12 Pemain Paraguay yang Berkiprah di Premier League

- Diego Gomez akan menjadi pemain Paraguay ke-13 di EPL, direkrut oleh Brighton & Hove Albion dari Inter Miami.
- Fabian Caballero adalah pemain Paraguay pertama di EPL, meninggal pada 27 September 2024 karena serangan jantung setelah bermain futsal.
- Juan Iturbe bergabung dengan AFC Bournemouth secara pinjaman dan saat ini membela Serro Porteno.
Diego Gomez akan menambah daftar pemain asal Paraguay yang berkarier di English Premier League (EPL). Gelandang berusia 21 tahun itu direkrut oleh Brighton & Hove Albion dari Inter Miami pada 10 Desember 2024 lalu. Namun, karena transfernya terjadi saat musim tengah berjalan, maka Gomez pun baru bisa bermain untuk The Seagulls mulai 1 Januari 2025 nanti.
Kehadiran Gomez sangat dinantikan oleh para penikmat EPL. Selain karena talentanya, para pendahulunya asal Paraguay juga cukup memberikan warna untuk kompetisi teratas di sepak bola Inggris ini. Tercatat, sebelum Gomez, sudah ada 12 pemain asal Paraguay yang pernah menghiasi EPL sejak kompetisi ini memasuki era baru pada 1992.
1. Fabian Caballero dipinjam oleh Arsenal pada 1998
Fabian Caballero jadi pemain asal Paraguay pertama yang mendarat di EPL. Pada 1998, pelatih Arsenal, Arsene Wenger, tertarik dengan talentanya. Ia pun meminjam pemain berposisi penyerang tersebut dari Serro Porteno. Sayangnya, Caballero gagal meyakinkan Le Professeur untuk merekrutnya secara permanen.
Dalam satu-satunya musim ia bermain di EPL itu, Caballero hanya bermain sekali saja. Namun, ia mendapat dua kesempatan di kompetisi lain, yaitu Piala Liga dan Piala FA. Sisanya, Caballero menghabiskan waktunya di Arsenal dengan bermain bersama tim junior.
Caballero sebetulnya lahir di Misiones, Argentina. Namun, karena letak geografis yang berdekatan, ia memegang kewarganegaraan Paraguay. Selain itu, kariernya memang lebih banyak dihabiskan di Paraguay dibanding di tanah kelahirannya.
Sayangnya, kabar duka datang dari Caballero pada 27 September 2024 lalu. Ia meninggal pada usia 46 tahun. Menurut laporan, Caballero terkena serangan jantung setelah bermain futsal.
2. Diego Gavilan bergabung dengan Newcastle United pada 1999
Setahun setelah kedatangan Caballero di Arsenal, pemain asal Paraguay lain tiba di EPL. Dia adalah Diego Gavilan yang bergabung dengan Newcastle United. Menariknya, Gavilan juga berasal dari klub yang sama, Serro Porteno.
Bedanya, pemain yang berposisi gelandang ini langsung direkrut secara permanen. Menurut Transfermarkt, saat itu Gavilan dibeli dengan harga sekitar 52 miliar. Nilai yang cukup tinggi untuk periode tersebut.
Selain itu, karier Gavilan di EPL juga berlangsung lebih lama dibanding Caballero, meski tidak bisa dibilang sukses juga. Ya, ia hanya menorehkan 9 penampilan, tetapi sukses mengemas 1 gol. Gavilan dilepas permanen oleh The Magpies pada 2004 setelah sempat dipinjamkan kepada UAG Tecos, Internacional, dan Udinese.
3. Roque Santa Cruz datang ke EPL dari Bayern Munich pada 2007
Roque Santa Cruz menjadi nama besar asal Paraguay pertama yang datang ke EPL. Pada 2007, Blackburn Rovers merekrutnya dari raksasa Jerman, Bayern Munich. Penyerang jangkung itu (1,93 meter) memang sudah memiliki reputasi cukup baik di Eropa karena membela Bayern Munich sejak 1999 usai digaet dari klub lokal di Paraguay, Olimpia.
Di EPL, selain Blackburn, Santa Cruz juga membela satu klub lain, yaitu Manchester City. Ia bergabung dengan The Cityzens pada 2009. Selama berkarier di EPL, juara Liga Champions Eropa 2001 ini mencatatkan 86 penampilan, 26 gol, dan 9 assist.
Sebagai catatan, Santa Cruz kini masih aktif bermain di usianya yang menginjak 43 tahun. Ia membela Club Libertad Asuncion. Ini merupakan klub masa kecil Diego Gomez sebelum bergabung dengan Inter Miami.
4. Paulo da Silva bergabung secara gratis dengan Sunderland pada 2009
Setelah tiga pemain dengan karakter menyerang, EPL akhirnya kedatangan seorang pemain bertahan pada 2009. Dia adalah Paulo da Silva yang direkrut secara gratis oleh Sunderland dari klub Meksiko, Toluca. Silva bertahan selama 1,5 musim di EPL dan mencatatkan 17 penampilan. Setelah itu, Sunderland menjualnya ke Real Zaragoza dan mendapatkan profit, meski hanya Rp6 miliar.
5. Antolin Alcaraz membela Wigan Athletic dan Everton pada 2010 hingga 2015
Sebagai seorang bek tengah, Antolin Alcaraz memiliki karier yang lebih sukses di EPL dibanding Paulo da Silva. Ia bergabung secara gratis dengan Wigan Athletic dari Club-Brugge pada 2010. Di sini, pemain setinggi 1,87 meter itu mencatatkan 69 penampilan dan mampu mencetak 3 gol.
Pada 2013, kontrak Alcaraz habis. Namun, kariernya di EPL terus berlanjut. Pasalnya, Everton menjadi klub yang bersedia menampungnya. Ia bertahan di Goodison Park selama 2 musim dan mencatatkan 14 penampilan. Setelah itu, Alcaraz dilepas secara gratis oleh The Toffees dan bergabung dengan Las Palmas.
6. Cristian Riveros jadi pemain Paraguay lain yang membela Sunderland
Meski performa Paulo da Silva tidak memuaskan, Sunderland nyatanya tidak kapok untuk merekrut pemain asal Paraguay. Pada 2010, mereka mendatangkan Cristian Riveros secara gratis dari Cruz Azul. Sayangnya, seperti Silva, pemain yang beroperasi di lini tengah ini juga bisa disebut sebagai transfer yang gagal.
Riveros hanya mencatatkan 12 penampilan dan 1 gol di EPL 2010/2011. Tidak puas, Sunderland pun meminjamkannya ke Kayserispor pada musim berikutnya. Mereka akhirnya menjualnya ke klub asal Turki itu jelang musim 2012/2013.
7. Juan Iturbe gagal bersinar bersama AFC Bournemouth
Juan Iturbe sempat mencuri perhatian dunia ketika dibeli oleh AS Roma dari Hellas Verona dengan mahar sekitar Rp425 miliar pada 2014. Sayangnya, pemain sayap cepat ini tidak bisa memenuhi ekspektasi yang ada. Pada bursa transfer Januari 2016, Iturbe mencoba menyelamatkan kariernya dengan bergabung bersama AFC Bournemouth secara pinjaman.
Namun, langkah tersebut juga tidak membuahkan hasil. Ia hanya bertahan bersama The Cherries selama 6 bulan dan mencatatkan 2 penampilan. Kini, Iturbe yang masih berusia 31 tahun membela Serro Porteno. Seperti Caballero, ia juga sebetulnya lahir di Argentina, tetapi memegang paspor Paraguay.
8. Fabian Balbuena berseragam West Ham United pada 2018 hingga 2021
West Ham United mencoba peruntungan dengan pemain asal Paraguay ketika merekrut Fabian Balbuena pada 2018. Ia dibeli dengan harga sekitar Rp69 miliar dari klub asal Brasil, Corinthians. Pada musim pertamanya, ia masih mendapat kepercayaan dengan torehan 23 penampilan serta 1 gol.
Namun, pada musim-musim selanjutnya, Balbuena semakin kehilangan tempat. Total, selama dua musim berikutnya, ia hanya bermain sebanyak 31 kali dan mencetak 2 gol. Pada 2021, The Hammers pun melepasnya secara gratis ke Dinamo Moskow, klub yang masih terus dibelanya hingga kini.
9. Bersama Newcastle United, Miguel Almiron jadi pemain Paraguay tersukses di EPL
Pada bursa transfer Januari 2019, Newcastle United memecahkan rekor pembeliannya dengan memboyong Miguel Almiron dari Atlanta United. The Magpies membelinya dengan harga sekitar RP417 miliar. Jumlah tersebut juga sekaligus menjadikan Almiron sebagai penjualan termahal Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat pada saat itu.
Transfer ini membuahkan hasil untuk Newcastle United. Hingga 20 Desember 2024, pemain kidal yang beroperasi di area sayap tersebut sudah tampil sebanyak 183 kali dan mencetak 23 gol serta 6 assist di EPL. Jumlah tersebut sangat mungkin bertambah karena kontraknya yang masih tersisa hingga 2026.
10. Julio Enciso pakai nomor 10 di Brighton & Hove Albion
Saat ini, Julio Enciso menjadi komoditas asal Paraguay paling panas di dunia sepak bola. Itu tidak terlepas karena performanya bersama Brighton & Hove Albion. Gelandang yang kini berusia 20 tahun sudah membela The Seagulls sejak 2022 setelah dibeli dari Club Libertad Asuncion.
Menurut Transfermarkt, nilai pasar Enciso kini berada di angka Rp201 miliar. Nilai tersebut naik hingga dua kali lipat dari ketika Brighton membelinya. Bukti kebintangan lain dari Enciso adalah fakta bahwa Brighton mempercayakan nomor punggung 10 kepadanya sejak musim lalu.
Di EPL, hingga 20 Desember 2024, Enciso sudah bermain sebanyak 40 kali dan mencetak 4 gol serta 4 assist. Performanya memang sempat menurun akibat cedera. Namun, saat ini, pemain setinggi 1,73 meter tersebut sudah mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa dirinya telah kembali ke permainan terbaiknya.
11. Enso Gonzalez belum terlihat bersama Wolverhampton Wanderers karena cedera ACL
Enzo Gonzalez mengalami nasib yang kurang baik. Pada 2023, Wolverhampton Wanderers membelinya dari Club Libertad Asuncion. Demi memberinya waktu untuk beradaptasi, Wolves pun menempatkan terlebih dahulu Gonzalez di tim akademi.
Rencana mereka sebetulnya adalah mulai memainkannya di tim utama pada musim ini. Sayangnya, di Olimpiade 2024, pemain sayap berusia 19 tahun itu mendapat cedera anterior cruciate ligament (ACL). Hingga kini, belum ada kejelasan kapan Gonzalez bisa kembali bermain.
Gonzalez sudah mencatatkan satu penampilan di EPL. Itu terjadi pada musim lalu dalam pertandingan pekan ke-37 melawan Crystal Palace. Namun, saat itu, ia hanya bermain selama semenit.
12. Ramon Sosa bergabung dengan Nottingham Forest pada musim panas 2024
Pada bursa transfer musim panas 2024 lalu, Ramon Sosa bergabung dengan Nottingham Forest dari CA Talleres. Nilai transfernya saat itu cukup tinggi, yaitu hingga mencapai Rp208 miliar. Namun, Forest pasti tidak menyesal telah mengeluarkannya. Pasalnya, hingga kini, penampilannya cukup memuaskan dan menjadi salah satu faktor di balik kesuksesan mereka.
Seperti diketahui, tim yang dilatih Nuno Espirito Santo tersebut saat ini duduk di peringkat keempat. Padahal, musim lalu, mereka hanya berakhir di posisi pamungkas di zona aman. Dari 16 pertandingan yang sudah dilalui oleh Forest, Sosa bermain 10 kali dan menyumbang 1 assist.
Dari 12 nama di atas, Almiron tidak diragukan lagi memegang status sebagai pemain Paraguay tersukses di EPL hingga saat ini. Lalu, seperti apa karier Diego Gomez di kompetisi ini? Akankah ia meraih kesuksesan atau justru menjadi pesakitan?