Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menginspirasi, 10 Atlet Ini Membuktikan Tidak Ada yang Tidak Mungkin!

przegladsportowy.pl
przegladsportowy.pl

Berolahraga adalah cara untuk tetap sehat dan bugar. Dengan melakukan hal ini secara rutin, dapat membawa kita selangkah lebih dekat dengan gaya hidup sehat. Olahraga adalah jenis aktivitas fisik yang luar biasa dan dapat membantu meningkatkan metabolisme dan kebugaran.

Hal ini juga membutuhkan individu yang benar-benar sehat dan bugar dengan tingkat ketekunan dan kesabaran tinggi dalam menjalankannya. Apakah dengan hal itu menyiratkan bahwa mereka yang cacat fisik tidak dapat mengambil bagian dalam olahraga?

Berikut adalah 10 atlet yang menginspirasi dan dapat membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin!

1. Oscar Pistorius

csmonitor.com
csmonitor.com

Seorang pelari asal Afrika Selatan yang bernama Oscar Pistorius berkompetisi dengan kondisi kedua kaki yang sudah diamputasi. Ia diamputasi saat baru berusia 11 bulan. Dengan kaki buatan "Flex-Foot Cheetah" buatan spesialis biomedis Van Phillips, dirinya dapat berjalan dan mengikuti kompetisi, bahkan dijuluki manusia tercepat tanpa kaki.

Pencapaian yang diraih Oscar Pistorius selama berkarier adalah masing-masing 1 emas dan perunggu pada Paralimpiade Athena 2004, 3 emas Paralimpiade Beijing 2008 dan 2 emas serta 1 perak pada Paralimpiade London 2012.

2. Jim MacLaren

alchetron.com
alchetron.com

Atlet asal Amerika Serikat, Jim MacLaren dikenal karena penampilannya yang memecahkan rekor maraton Ironman dengan kondisi kaki kirinya yang diamputasi. Selain menjadi pelari, ia juga berprofesi sebagai motivator.

Kecelakaan yang merenggut kaki kiri MacLaren adalah karena kecelakaan sepeda yang dialaminya saat berusia 22 tahun pada 1985. Dengan kondisi seperti itu, ia menyelesaikan maraton Ironman dengan catatan waktu 10 jam 42 menit.

3. Bethany Hamilton

dailytelegraph.com.au
dailytelegraph.com.au

Peseancar profesional asal Amerika Serikat, Bethany Hamilton memenangkan Rell SUn Manehune pada tahun 1998 dan NSSA untuk wanita pada tahun 2002. Namun pada 2003 ia kehilangan lengan kirinya karena serangan hiu.

Walaupun kehilangan lengan kirinya, Bethany kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu peselancar terbaik dengan memenangkan banyak kompetisi lagi salah satunya adalah Kompetisi Nasional NSSA pada tahun 2005.

4. Melissa Stockwell

semperfifund.org
semperfifund.org

Melissa Stockwell adalah seorang perenang yang sebelumnya adalah seorang prajurit wanita yang kehilangan satu kaki dalam Perang Irak saat bertugas sebagai letnan. Ia kehilangan kaki kirinya dalam ledakan bom saat mengendarai karavan menuju Baghdad.

Dirinya berpartisipasi dalam gaya kupu-kupu 100 meter, gaya bebas 100 meter dan 400 pada Paralimpiade 2008 yang juga mewakili veteran perang yang dipilih untuk mengikuti kompetisi tersebut. Setelah itu, ia memenangkan 3 medali emas berturut-turut di Budapest 2010, Beijing 2011, dan Auckland 2012.

5. Jason P. Lester

epic5.com
epic5.com

Jason P. Lester menjadi korban tabrak lari saat mengendarai sepeda dengan menderita 21 tulang patah dan juga sebuah lubang pada paru-parunya. Selepas kecelakaan itu, ia mulai bermain bisbol dan rugby. Pada usia 16 tahun ia mulai mencoba peruntungannya di cabang olahraga lari dan 2 tahun kemudian ia meraih posisi kedua pada lomba lari yang diadakan di Arizona.

Melihat semua yang telah ia hadapi dengan mengesampingkan kekurangannya, ia memenagkan penghargaan ESPY Award untuk kategori Atlet Pria Disabilitas Terbaik pada tahun 2009.

6. Natalia Partyka

teddyfeed.com
teddyfeed.com

Pemain tenis meja asal Polandia bernama Natalia Partyka mengikuti Paralimpiade serta pernah mengikuti kompetisi untuk pemain yang sehat secara fisik. Pada Bahkan, Olimpiade London 2012, ia mencetak prestasi dengan masuk ke 32 besar.

Sebelumnya, Natalia pernah memenangkan penghargaan tenis meja pertamanya dalam Kejuaraan Dunia untuk Penyandang Cacat pada 199 dan mengikuti Paralimpiade Sydney 2000. Ia juga sempat mewakili Polandia pada Olimpiade Beijing 2008 dan Paralimpiade Beijing 2008, ia memenangkan medali emas untuk kategori tunggal dan perak untuk kategori grup.

7. Aimee Mullins

iconmagazine.se
iconmagazine.se

Aimee Mullis adalah seorang atlet, aktris, sekaligus instruktur kebugaran asal Amerika Serikat yang paling terkenal di antara para atlet yang menyandang cacat. Aimee harus kehilangan kedua kakinya saat berusia satu tahun karena dirinya mengidap penyakit fibular hemimelia.

Softball adalah awalan Aimee berkarir dalam dunia olahraga dan dirinya berkompetisi pada divisi NCAA. Pada suatu waktu dirinya pernah dinobatkan sebagai “Coolest Girls in Sports” oleh majalah Sports Illustrated.

8. Ron Santo

nbcsports.com
nbcsports.com

Pemain baseball Amerika pada Major League yang bermain untuk Chicago Cubs, Ron Santo mesti kehilangan kedua kakinya karena masalah diabetes yang dialaminya. Walaupun begitu, Ron telah memenangkan lima kali juara saat berseragam Chicago Cubs dan dirinya masuk ke dalam National Baseball Hall of Fame pada 2012.

9. Arunima Sinha

unnatisilks.com
unnatisilks.com

Wanita pertama yang diamputasi dan dapat mendaki Gunung Everest hingga puncak, ialah Arunima Sinha. Ia kehilangan dua kakinya saat perampok mengusirnya dari kereta yang sedang bergerak cepat. Saat orang memberinya tatapan kasihan maupun simpati, Arunima malah benci. Ia ingin membuktikan bahwa jika memiliki tekad yang kuat, maka akan membawa diri sejauh mungkin.

Tanpa menyerah, ia memanjat Everest dengan kaki palsu dan membuat sejarah dengan tindakan beraninya tersebut. Kisah suksesnya ini membuka mata dunia.

10. Rajendra Singh Rahelu

thebetterindia.com
thebetterindia.com

Rajendra Singh sudah mengidap polio sejak berusia 8 bulan. Namun, ia tidak membiarkan kecacatannya mengganggu mimpinya. Setelah menyelesaikan sekolah menengah di tahun 1996, instrukturnya mendorong dirinya untuk menekuni olahraga angkat beban.

Awalnya ia mulai mengangkat beban 75kg, dan dengan pelatihan yang intensif, dirinya mampu mengangkat beban sampai 115kg dalam waktu 6 bulan. Buah hasil kerja kerasnya tersebut adalah ia mampu meraih medali perak di Commonwealth Games 2014.

Itulah beberapa atlet yang bangkit dari keterpurukan dan membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk mencapai sebuah prestasi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ahsan Nurrijal
EditorAhsan Nurrijal
Follow Us

Latest in Sport

See More

Rafael Struick Melempem, CEO Dewa United: Jangan Ditekan

04 Sep 2025, 22:30 WIBSport