2 Wakil Indonesia Hadapi Laga 'Hidup Mati' di Matchday V AFC Cup 2018

Dua wakil Indonesia di AFC Cup, Persija Jakarta dan Bali United, akan menghadapi pertandingan ‘hidup mati’ pada matchday kelima AFC Cup 2018 yang dimainkan pada tengah pekan ini. Disebut hidup mati karena hasil dari pertandingan ini akan sangat menentukan lolos tidaknya dua wakil Indonesia ke fase knock out.
Di Grup H, Persija akan menjamu tim tangguh asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) di Stadion Gelora Bung Karno pada matchday V AFC Cup, Selasa (10/4/2018). Sementara di Grup G, Bali United akan away menghadapi tim kuat Myanmar, Yangon United pada, Rabu (11/4/2018). Bagaimana peluang dua wakil Indonesia di laga hidup mati?
1. Bila ingin lolos dari 'grup neraka', Persija wajib mengalahkan Johor Darul Ta'zim

Pertandingan menghadapi Johor Darul Ta'zim memiliki makna sangat penting bagi Persija. Kemenangan atas Johor akan memperbesar peluang Persija untuk lolos dari 'grup neraka'. Grup H AFC Cup 2018 yang dihuni Persija, memang menjadi grup paling ketat diantara grup-grup lainnya.
Ini karena ada tiga tim, yakni Song Lam Nghe An (Vietnam), Persija dan Johor, yang sama-sama mengoleksi 7 poin, hasil dari 2 kemenangan 1 kali draw dan 1 kalah dari 4 pertandingan seperti dikutip dari the-afc.com.
Andai menang, maka poin Persija akan menjadi 10 poin dan kemungkinan akan sama dengan Song Lam yang di saat bersamaan diprediksi menang saat menjamu tim Singapura, Tampines Rovers. Persija tinggal mengoptimalkan laga terakhir saat away menghadapi Tampines yang dipastikan sudah tersingkir dan Johor akan menjamu Song Lam Nghe An. Namun, bila Persija gagal menang, apalagi kalah, peluang lolos akan menipis.
Dikutip dari wesbite resmi AFC, pemain senior Persija, Ismed Sofyan menyebut Tim Macan Kemayoran--julukan Persija akan tampil all out melawan Johor Da’rul Ta’zim demi mewujudkan target menang dan juga lolos ke babak knock out. "Melawan Johor, tidak ada target lain selain menang. Kami ingin memastikan lolos dari grup ini," ujar Ismed Sofyan seperti dikutip dari the-afc.com
Tidak hanya target menang, laga nanti juga akan menjadi kesempatan bagi Persija untuk melakukan revans atas kekalahan menyakitkan di matchday pertama. Di pertandingan matchday pertama di Johor pada 14 Gebruari lalu, Persija kalah 0-3. Kala itu, Persija tidak membawa beberapa pemain pilar termasuk striker tajam, Marko Simic karena terbagi fokus jelang tampil di final turnamen Piala Presiden 2018. Kali ini, Persija akan tampil dengan tim terkuatnya.
2. Hadapi pertandingan hidup mati di Myanmar, Bali United bawa 20 pemain

Sementara di Grup G, Bali United akan menghadapi tuan rumah Yangon United, Rabu (11/4/2018) dengan target harus menang. Di klasemen Grup G, Bali United berada di posisi kedua dengan 5 poin dari empat pertandingan. Sementara Yangon United memimpin klasemen Grup G dengan 9 poin seperti dikutip dari the-afc.com.
Bila ingin menjaga peluang lolos, Bali United wajib menang. Sebab, kemenangan akan membuat Serdadu Tridatu mengoleksi 8 poin dan tinggal memaksimalkan laga home melawan tim Filipina Global Cebu di laga terakhir. Namun, bila Bali United kalah, Yangon United akan otomatis lolos ke babak knock out karena poinnya sudah tidak terkejar oleh tiga tim lainnya di Grup G.
Dikutip dari situs resmi klub, tim Bali United sudah berangkat menuju Myanmar pada hari Senin (9/4) dini hari dengan terlebih dulu transit di Bangkok, Thailand. Menghadapi laga yang harus dimenangi ini, Bali United memboyong 20 pemain. Diantaranya kapten tim, Fadil Sausu, lalu bek asal Korsel, Ahn Byungkeon, Demerson Bruno Costa, Ricky Fajrin, Muhammad Taufiq, Ilija Spasojevic, Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly.
Namun, Bali United tidak diperkuat kiper utama, Wawan Hendrawan yang masih menderita demam. Gelandang asal Belanda, Nick Van der Velden juga tak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning. Adapun pemain anyar, Milos Krkotic belum terdaftar di AFC karena baru bergabung seperti dikutip dari baliutd.com.
3. Pelatih Persija fokus benahi konsentrasi pemain

Persija menyambut pertandingan matchday V AFC Cup dengan bekal kurang manis. Persija menderita kekalahan pertama di Liga 1 setelah takluk 1-3 dari PSMS Medan di Medan pada pekan ketiga Liga 1, Jumat (6/4/2018) pekan lalu.
Menurut Pelatih Persija, Stefano “Teco” Cugurra seperti dikutip dari website resmi Liga Indonesia, dirinya telah melakukan evaluasi atas kekalahan dari PSMS. Pelatih asal Brasil ini mengatakan, konsentrasi pemain menjadi salah satu sorotan utama yang dibenahi jelang laga melawan Johor DT. Dia berharap Ismed Sofyan dan kawan-kawan tidak mengulangi kesalahan serupa di pertandingan AFC Cup.
"Kami sudah bicara soal kesalahan lawan PSMS sama pemain. Saat ini kami harus konsentrasi di Piala AFC lawan JDT. Apalagi jika menang Persija punya peluang untuk lolos," ucap Teco seperti dikutip dari https://liga-indonesia.id/berita/lupakan-kekalahan-persija-fokus-tugas-negara.
4. Banyak peluang emas terbuang saat melawan Perseru, pelatih Bali United fokus pada finishing touch

Bali United juga memiliki bekal kurang ideal sebelum menantang Yangon United. Bali United hanya mampu bermain 1-1 saat menjamu Perseru Serui di Gianyar (7/4/2018). Ini merupakan kali pertama gawang Bali United setelah di dua pertandingan sebelumnya tidak pernah kemasukan gol.
Namun, yang menjadi fokus perhatian pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro adalah mempertajam daya gedor di lini depan timnya. Sebab, dari tiga pertandingan di Liga 1, Bali United baru memasukkan dua gol. Yakni ketika menang 1-0 atas PSMS di pekan 1 Liga 1 dan satu gol ke gawang Perseru.
Padahal, lini depan Bali United diisi pemain-pemain berkualitas seperti Ilija Spasojevic, Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim yang sejatinya merupakan pemain-pemain haus gol. Ketika menghadapi Perseru, Bali United mendapatkan banyak peluang emas, tetapi terbuang begitu saja. “Kami semua harus tetap bersemangat. Terus berbenah,” tegas Widodo CP seperti dikutip dari liga-indonesia.id.