3 Pemain Prancis Tersubur pada Musim Debut di UCL

Pesepak bola asal Prancis punya reputasi mentereng dalam sejarah Liga Champions Eropa (UCL). Tidak sedikit dari mereka yang menuai prestasi dan menciptakan rekor kala melakoni musim debut di UCL bersama klub masing-masing. Misalnya, dengan mampu menunjukkan ketajamannya dalam mencetak gol di UCL pada musim perdana. Menurut Opta, kini ada tiga pemain Prancis tersubur pada musim debut di UCL.
1. Thierry Henry mencetak tujuh gol di UCL bersama AS Monaco pada 1997/1998
Thierry Henry merupakan salah satu jebolan akademi AS Monaco yang naik daun pada medio 1990-an. Ia telah mencuri perhatian para pemandu bakat ketika mencetak 3 gol dan 1 assist dalam 8 laga Ligue 1 Prancis pada musim debutnya pada 1994/1995. Henry juga menunjukkan potensi sebagai penyerang tajam dengan kecepatan, keterampilan olah bola, dan naluri mencetak gol. Ia berhasil mengantarkan AS Monaco meraih gelar juara Ligue 1 dengan mencetak 9 gol dalam 36 pertandingan pada 1996/1997. Alhasil, Henry mendapat kesempatan debut di UCL pada 1997/1998.
Penampilannya cukup impresif dengan mencetak 7 gol dalam 9 laga UCL bersama AS Monaco pada 1997/1998. Ia berperan penting bagi pencapaian AS Monaco yang melaju ke semifinal. Namun, AS Monaco harus tersingkir dari UCL setelah kalah agregat 4-6 dari Juventus pada semifinal. Henry sendiri meninggalkan AS Monaco untuk bergabung dengan Juventus pada Januari 1999.
2. Kylian Mbappe mencetak enam gol saat debut di UCL bersama AS Monaco pada 2016/2017
Selain Henry, Kylian Mbappe juga menjadi salah satu produk terbaik akademi AS Monaco. Ia sukses menyamai prestasi Henry yang berhasil menjuarai Ligue 1 bersama AS Monaco pada 2016/2017. Hebatnya lagi, Mbappe turut mengantarkan AS Monaco lolos ke semifinal UCL dan tampil tajam dengan mencetak 6 gol dalam 9 pertandingan pada musim tersebut. Mbappe awalnya hanya bermain sebagai pemain pengganti dalam tiga laga pertamanya pada fase grup UCL. Ia kala itu belum menorehkan gol.
Pelatih AS Monaco kala itu, Leonardo Jardim, memberikan kepercayaan kepada Mbappe untuk bermain sejak menit pertama saat menghadapi Manchester City pada leg pertama 16 besar UCL. Ia menorehkan satu gol dalam kekalahan AS Monaco 3-5 dari Manchester City di laga ini. Mbappe kemudian secara konsisten mencetak gol ke gawang lawan-lawannya dalam tiga laga beruntun. Sayangnya, ia gagal mengantarkan AS Monaco mencapai final meski mencetak gol dalam kekalahan 1-2 dari Juventus pada leg kedua semifinal UCL.
3. Michael Olise sudah mencetak lima gol UCL bersama Bayern Muenchen per 14 Februari 2025
Michael Olise mendapat kesempatan tampil di UCL setelah bergabung dengan Bayern Muenchen dari Crystal Palace pada musim panas 2024. Ia digadang-gadang bakal menyamai prestasi legenda Bayern Muenchen asal Prancis, Frank Ribery. Sebab, Olise punya kecepatan, kemampuan olah bola, visi permainan, dan berposisi sebagai penyerang sayap seperti Ribery. Ia membuktikan dirinya memang pemain muda penuh potensi setelah sejauh ini mencetak 11 gol dan 12 assist dalam 32 laga di semua kompetisi pada 2024/2025.
Secara perinci, Olise sudah mencetak 5 gol dan 1 assist dari 9 penampilan di UCL per 14 Februari 2025. Ia menorehkan brace dua kali ketika Bayern Muenchen membantai Dinamo Zagreb 9-2 dan Shakhtar Donetsk 5-1 pada fase liga UCL 2024/2025. Terbaru, Olise menorehkan satu gol saat Bayern Muenchen menang 2-1 atas Celtic pada laga leg pertama playoff pada 12 Februari 2025. Ia berpeluang menambah koleksi golnya mengingat Bayern Muenchen bakal menghadapi Celtic pada leg kedua dan berpeluang lolos ke fase gugur.
Ketiga pemain di atas rata-rata berhasil menjadi bintang sepak bola Prancis dan meraih gelar juara Piala Dunia. Henry mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 1998, sementara Mbappe meraih gelar juara Piala Dunia 2018. Prestasi terbaik Olise bersama Timnas Prancis adalah meraih medali perak Olimpiade 2024. Akankah ia mampu menyamai pencapaian Henry dan Mbappe yang membawa Timnas Prancis menjuarai Piala Dunia?