Ditawari Jadi Pelatih China, Herry IP: Saya Pilih Merah Putih
Jakarta, IDN Times - Pelatih kepala ganda campuran PBSI, Herry Iman Pierngadi, bercerita soal gencarnya tim nasional China menawarkan kursi pelatih ganda putra kepadanya. Namun, berkali-kali pula Herry IP menolak tawaran jadi juru taktik pemain Negeri Tirai Bambu.
Bahkan, dalam keputusan terakhirnya pun, Herry IP lebih memilih berganti jabatan dari ganda putra ke ganda campuran PBSI ketimbang menerima tawaran dari negara lain.
“Tapi tetap, akhirnya saya pilih Merah-Putih, dong,” kata Herry IP ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung pada Rabu (20/9/2023).
1. Dapat banyak tawaran dari negara lain

Herry IP bercerita mendapat tawaran baru sebagai pelatih ganda campuran jelang keberangkatan tim Indonesia ke Kejuaraan Dunia 2023 pada Agustus lalu.
Dirinya sempat meminta waktu pada PBSI mempertimbangkan masak-masak sebelum mengambil keputusan.
Melepas ganda putra yang dinahkodainya sejak 1993, bukan keputusan mudah bagi Herry IP. Tawaran menjadi pelatih ganda campuran kala itu datang bersama dengan tawaran sebagai pelatih di negara lain.
“Jadi saya bilang, saya butuh waktu pikirin dulu terima atau pindah. Karena kan di luar juga banyak tawaran,” ujar Herry IP.
2. Tawaran serius dari China

Menurut Herry, tawaran paling kencang sebagai pelatih datang dari China. Bahkan, presiden Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA), Zhang Jun sempat menemui Herry IP secara langsung sebanyak dua kali.
“Yang paling kenceng itu (tawaran) dari China. Waktu itu saya dipanggil sama Zhang Jun ketua PBSI-nya (China). Diajak ngobrol, ditawarin,” ujar Herry IP.
Dia mengaku terus menjadikan kontrak dengan PBSI menjadi alasannya tak menerima penawaran dari CBA.
“Saya bilang, saya masih kontrak sama PBSI, gak bisa. Mungkin kalau nanti udah gak ada kontrak mungkin saja. Tapi kalau saat ini saya gak bisa,” ujar Herry IP.
3. Pilih Indonesia ketimbang tawaran fantastis

Akhirnya, pelatih yang akrab dijuluki Naga Api itu memutuskan bertahan bersama timnas Indonesia. Herry IP bahkan rela melepas skuad ganda putra yang sudah dibinanya selama 30 tahun dan menjadi pelatih kepala di ganda campuran.
“Walaupun tawarannya menggiurkan tapi buat saya gak semuanya berpatokan hanya materi, itu saja,” kata Herry IP.
Selain tak mementingkan materi, Herry mengakui bahwa keputusan ini sekaligus kesempatannya untuk membuktikan diri.
“Pak Alex bilang, ini tantangan. Saya juga mau buktiin, dimana pun ditempatin saya berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi kepelatihan saya, buat pelatnas khususnya, buat PBSI, buat Indonesia,” ujar Herry IP.