4 Pembalap MotoGP yang Blunder di Lap Akhir, Termasuk Aleix Espargaro

MotoGP Catalunya musim 2022 jadi salah satu balapan paling dramatis musim ini. Salah satu pembalap melakukan blunder sehingga kehilangan posisi podium.
Kesalahan tersebut langsung menjadi sensasi lantaran tergolong insiden yang sangat jarang terjadi. Mengira balapan usai, Aleix Espargaro merayakan kemenangan di lap terakhir. Ia pun harus merelakan posisi ke-2 hingga akhirnya hanya finis di posisi ke-5.
Aleix Espargaro bukan yang pertama melakukan blunder. Termasuk dirinya, setidaknya ada 4 pembalap MotoGP lain yang melambat di lap terakhir untuk melakukan selebrasi. Siapa saja mereka?
1. Aleix Espargaro (MotoGP Catalunya, 2022)

Seri MotoGP di Sirkuit Catalunya musim 2022 akan selalu dikenang sebagai momen memalukan bagi Aleix Espargaro. Bagaimana tidak, tampil di homerace, Aleix malah melakukan kesalahan rookie.
Ia melakukan perayaan di tengah persaingan sengit putaran akhir. Espargaro yang sudah berada di barisan depan malah melambat dan melambaikan tangan ke arah penonton. Beberapa detik berlalu, ia baru sadar bahwa balapan masih berlangsung.
Namun sayang, ia sudah kehilangan beberapa posisi. Setelah menyalip Luca Marini, Aleix bisa memperkecil kerugian dengan finis di posisi lima besar.
“Aku minta maaf. Hanya itu yang bisa aku katakan, maaf untuk timku. Itu sepenuhnya salahku,” kata Aleix seperti dikutip Crash.
Aleix melakukan kesalahan karena mengandalkan menara waktu yang ada di Sirkuit Catalunya sebagai patokan. Padahal, langkah paling aman menurut banyak pembalap adalah menjadikan chequered flag sebagai tanda bahwa balapan telah finis.
2. Alex Rins (Moto3 Ceko, 2014)

Pada musim 2014, Alex Rins pernah melakukan hal serupa Aleix Espargaro. Saat mengejar kemenangan pada gelaran Moto3 Republik Ceko di Sirkuit Brno, Alex Rins merayakan kemenangan satu lap lebih awal.
Dampaknya fatal bagi Rins. Ia kehilangan posisi podium dan terlempar jauh ke posisi belakang. Ia harus puas finis di posisi ke-9. Ia memberikan podium dan nilai tambahan untuk Alexis Masbou yang jadi pemenang, Enea Bastianini sebagai runner-up, dan Danny Kent di podium terakhir.
3. Julian Simon (125cc Catalunya, 2009)

Pembalap asal Spanyol lain juga pernah melakukan blunder di Circuit de Barcelona-Catalunya. Pada musim 2009, Julian Simon yang berlaga di kelas 125cc (setara dengan Moto3) harus kehilangan trofi juara lantaran merayakan kemenangan lebih awal. Ia pun finis di posisi ke-4.
Sama seperti Aleix, Julian mengakui bahwa ia berpatokan pada menara waktu; bukan pada papan pit timnya atau chequered flag. Berbeda dengan sirkuit lain, tanda waktu di Sirkuit Catalunya sedikit berbeda. Jika L1 di tempat lain bertanda putaran terakhir telah dilewati, di Catalunya L1 berarti balapan menyisakan satu lap akhir. Aleix dan Julian salah membaca tanda.
Menariknya, pada akhir musim Julian Simon tetap menjadi juara dunia 125cc tahun 2009. Mungkinkah Aleix Espargaro bernasib sama?
4. Kenny Roberts Jr (MotoGP Portugal, 2006)

Salah satu momen selebrasi prematur juga terjadi pada MotoGP musim 2006 di Sirkuit Estoril, Portugal. Pada balapan yang berlangsung selama 28 putaran itu, Kenny Roberts Jr melakukan perayaan satu lap lebih awal.
Ia yang sedang bertarung dengan Toni Elias dan Valentino Rossi harus mengakui keunggulan Elias yang merebut kemenangan serta Rossi yang menempati runner-up. Roberts sendiri hanya finis di posisi ke-3.
5. Komentator dan tim pun bisa lakukan kesalahan

Kesalahan memang manusiawi. Tak hanya pembalap, komentator dan tim balap pun pernah melakukan salah perhitungan.
Pada MotoGP 1996 di Sirkuit Jerez, komentator mengumumkan bahwa balapan telah usai padahal masih menyisakan satu putaran. Akibatnya, para fans berduyun-duyun ke lintasan untuk merayakannya. Sementara Alex Criville dan Mick Doohan masih duel dengan sengit di lintasan. Criville terjatuh di lap terakhir sedangkan Doohan jadi pemenang balapan.
Pada MotoGP 2013 di Philip Island, Australia, giliran tim Repsol Honda yang melakukan kekhilafan. Situasi sirkuit memaksa balapan dilangsungkan secara flag-to-flag dan pembalap wajib masuk ke pit untuk mengganti ban pada lap 9 atau 10.
Sayangnya, tim Repsol Honda keliru menghitung putaran dan tak memberikan informasi kepada Marc Marquez untuk kembali ke pit. Akibatnya Marquez diberi bendera hitam dan harus mengakhiri balapan lebih awal. Insiden ini akhirnya memberikan kemenangan bagi Jorge Lorenzo. Meski begitu, pada akhir musim Marquez tetap jadi juara dunia.
MotoGP tak hanya tentang teknis motor dan keahlian balapan. Satu faktor penting lain yang bernama konsentrasi juga jadi poin penting yang menentukan. Melihat polanya, mungkinkah drama seperti yang dialami Aleix Espargaro bakal terulang di masa depan?