Zak Brown Sebut Performa Maksimal McLaren Baru Terlihat pada 2025

McLaren mengakhiri musim Formula 1 2023 dengan menjadi peringkat empat konstruktor. Hasil tersebut terbilang bagus mengingat mereka sempat keteteran di awal musim. Beruntung, McLaren mampu bangkit pada pertengahan musim dengan beberapa kali mengamankan podium.
Meski sudah mendapat hasil yang cukup bagus, Zak Brown selaku CEO McLaren menilai jika ini masih awal dari investasi besar yang mereka lakukan saat ini. Brown menilai jika McLaren baru bisa mencapai potensi maksimalnya pada 2025. Jika benar terjadi, McLaren akan kembali menjadi tim besar yang ditakuti setiap musimnya.
1. McLaren sempat mengalami musim yang sulit di Formula 1

McLaren merupakan tim legendaris yang telah mengaspal di Formula 1 sejak 1966. McLaren juga telah meraih 8 gelar juara dunia konstruktor serta 12 titel juara dunia pembalap. McLaren juga mencatatkan 183 kemenangan, jumlah tersebut hanya kalah dari Ferrari.
Meski punya banyak prestasi, McLaren mulai keteteran ketika Formula 1 memasuki era turbo hybrid. Bahkan, mereka sempat tercecer di barisan belakang ketika memakai mesin buatan Honda. Hasil buruk tersebut bahkan hingga membuat Ron Dennis yang merupakan Team Principal legendaris McLaren turun dari posisinya.
Pada 2021, McLaren yang memakai mesin Mercedes mulai menunjukkan kebangkitannya. Lando Norris mulai beberapa kali meramaikan jajaran podium. Saat ini, tim yang bermarkas di Woking, Inggris, tersebut kian kuat setelah mendatangkan pembalap muda berbakat, Oscar Piastri.
2. McLaren mulai merekrut beberapa orang baru ke dalam tim

Selain meningkatkan performa mobil dan pembalap, McLaren memulai restrukturisasi di tim dengan mengontrak beberapa nama baru untuk mengisi jabatan penting. Pada awal musim 2023, Andrea Stella ditunjuk sebagai Team Principal menggantikan Andreas Siedl yang hengkang ke Sauber. Stella sebelumnya menjabat sebagai Racing Director McLaren.
McLaren juga mendatangkan Peter Prodromou untuk mengisi jabatan Technical Director, Aerodynamics. Prodromou bukanlah orang sembarangan karena ia punya pengalaman cukup lama bersama Red Bull. Selama di Red Bull, Prodromou menimba banyak ilmu dari Adrian Newey yang dikenal sebagai salah satu desainer mobil Formula 1 terbaik dan ahli di bidang aerodinamika.
Selain Prodromou, McLaren juga mendatangkan David Sanchez untuk mengemban jabatan Technical Director, Car Concept and Performance, menggantikan James Key. Sebelumnya, Sanchez pernah bekerja untuk Ferrari selama satu dekade. Bagi Sanchez, McLaren bukanlah tempat asing karena ia pernah berada di sana dan ikut dalam pengembangan teknologi F-Duct di mobil McLaren MP4-25.
Nama ketiga yang didatangkan McLaren adalah mantan Chief Engineering Officer Red Bull, Rob Marshall. Sama seperti Prodromou, Marshall juga bekerja sama dengan Adrian Newey selama 17 tahun berada di Red Bull. Marshall akan mengemban jabatan Technical Director, Engineering & Design di McLaren.
3. McLaren baru saja menyelesaikan pembangunan wind tunnel

Wind tunnel atau terowongan angin merupakan sebuah perangakt teknologi yang cukup penting bagi tim Formula 1. Terowongan angin memiliki fungsi untuk melakukan pengetesan mobil tanpa harus berada di lintasan dengan cara mengembuskan angin ke arah mobil yang diuji. Nantinya, pengetesan ini akan menghasilkan berbagai data terutama dalam hal aerodinamika yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa mobil.
Melihat pentingnya sebuah terowongan angin, McLaren memutuskan untuk melakukan investasi besar dengan membangun sebuah terowongan angin baru. Sebelumnya, McLaren sempat mempunyai terowongan angin, tetapi telah ditutup sejak 2010 karena sudah terlalu lama dan ukurannya kecil. Setelah itu, McLaren menggunakan terowongan angin milik Toyota yang terletak di Cologne, Jerman.
Dengan dibukanya terowongan angin baru, McLaren bisa menghemat biaya karena tak perlu terbang jauh ke Cologne, Jerman, untuk sekadar melakukan pengetesan. McLaren juga melakukan peningkatan teknologi terhadap terowongan angin baru tersebut. Hal ini membuat McLaren bisa lebih leluasa dalam mengembangkan mobil terbaru mereka.
4. McLaren masih butuh waktu hingga 2025 untuk mencapai performa maksimal

Meski sudah melakukan restrukturisasi dan membuka terowongan angin baru, McLaren masih butuh waktu sebelum semuanya mencapai performa maksimal seperti yang dikatakan Zak Brown. Brown mengatakan kini McLaren mempunyai apa yang mereka butuhkan untuk menjadi lebih baik. Namun, itu semua masih memerlukan waktu. Brown menyebut jika ia berharap banyak pada 2024 dan bisa memaksimalkan segalanya pada 2025.
"Kami memiliki semua yang kami butuhkan. Tapi, kami memerlukan lebih banyak waktu. Peningkatan tidak dilakukan pada beberapa teknologi terbaru kami. Kami sekarang berada di terowongan angin, kami memiliki simulator baru, unit manufaktur baru, jadi ini cukup menarik bagi kami karena kami belum mendapatkan manfaat dari hal tersebut.
Kami memiliki orang-orang hebat datang ke McLaren yang mulai bekerja pada awal Januari. Tentu saja, mobil 2024 kami sudah mulai beroperasi. Jadi, saya pikir kita akan memiliki segalanya pada bulan Januari, tetapi belum semuanya. 2024 sudah dimulai. Jadi, saya pikir itu masih butuh waktu hingga 2025 sebelum kita sepenuhnya memaksimalkan semuanya.
McLaren melakukan investasi besar-besaran dengan membuka wind tunnel baru dan merekrut beberapa nama besar di jajaran tim. Namun, mereka masih butuh waktu hingga musim Formula 1 2025 untuk bisa memaksimalkan semuanya.