Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ducati Moncer di MotoGP 2021, Dall'Igna: Peran Pembalap Sangat Penting

Francesco Bagnaia dan Jack Miller berfoto seusai GP Valencia. (motogp.com)
Francesco Bagnaia dan Jack Miller berfoto seusai GP Valencia. (motogp.com)

Ducati menunjukkan performa terbaiknya pada MotoGP 2021. Walaupun gagal meraih gelar juara dunia, pabrikan asal Italia itu masih bisa berbangga dengan gelar-gelar lainnya.

Ducati pun dipandang sebagai salah satu tim dengan motor kompetitif di grid kelas utama MotoGP. Meski begitu, bos Ducati, Gigi Dall’Igna, menekankan bahwa pembalap juga berperan penting dalam kesuksesan Ducati musim ini.

1. Ducati panen gelar, pengembangan teknis motor jadi salah satu faktor sukses

Francesco Bagnaia saat akan menunggangi Desmosedici GP21. (twitter.com/ducaticorse)
Francesco Bagnaia saat akan menunggangi Desmosedici GP21. (twitter.com/ducaticorse)

Ducati panen gelar pada musim 2021. Mereka memperoleh gelar juara dunia konstruktor usai mengalahkan Yamaha di klasemen akhir. Selain itu, Ducati juga menyabet gelar juara dunia tim lewat tim utama mereka, Ducati Lenovo Team.

Kesuksesan ini salah satunya berkat pengembangan beberapa sektor teknis pada motor yang dikembangkan Ducati di ranah aerodinamika dan ride-height control. Faktor inilah yang membuat Ducati mampu berbicara banyak dalam beberapa musim terakhir.

2. Gigi Dall'Igna sebut pembalap juga faktor paling penting dalam kesuksesan tim

Gigi Dall'Igna (tanpa topi) berfoto bersama para pembalap Ducati. (twitter.com/ducaticorse)
Gigi Dall'Igna (tanpa topi) berfoto bersama para pembalap Ducati. (twitter.com/ducaticorse)

Meski pengembangan sektor teknis motor mengerek performa Ducati, Gigi Dall’Igna menekankan pentingnya para pembalap dalam kesuksesan sebuah tim. Sebab, pengembangan motor sebagus apa pun jadi tidak bernilai jika pembalap tidak menampilkan kemampuan terbaiknya.

“Para pembalap adalah hal paling penting dalam balapan motor. Tim teknisi tak akan punya nilai berarti jika mereka tak memiliki pembalap yang punya kualitas memadai. Aku pikir para pembalap harus membuat sebuah perubahan. Mereka benar-benar melakukannya tahun ini,” kata Dall’Igna dilansir Crash.

3. Dall'Igna tak merasa kecewa Ducati gagal raih gelar juara dunia pembalap

bos Ducati Gigi Dall'Igna (motogp.com)
bos Ducati Gigi Dall'Igna (motogp.com)

Dall’Igna mengaku tidak merasa kecewa karena Ducati gagal meraih gelar juara dunia pembalap. Francesco Bagnaia gagal meraih gelar tersebut setelah kalah jumlah poin di klasemen dari Fabio Quartararo.

Pria asal Italia itu justru merasa senang bisa memberi kontribusi untuk pertumbuhan pembalap dan motor yang ada. Baginya, prestasi musim ini menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah tim.

“Anda tak akan bisa memiliki musim seperti ini setelahnya. Ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu hasil terbaik kami. Aku senang telah berkontribusi untuk pertumbuhan seorang pembalap dan motor yang mampu bertarung di kejuaraan, tidak hanya untuk musim depan, tetapi juga untuk tahun-tahun mendatang,” ucap Dall’Igna dikutip GPOne.

4. Walau merasa puas, Dall'Igna mencatat adanya kekurangan pada motor Desmosedici

Francesco Bagnaia pada balapan GP Valencia. (motogp.com)
Francesco Bagnaia pada balapan GP Valencia. (motogp.com)

Walau puas dengan performa Desmosedici GP21, Gigi Dall’Igna mencatat adanya kekurangan pada motor milik tim-timnya. Salah satunya saat melibas tikungan cepat.

"Musim ini kami punya banyak performa bagus, tetapi juga ada beberapa kekurangan. Aku kurang begitu senang saat menikung di tikungan cepat. Hal ini terjadi saat balapan di Assen dan Qatar. Kami akan mencoba untuk meningkatkan pada sektor itu," kata Dall’Igna.

Dall’Igna memang mendapatkan masalah menikung sejak tiba di Ducati. Ia ingin menyelesaikannya, meski mereka telah melakukan peningkatan di bagian sana dari tahun ke tahun.

5. Jumlah motor yang turun makin banyak musim depan, Ducati tak anggap sebagai masalah

Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Jack Miller saat berfoto pada GP Valencia. (motogp.com)
Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Jack Miller saat berfoto pada GP Valencia. (motogp.com)

Pada 2022, akan ada delapan motor Ducati yang turun di grid MotoGP dari empat tim yang berbeda. Alih-alih dirasa sebagai sebuah masalah, Dall’Igna justru menganggap Ducati punya lebih banyak keuntungan dengan jumlah motor sebanyak itu di balapan.

"Itu mungkin terlihat banyak, tetapi keuntungan akan lebih banyak didapat daripada masalah. Data statistik sangat penting untuk pengembangan motor. Semakin banyak data yang didapat membuat Anda lebih bisa memahami apa yang perlu dilakukan," jelas Dall’Igna.

Mengatur delapan motor memang butuh kemampuan untuk mengorganisasikan dengan baik. Namun, menurut Dall’Igna, Ducati punya kemampuan untuk melakukannya.

Kita akan lihat kiprah Ducati pada musim depan. Apakah bisa mempertahankan gelar yang telah didapat sekarang atau tidak? Jadi, mari bersabar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us