Bongkar-Pasang Pemain di PBSI Demi Olimpiade 2028

- PBSI memberikan otoritas kepada pelatih untuk bongkar-pasang pemain hingga 2025 demi mencari racikan terbaik untuk Olimpiade 2028.
- Pelatih diberi waktu satu tahun untuk pengembangan sebelum pada 2026, diharapkan sudah tidak ada lagi bongkar-pasang pemain.
- PBSI meracik tiga pasangan baru dari sektor ganda campuran sebagai upaya untuk memperbaiki pengiriman atlet di Olimpiade 2028.
Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pelatnas PBSI, Eng Hian, mengatakan pihaknya memberikan otoritas penuh kepada para pelatih melakukan bongkar-pasang pemain sepanjang 2025. Ini dilakukan untuk menemukan racikan terbaik yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade 2028 Los Angeles mendatang.
"Jadi, di 2025 ini, sudah ada kesepakatan dan persetujuan dari Ketum maupunn Waketum I. Pada 2025 itu, pelatih boleh untuk bongkar-pasang untuk mencari pasangan yang terbaik," ujar Eng Hian ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung.
1. Kejar poin Olimpiade mulai 2026

Sistem ini diciptakan PBSI agar pelatih bisa melakukan pengembangan selama setahun. Jadi, pada 2026, sudah tak ada lagi bongkar-pasang yang terjadi di sektor ganda.
"Di 2026, kami inginkan itu sudah mulai, untuk fix partner. Supaya tidak ketinggalan mengejar poin, menuju kualifikasi Olimpiade di 2026," kata Eng Hian.
2. Eksperimen pasangan baru ganda campuran PBSI

PBSI memang sudah memberi kejutan dengan meracik tiga pasangan baru demi menghadapi sejumlah turnamen di Januari 2025. Ketiga pasangan baru tersebut berasal dari sektor ganda campuran.
Dejan Ferdinansyah yang semula berstatus pemain non pelatnas, ditarik dan dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Di sisi lain, PBSI juga memecah pasangan Rinov Rivaldy dengan Pitha Haningtyas Mentari. Rinov dipasangkan dengan Lisa Ayu Kusumawardani, sementara Pitha ditandemkan bersama Verrell Yustin Mulia.
3. Kejar kuota maksimal di Olimpiade

PBSI berharap ada perbaikan dalam pengiriman atlet di Olimpiade 2028. Sebab, pada Olimpiade 2024 Paris, mereka tak mampu target memenuhi kuota maksimal.
Makanya, hal tersebut diharapkan bisa terwujud pada edisi 2028. Seluruh sektor, ditarget untuk bisa kirim dua wakil.