Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Aston Martin saat Pakai Wind Tunnel Milik Mercedes 

Fernando Alonso berada di depan Lewis Hamilton saat balapan di GP Bahrain 2023. (formula1.com)
Fernando Alonso berada di depan Lewis Hamilton saat balapan di GP Bahrain 2023. (formula1.com)

Formula 1 2023 sudah berakhir pada 26 November 2023 lalu. Akan tetapi, pembicaraan seputar ajang balap tersebut tak berhenti walau sedang libur kompetisi. Salah satu yang menarik perhatian adalah kerja sama yang erat antara Red Bull dan AlphaTauri.

Situasi tersebut membuat banyak pihak kembali mengingat kasus yang menyeret Mercedes dan Racing Point yang kini menjadi Aston Martin sejak 2020 lalu. Apalagi, Racing Point mendapat penalti pengurangan 15 poin di klasemen konsturktor dan denda sebesar 400 ribu euro atau senilai Rp6,8 miliar jika dikurskan saat ini. Melansir Fox Sports Australia, hukuman itu terjadi menyusul protes yang dilayangkan Renault terhadap integritas dan orisinalitas RP20. Sebab, ada kemiripan dengan mobil W10 yang dipakai Mercedes pada 2019.

Aston Martin baru-baru ini menceritakan hubungan mereka dengan Mercedes. Itu terkait dengan penggunaan wind tunnel bersama saat mengembangkan mobil. Lalu, langkah seperti apa yang dilakukan Aston Martin agar data mobil mereka tak bocor saat melakukan uji di wind tunnel?

1. Aston Martin gunakan pintu akses terpisah saat memakai wind tunnel Mercedes

Lance Stroll berada di depan George Russell saat balapan di GP Inggris 2023. (formula1.com)
Lance Stroll berada di depan George Russell saat balapan di GP Inggris 2023. (formula1.com)

Aston Martin baru saja menuntaskan pembangunan fasilitas baru milik sendiri di Silverstone, Inggris. Fasilitas tersebut dibangun di atas lokasi yang dulunya merupakan pabrik milik tim Jordan. Pabrik tersebut dibangun pada 1991 silam.

Adanya fasilitas baru membuat Aston Martin memiliki wind tunnel sendiri untuk pengujian aerodinamika mobil. Namun, melansir Motorsport Weekwind tunnel belum bisa digunakan hingga akhir 2024. Alhasil, Aston Martin tetap menggunakan wind tunnel milik Mercedes yang berlokasi di Brackley, Inggris.

Menggunakan wind tunnel bersama dengan tim lain memunculkan potensi kebocoran data terutama soal aerodinamika mobil. Oleh sebab itu, Aston Martin mengambil langkah preventif demi menjaga kerahasiaan data mereka. Tim yang memiliki warna livery hijau itu bahkan menggunakan pintu akses terpisah saat melakukan uji mobil di wind tunnel Mercedes.

"FIA cukup ketat dan melakukan banyak inspeksi serta hal-hal lainnya. Dominic Harlow (kepala audit teknis Formula 1) datang dan mengunjungi tim. Namun, bagi kami dengan Mercedes, itu benar-benar tertutup untuk satu pihak dan terbuka bagi pihak lain. Akses pintu yang berbeda, orang yang menjalankan sesi juga berbeda.

Jadi, aku pikir hubungan yang kami miliki dengan Mercedes sangat kuat dari sudut pandang kerahasiaan. Untuk FIA, itu adalah tugas mereka untuk mengawasi semua hal tersebut," kata Tom McCullough selaku direktur performa Aston Martin dilansir Motorsport.

2. Tanggapan Tom McCullough perihal tudingan kerjasama berlebihan Red Bull dan AlphaTauri

Sergio Perez berada di depan Yuki Tsunoda saat pekan balap GP Australia 2023. (formula1.com)
Sergio Perez berada di depan Yuki Tsunoda saat pekan balap GP Australia 2023. (formula1.com)

Tom McCullough turut menanggapi isu kerja sama erat yang berlebihan antara Red Bull dan AlphaTauri. Sebab, tudingan yang dialamatkan kepada dua tim tersebut muncul menyusul pembaruan yang dilakukan oleh AlphaTauri untuk mobil AT04 di GP Singapura. Menurut McCullough, Red Bull dan AlphaTauri belum memanfaatkan banyak hal yang diizinkan dalam regulasi. Walau begitu, ia mengingatkan agar tetap bersikap transparan saat FIA melakukan inspeksi.

"Dari sisi luar, sepertinya AlphaTauri telah melakukan filosofi pengembangan aero mereka sendiri. Ada banyak konvergensi yang terjadi. Mungkin, mereka hanya ingin membeli semua yang Anda bisa lakukan sesuai regulasi (girboks, suspensi depan, dan suspensi belakang). Kemudian, mengembangkan filosofi.

Mereka menggunakan wind tunnel yang sama. Mereka mungkin akan menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) yang sama. Oleh karena itu, ada peluang bahwa mereka bisa mulai mengerjakannya dan membuatnya lebih kompetitif jika terlihat serupa," jelas McCullough dikutip Motorsport Week.

3. Pembaruan AT04 yang timbulkan perdebatan terkait hubungan Red Bull dan AlphaTauri

Yuki Tsunoda saat menjalani pekan balap GP Singapura 2023. (formula1.com)
Yuki Tsunoda saat menjalani pekan balap GP Singapura 2023. (formula1.com)

Pembaruan AT04 yang diperkenalkan AlphaTauri di GP Singapura 2023 mendongkrak performa mereka di kejuaraan. Tim yang diperkuat Daniel Ricciardo dan Yuki Tsunoda itu berhasil menuntaskan Formula 1 2023 di posisi kedelapan dengan perolehan 25 poin. Padahal, AlphaTauri sempat berada di posisi juru kunci sebelum GP Singapura dihelat.

Di sisi lain, kondisi tersebut semakin menaikkan dugaan bahwa Red Bull dan AlphaTauri melakukan kolaborasi berlebihan karena pembaruan memiliki desain filosofi yang sama dengan mobil RB19. Apalagi, Helmut Marko sempat mengeluarkan pernyataan pada awal tahun 2023 terkait kolaborasi kedua tim tersebut. Melansir Motorsport Week, Marko menyebut bahwa AlphaTauri akan menggunakan sinergi dengan Red Bull sebanyak yang diizinkan dalam regulasi.

Red Bull dan AlphaTauri dibebaskan dari segala kesalahan oleh FIA. Walau begitu, situasi ini mejadi pengingat bahwa ada potensi kaburnya batas persaingan sehat di Formula 1 dari adanya kolaborasi antartim secara berlebihan. Menarik untuk menantikan langkah FIA selanjutnya dalam mengatur regulasi teknis demi menjaga persaingan di kejuaraan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us