McLaren Yakin Mampu Jaga Lando Norris Lebih Lama dari Incaran Red Bull

Penampilan gemilang Lando Norris di Formula 1 2023 mengundang decak kagum banyak penggemar. Pembalap asal Inggris ini meraih peringkat ke-6 klasemen akhir pembalap dengan mengoleksi 205 poin. Dirinya berhasil memperoleh tujuh kali podium. Ini menjadi penampilan terbaiknya sejak membalap di F1 pada 2019.
Performa ciamik Lando Norris ini kemudian membuat Red Bull secara tidak resmi menaruh minat kepadanya untuk bertandem dengan Max Verstappen suatu saat nanti. Kabar ini diperkuat dengan kontraknya yang akan habis bersama McLaren pada 2025. Di tengah kabar tersebut, Zak Brown selaku chief executive officer (CEO) McLaren yakin bahwa mereka bisa mempertahankan Norris dalam jangka panjang.
1. Red Bull sudah lama mengincar Lando Norris untuk mengisi slot di Toro Rosso

Dilansir Motorsport, Red Bull sendiri sudah menaruh minat kepada Lando Norris sejak 2018. Ia kala itu diproyeksikan untuk menggantikan Brendon Hartley di Toro Rosso yang kini menjadi AlphaTauri. Dirinya yang saat itu berusia 18 tahun masih membalap di Formula 2 dan menjadi reserve driver bagi McLaren. Tawaran tersebut tentu saja langsung ditolak McLaren yang semusim kemudian mempromosikan Norris kelas ke Formula 1.
Team principal Red Bull, Christian Horner, mengakui bahwa dirinya beberapa kali telah melakukan pembicaraan dengan Lando Norris. Hal ini dilakukannya sejak sang pembalap masih berada pada awal karier di McLaren. Namun, pada akhirnya, Norris memperpanjang kontraknya dengan McLaren pada Februari 2022 untuk durasi selama 3 tahun hingga 2025.
Kabar ketertarikan Red Bull kepadanya kembali muncul pada 2023. Lando Norris mulai menunjukkan tajinya sebagai pembalap F1. Penurunan performa Sergio Perez di Red Bull makin menguatkan desas-desus ini. Dengan kontraknya yang akan habis pada 2025, tentu ini menjadi potensi besar bagi Red Bull untuk merekrut Norris sebagai rekan setim Max Verstappen.
2. McLaren yakin bisa mempertahankan Lando Norris lebih lama di tengah ketertarikan Red Bull

Dengan kabar yang beredar, tentu McLaren tak mau tinggal diam. CEO McLaren, Zak Brown, turut menanggapi hal tersebut saat diwawancai pada Rabu (16/1/2024) WIB di acara peluncuran livery baru MCL 38 untuk Formula 1 2024. Pria asal Amerika Serikat ini yakin bahwa Norris akan bertahan lama di McLaren.
“Fokus utama saya terkait Lando (Norris) adalah menempatkan orang yang tepat, memberi mereka sumber daya yang tepat, dan dukungan. Itu termasuk Andrea (Stella, team principal McLaren) dan seluruh tim. Tentu saja saat membangun tim untuk kembali menjadi juara dunia, Anda membutuhkan manajemen, teknologi, infrastruktur, dan tentunya dua pembalap. Dan saya rasa kami telah memiliki semua itu," ungkapnya dilansir ESPN.
"Jadi, tidak, saya sangat yakin hubungan kami dengan Lando (tetap kuat). Saya tahu dia sangat bersemangat untuk tahun ini dan terkesan dengan apa yang dia lihat di paruh kedua tahun lalu. Jadi, yang perlu kami lakukan hanyalah memberinya lingkungan yang dia inginkan. Dan saya yakin dia akan bertahan, alih-alih tergoda oleh tim lain," tambahnya.
3. Mantan pembalap Formula 1 meragukan kepindahan Lando Norris ke Red Bull

Masa depan Lando Norris di Formula 1 masih penuh dengan spekulasi meskipun ada ketertarikan dari Red Bull. Namun, mantan pembalap F1 Johnny Herbert meragukan keputusan Norris untuk pindah ke Red Bull. Menurutnya, Norris sebaiknya mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil langkah berpindah tim.
Herbert yakin bahwa masih terlalu dini bagi pembalap berusia 24 tahun itu untuk hengkang. Usianya yang masih muda dan potensi perkembangannya yang besar menjadikan McLaren sebagai lingkungan yang ideal baginya saat ini. Ditambah lagi, McLaren sedang berada dalam tren positif dan diperkirakan akan makin kuat pada musim mendatang.
Keraguan Johnny Herbert ini cukup dimengerti mengingat bakal terjadi persaingan ketat dengan Max Verstappen jika Lando Norris bergabung ke Red Bull. Dia harus memiliki mental yang kuat untuk menghadapi ekspektasi dan tuntutan yang tentunya lebih besar dibandingkan di McLaren. Jika ia gagal, dirinya bakal bernasib sama seperti Sergio Perez yang mendapat kritik dari berbagai kalangan, termasuk petinggi Red Bull seperti Helmut Marko.
Pemandangan Lando Norris bertandem dengan Max Verstappen di Red Bull memang cukup menarik untuk dibayangkan. Di sisi lain, McLaren juga memiliki rencana untuk mempertahankan Norris lebih lama. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Norris. Ia harus memilih antara tantangan yang besar di Red Bull atau kenyamanan dan potensi pengembangan yang lebih besar di McLaren.