6 Cabang Olahraga SEA Games 2023 yang Asing di Telinga Orang Indonesia

SEA Games 2023 melibatkan peserta dari 11 negara Asia Tenggara dengan 36 cabang olahraga yang diperlombakan. Diselenggarakan dari 5-17 Mei 2023 di Phnom Penh, ini menjadi kesempatan pertama kalinya bagi Kamboja menjadi tuan rumah setelah tahun 1963 dibatalkan, karena situasi politik di negara tersebut kala itu.
Atletik, basket, karate, bulu tangkis, gulat dan beberapa cabor lainnya yang masuk ke Olimpiade akan dipertandingkan di ajang ini. Namun, bagaimana dengan arnis, xianggi, petanque, kun-bokator, hingga dancesport? Apa kamu pernah mendengar nama-nama cabor tersebut selama penyelenggaraan SEA Games?
Sejak 1970-an, cabor non-Olimpiade yang sifatnya lokal atau regional sudah diikutsertakan dalam SEA Games. Hal itu menjadi hak negara penyelenggara agar mereka bisa menambah pundi-pundi medalinya. Berikut enam cabang olahraga di SEA Games 2023 yang mungkin asing di telinga orang Indonesia.
1. Arnis

Arnis adalah salah satu olahraga bela diri yang berasal dari Filipina. Olahraga ini menggunakan senjata berupa tongkat kayu yang disebut baston. Arnis juga dikenal dengan nama eskrima atau kali di beberapa daerah.
Olahraga ini mengajarkan teknik menyerang dan bertahan dengan menggunakan baston, pisau, pedang, atau tangan kosong. Arnis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, seperti meningkatkan kekuatan otot, kelincahan, keseimbangan, koordinasi, refleks, konsentrasi, serta disiplin.
2. Xiangqi

Xiangqi adalah olahraga strategi yang berasal dari Cina dan populer di beberapa negara Asia lainnya, seperti Vietnam, Thailand, dan Singapura. Olahraga ini juga dikenal sebagai catur cina atau catur gajah, karena salah satu bidaknya ada yang bergambar gajah.
Xiangqi dimainkan di atas papan yang terdiri dari sembilan garis vertikal dan sepuluh garis horizontal, di mana dua istana di tengah-tengah yang dipisahkan oleh sungai. Setiap pemain memiliki 16 bidak, yaitu jenderal (raja), dua penasihat (menteri), dua gajah (bendahara), dua kuda, dua kereta (benteng), dua meriam, dan lima prajurit (pion). Tujuan permainan adalah untuk mengancam jenderal lawan dengan sekakmat, yaitu membuatnya tidak bisa bergerak tanpa diserang oleh bidak lain.
3. Petanque

Petanque adalah olahraga yang berasal dari Prancis dan dimainkan dengan melempar bola besi ke arah bola kayu yang disebut jack. Olahraga ini bisa dimainkan secara perorangan atau beregu.
Petanque menggunakan beberapa peralatan antara lain boule, jack, pengukur jarak, kain, dan lingkaran pembatas. Beberapa peraturan yang harus diikuti adalah jarak lemparan jack, giliran melempar boule, posisi kaki saat melempar, dan cara menghitung skor.
Petanque juga memiliki dua teknik dasar yaitu throwing for pointing dan throwing for shooting. Throwing for pointing adalah teknik melempar boule untuk mendekati jack, sedangkan throwing for shooting adalah teknik melempar boule untuk menyingkirkan boule milik lawan.
4. Kun-bokator

Kun-bokator adalah salah satu olahraga bela diri tradisional yang berasal dari Kamboja. Kun-bokator menggunakan berbagai teknik tangan, kaki, siku, lutut, dan kepala untuk menyerang dan bertahan.
Olahraga satu ini juga melibatkan senjata seperti tongkat, pedang, dan pisau. Kun-bokator dianggap sebagai salah satu olahraga bela diri paling keras dan mematikan di dunia.
Petarungnya mengenakan kain sutra berwarna biru atau merah di pinggang dan kepala, sebagai simbol kebanggaan nasional. Mereka juga menggunakan tali kain untuk membungkus tangan dan pergelangan tangan mereka sebagai pelindung serta penguat.
5. Vovinam

Vovinam adalah olahraga bela diri tradisional Vietnam yang menyerupai silat dan wushu dengan memadukan gerakan keras juga lembut. Vovinam juga mengajarkan ilmu bela diri dengan atau tanpa senjata, dan lebih mengedepankan teknik pertahanan daripada menyerang.
Vovinam diciptakan oleh Nguyễn Lộc pada tahun 1938 dengan menggabungkan unsur-unsur bela diri tradisional Vietnam dan asing. Vovinam menjadi salah satu olahraga kebanggaan Vietnam dan telah meraih banyak medali di ajang SEA Games.
6. Dancesport

Dancesport merupakan olahraga yang menampilkan kemampuan menari pasangan dalam berbagai gaya dan ritme musik, seperti latin, standar, dan hip hop. Dancesport memiliki banyak penggemar di Asia Tenggara, terutama di Filipina yang telah meraih banyak medali emas di SEA Games 2019.
Dancesport juga memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, karena dapat meningkatkan stamina, koordinasi, dan kepercayaan diri. Dancesport adalah olahraga yang menarik dan menyenangkan untuk ditonton maupun dilakukan.
Nah, meski asing di telinga masyarakat Indonesia, bukan berarti Indonesia tidak berpartisipasi di cabor-cabor ini. Menurut informasi terakhir, beberapa atlet sudah ada yang berhasil meraih medali. Sebut saja, seperti Manik Trisna Dewi Wetan, Ni Wayan Vina Puspita, dan Kade Ayu Mas Sasvita Dewi dari cabor vovinam yang masing-masing meraih emas dan perunggu, serta Alfadhila Ramadhan dari cabor kun-bokator yang membawa pulang medali perak.