3 Poin yang Bisa Dipetik dari Laga Arsenal Kontra Chelsea

Partai menarik antara Arsenal kontra Chelsea dalam lanjutan ajang International Champions Cup (ICC) yang dilangsungkan di Aviva Stadium, Dublin, usai sudah. Pertandingan yang cukup menegangkan ini berhasil dimenangkan oleh kubu Unai Emery dengan skor 6-5, lewat skema adu penalti - karena pada waktu normal kedua tim bermain imbang 1-1.
Meski sudah diketahui pemenang pada laga ini, ada baiknya jika kamu menyimak 3 poin yang telah penulis sajikan untuk kamu. Langsung disimak aja deh!
1. Pertarungan sengit yang berakhir lewat drama adu penalti

Seperti prediksi, pertandingan Derby London ini berjalan sengit. Bahkan di 20 menit awal laga, kedua tim tampil dengan intensitas yang begitu tinggi. Alhasil, Chelsea berhasil membuka keran gol mereka pada menit ke-5.
Bermula dari sepak pojok yang dieksekusi Fabregas dan mampu diselesaikan dengan sundulan terukur Rudiger. Skor 1-0 buat Chelsea, dan skor ini bertahan hingga turun minum.
Pada awal babak kedua, baik Arsenal maupun Chelsea terlihat bermain lebih aman dan tenang. Namun, tak jarang juga penyerang Arsenal membuat pertahanan Chelsea kocar-kacir. Meski Arsenal menguasai jalannya pertandingan, Chelsea nyatanya juga beberapa kali terlihat cukup membahayakan Arsenal lewat serangan balik.
Hingga menit ke 90 skor masih belum berubah. Akan tetapi, di detik-detik akhir pertandingan (Menit 90+3) perjuangan Arsenal selama 90 menit pertandingan terbayar sudah, berkat gol Alexandre Lacazette - yang menerima umpan matang dari Reiss Nelson. Skor 1-1 menjadi hasil akhir di waktu normal.
Memasuki babak tos-tosan, pemain Arsenal dan Chelsea terlihat percaya diri untuk mengeksekusi tendangan 12 pas. Terbukti, lima tendangan dari masing-masing tim berujung menjadi sebuah gol.
Namun dewi fortuna sepertinya masih berada di pihak Arsenal, pasalnya pada eksekusi keenam Chelsea, Loftus Cheek yang dipercaya mengemban tugas tersebut gagal memaksimalkannya menjadi gol. Dan akhirnya algojo terakhir Arsenal, Iwobi menjadi penentu kemenangan Arsenal. Arsenal menang 6-5 atas Chelsea.
2. Pertarungan dua pelatih handal

Di balik pertandingan Arsenal kontra Chelsea ini, adapula pertarungan antara dua pelatih anyar yakni Unai Emery dan Maurizzio Sarri. Kedua pelatih ini sejatinya adalah pelatih yang handal. Sarri sebagaimana diketahui mampu membawa Napoli menjadi Runner-up di Serie A musim lalu. Sedangkan Emery musim lalu sukses memenangkan tiga trofi domestik bersama Paris Saint-Germain.
Meski di pertandingan tadi pasukan Unai Emery yang berhasil keluar menjadi pemenang, namun, tak adil jika kita langsung menganggap remeh skuat Maurizzio Sarri. Mengapa? selain belum menurunkan beberapa pemain utamanya seperti Hazard, Willian, Curtois, Kante dan lainnya. Chelsea sejatinya mampu bermain apik meski tidak terlalu dominan di pertandingan tadi.
Gaya permainan Sarri kala membesut Napoli sudah mulai terasa pada pertandingan tadi. Seperti peragaan umpan-umpan pendek serta serangan balik yang cepat nan mematikan.
Sementara itu, Unai Emery juga sudah mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih top di sejauh pertandingan pramusim Arsenal. Buktinya, di tiga pertandingan ICC, Arsenal baru mengalami satu kekalahan saja, tepatnya kala berhadapan dengan Atletico Madrid. Lebih-lebih, pada pertandingan menghadapi PSG, Aubameyang dan kolega berhasil menang besar 5-1.
3. Hal yang perlu dibenahi kedua tim

Kendati sudah mampu menunjukkan penampilan yang mengesankan sejauh ini. Unai Emery dan Maurizzio Sarri tentunya tidak boleh berpuas diri begitu saja. Sebab masih ada ruang yang perlu dibenahi bagi kedua tim tersebut. Seperti Unai Emery misalnya, ia masih harus memperbaiki area pertahanan Arsenal yang sering kecolongan gol lewat bola-bola udara.
Selain itu, Emery pun masih harus memutar otak agar penyerangan Arsenal lebih efektif lagi nantinya. Apalagi kita tahu tim-tim di Premier League tak sedikit yang memiliki kemampuan bertahan yang mumpuni.
Sedangkan Maurizzio Sarri, pun masih memerlukan pembenahan di skuad The Blues. Terutama di posisi penyerang tengah. Seperti diketahui, Chelsea kini tidak memiliki banyak pemain bintang di posisi ini, praktis hanya ada nama Batshuayi, Morata dan Giroud saja. Itu pun Giroud sudah tidak muda lagi, Morata masih tampil inkonsisten, dan Batshuayi masih belum cukup matang.
Maka dari itu, Arsenal dan Chelsea pastinya masih perlu banyak pembenahan untuk menghadapi ketatnya persaingan musim depan. Apalagi, kedua pelatih ini masih harus beradaptasi terlebih dahulu di Premier League. Namun, jika kedua tim ini mampu membenahi kekurangan mereka, bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk meraih prestasi musim depan.
Nah! itu dia 3 poin yang dapat dipetik dari laga Arsenal kontra Chelsea. Menurutmu, Arsenal atau Chelsea yang akan meraih gelar juara musim depan?