Fakta Inggris dan Italia: Tertangguh di Piala Eropa 2020

Jakarta, IDN Times - Dua unggulan Piala Eropa 2020, Inggris dan Italia, berhasil melaju ke semifinal. Performa keduanya memang terbilang luar biasa sepanjang turnamen dan bisa dikatakan sebagai tim tertangguh.
Inggris yang awalnya dihujani kritik karena susah jebol gawang lawan, mulai menunjukkan tajinya. Performa The Three Lions makin menyeramkan setelah membantai Ukraina dalam perempat final di Wembley Stadium, Minggu dini hari WIB (4/7/2021), dengan skor 4-0.
Kemenangan besar itu menunjukkan kalau Inggris sebenarnya belum menampilkan performa terbaiknya sepanjang penyisihan grup hingga babak 16 besar.
Berikut ini fakta menarik Inggris dan Italia sebagai tim tertangguh Piala Eropa 2020.
1. Inggris catat sejarah

Inggris mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya tim yang tampil di Piala Eropa hingga ke semifinal tanpa pernah kebobolan. Sejak fase grup, Inggris memang belum bisa dijebol gawangnya.
Kegemilangan Jordan Pickford hingga kolektivitas lini belakang Inggris begitu ciamik. Meski Harry Maguire tak tampil sejak awal turnamen, Tyrone Mings yang jadi pelapis juga mampu mengemban tugasnya dengan baik.
Selain karena lini belakang solid, kecerdasan manajer Gareth Southgate juga patut disorot. Southgate dengan pas memilih gelandang bertipe breaker untuk melapis para pemain di belakangnya.
Declan Rice dan Kalvin Phillips terbukti menjadi monster menakutkan di lini tengah Inggris. Tak ada gelandang kreatif? Tenang, Southgate memilih untuk mengandalkan kecepatan dua wingernya, Raheem Sterling serta Bukayo Saka.
Ujungnya, Inggris selalu menang tanpa pernah kebobolan sejak fase grup. Menang atas Kroasia 1-0, imbang jumpa Skotlandia 0-0, lalu menumbangkan Slovakia dengan skor 1-0 pula.
Di babak 16 besar, Inggris menang 2-0 atas Jerman. Lalu, saat jumpa Ukraina, mereka menang telak, 4-0.
2. Catenaccio yang dinamis dari Italia

Italia jadi klub tertangguh kedua di Piala Eropa 2020. Sejauh ini, gawang mereka cuma kebobolan dua kali. Itu terjadi saat Italia menghadapi Austria di babak 16 besar.
Austria kala itu benar-benar menghadirkan teror buat Italia. Diserang bertubi-tubi, Austria sangat sulit dijebol gawangnya. Italia baru bisa jebol gawang Austria di masa perpanjangan waktu, lewat aksi Federico Chiesa (95') dan Matteo Pessina (105').
Namun, Italia pada akhirnya harus menerima gawangnya dibobol Sasa Kalajdic lewat tandukannya di menit 114.
Penjebol gawang Italia kedua adalah striker Belgia, Romelu Lukaku. Itu terjadi di perempat final dan Lukaku mengoyak gawang Gli Azzurri di masa injury time babak pertama.
3. Menanti final idaman

Italia versus Inggris diharapkan jadi final Piala Eropa 2020. Maklum saja, dengan performa mereka sekarang, duel keduanya menjadi final idaman semua orang.
Publik Inggris sekarang sedang ramai berkampanye Football is Coming Home. Setelah gagal di Piala Dunia 2018, Inggris mau mencatatkan prestasi di Piala Eropa 2020.
Sementara, Italia sedang mencari trofi untuk mengangkat gengsinya yang sempat jatuh setelah gagal tampil di Piala Dunia 2018.