. Angka ini rata-rata lebih tinggi sekitar 10 cm dibandingkan dengan kenaikan suhu pada 1,5 derajat Celsius.

Menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), kenaikan permukaan air laut setinggi 10 cm dapat berdampak pada kehidupan secara luas. Secara khusus, ini bisa mengakibatkan penggenangan pesisir pantai dan melumpuhkan lahan pertanian pangan di sekitarnya. Jika hal ini terjadi, otomatis juga akan melumpuhkan mata pencaharian masyarakat terdampak.

Kenaikan air laut mungkin tidak terjadi secara merata di seluruh dunia. Akan tetapi, negara tropis dan subtropis berada di garis depan yang akan merasakan dampak tersebut. Lapisan es Greenland dan Antarktika mempunyai gaya gravitasi yang cukup untuk menarik air laut ke arahnya. Ketika massanya berkurang, lautan akan bergerak ke arah garis lintang yang lebih rendah. Inilah yang menyebabkan kenaikan yang lebih besar di sekitar wilayah tropis dan sub-tropis, termasuk garis pantai Australia dan negara-negara tetangga Pasifik.

2. Potensi banjir ekstrem

ilustrasi banjir bandang (pexels.com/Pok Rie)

Pada kenaikan suhu 2 derajat Celsius juga akan menyebabkan banjir ekstrem di berbagai wilayah. Dilansir ABC, meski cuaca berbeda-beda di setiap wilayah, pada suhu 2 derajat Celsius, curah hujan bisa sangat ekstrem meskipun sangat sedikit. Diperkirakan ini akan menyebabkan banjir terutama di wilayah pesisir setiap tahunnya yang juga disertasi badai dan topan yang dahsyat.

3. Kekeringan berkepanjangan

ilustrasi kekeringan (pexels.com/Johannes Plenio)

Kenaikan suhu global hingga 2 derajat Celsius menunjukkan bahwa terjadi perubahan iklim yang sangat buruk. Selain banjir, kenaikan suhu ini juga dapat menyebabkan kekeringan berkepanjangan karena kelembapan tanah yang rendah. Ini bisa berdampak pada kelangkaan air hingga berakibat pada sektor kehidupan yang lebih luas, seperti pertanian, perekonomian, kesehatan, hingga kerawanan pangan.

Sebagai contoh, di Afrika bagian utara diperkirakan akan mengalami kekeringan hingga 20 bulan lebih lama pada suhu 2 derajat Celsius daripada kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius. Di Afrika Timur, 6 juta orang diperkirakan akan mengalami kelangkaan air pada suhu 1,5 Celsius, sedangkan pada suhu 2 derajat jumlah tersebut meningkat menjadi 22 juta orang. Perkiraan waktu dan jumlah orang yang terdampak kekeringan akan semakin meningkat seiring kenaikan suhu global.

4. Gelombang panas

ilustrasi gelombang panas (pexels.com/eberhard grossgasteiger)

Terjadinya gelombang panas adalah dampak yang tentu saja tak bisa dihindari. Menurut laporan dari Carbon Brief yang disadur melalui laman ABC, peningkatan suhu hingga 2 derajat Celsius dapat menyebabkan peningkatan derajat panas bumi sebesar 25 persen atau 35 hari panas tambahan setiap tahunnya.

Pada kenaikan suhu 1,5 derajat Celsius, dilaporkan lebih dari 1/7 populasi dunia akan menghadapi gelombang panas yang parah setidaknya sekali dalam 5 tahun. Sementara pada kenaikan suhu 2 derajat Celsius, angka ini bisa melonjak lebih dari 1/3. Selain itu, frekuensi suhu panas ekstrem juga melonjak sebesar 343 persen.

Di Melbourne dan Sydney, Australia, misalnya. Pada kenaikan suhu 2 derajat Celsius, IPCC memperkirakan akan terjadi suhu ekstrem hingga 50 derajat Celsius atau lebih. Kondisi ini juga dapat menyebabkan jumlah kematian meningkat yang bisa mencapai rata-rata 600 per tahun antara tahun 2031 dan 2081. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata saat ini, yaitu 142.

5. Kerusakan ekosistem lingkungan

ilustrasi kerusakan ekosistem lingkungan (pexels.com/Susanne Jutzeler)

Meningkatnya suhu global juga akan merusak ekosistem dan spesies yang tidak dapat beradaptasi, termasuk yang berada di terumbu karang dan kawasan Arktik. IPCC memperkirakan, pada suhu 2 derajat Celsius lebih dari 99 persen karang tropis akan hilang. Saat ini, sudah terjadi pada The Great Barrier Reef atau Karang Penghalang Besar di Australia yang sudah tidak akan bertahan lama.

Pada suhu 2 derajat Celsius, sekitar 8 persen mamalia juga dapat kehilangan lebih dari setengah wilayah jelajahnya (meningkat dua kali lipat dari kenaikan suhu yang lebih rendah). Pada suhu tersebut, 18 persen serangga juga dapat punah akibat menghadapi tekanan lingkungan yang ekstrem.

6. Musim panas arktik di belahan Bumi utara

ilustrasi kutub utara (pexels.com/Valdemaras D.)

Selain itu, pada suhu 2 derajat Celsius, juga diperkirakan akan menyebabkan musim panas di belahan Bumi utara. Pada kenaikan suhu ini, belahan Bumi utara dapat mengalami musim panas Arktik bebas es setiap 7 tahun. Pemanasan global ini juga akan menyebabkan lapisan es tambahan seluas 1,5--2,5 juta km akan mencair pada tahun 2300.

Ada banyak sekali dampak serius ketika terjadi kenaikan suhu 2 derajat Celsius. Angka tersebut memang terlihat kecil dan sepele, tapi dampaknya bisa terakumulasi menjadi jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan. Dampak ini tak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga semua makhluk hidup dan unsur alam lainnya. Mulai dari ekosistem lautan hingga daratan yang berkaitan dengan hidup manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us