5 Gelandang Kelas Dunia yang Dipandang Sebelah Mata, Ada Wijnaldum!

Sepak bola merupakan olahraga yang menontonkan permainan yang indah dan menyerang. Maka, tak mengherankan jika pemain yang berposisi sebagai penyerang lebih memiliki popularitas yang lebih tinggi daripada pemain lain.
Meski demikian, bukan berarti para pemain lain tidak memiliki peran yang penting dalam sebuah permainan, termasuk gelandang. Peran seorang gelandang sangat penting dalam menjalankan roda permainan di lini tengah.
Namun, ternyata ada sejumlah pemain yang bermain di posisi gelandang dan sering dipandang sebelah mata. Setidaknya terdapat lima gelandang top yang dipandang demikian. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya.
1.Christopher Nkunku (RB Leipzig)

Nama Christopher Nkunku mungkin masih kalah tenar daripada pemain RB Leipzig lain, seperti Dayot Upamecano dan Dani Olmo. Meski demikian, pemain asal Prancis tersebut memiliki peran yang penting di lini tengah RB Leipzig. Sejak didatangkan pada musim panas 2019, ia telah bermain sebanyak 60 pertandingan dan menciptakan 8 gol dan 20 assist.
Torehannya itu, termasuk 15 assist di musim debutnya pada tahun lalu. Catatan tersebut membuat Nkunku menjadi pemain dengan penyumbang assist terbanyak ketiga pada musim 2019/20. Sedangkan di musim ini, sang pemain sudah menciptakan 3 gol dan 4 assist dari 16 pertandingan.
2.Nicolo Barella (Inter Milan)

Nicolo Barella bergabung bersama Inter Milan pada musim lalu dengan status peminjaman. Namun di akhir musim, ia dipermanenkan oleh Antonio Conte dengan biaya 28 juta euro. Namanya mungkin tak secemerlang Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Lautaro Martinez. Tapi, Barella memainkan peran yang sangat penting di lini tengah Inter.
Sejak pertama kali bergabung, pemain berusia 23 tahun ini sudah mendapatkan kepercayaan dan tempat inti di tim utama. Bahkan di musim debutnya, Barella bermain sebanyak 41 pertandingan di semua ajang.
Tak hanya itu, ia juga berhasil membawa timnya mencapai final di Liga Europa musim lalu, walaupun harus kalah dari Sevilla di partai puncak.
3.Fabian Ruiz (Napoli)

Penampilan apik Fabian Ruiz bersama Napoli memang sedang banyak dibicarakan saat ini. Meski demikian, ia sempat tak diperhitungkan pada awal kariernya bermain di Italia. Namun seiring berjalannya waktu, pemain asal Spanyol ini berhasil membuktikan kualitasnya sebagai salah satu gelandang jempolan.
Ruiz sendiri didatangkan Napoli dari Real Betis pada musim panas 2018. Saat itu, ia diboyong dengan biaya yang cukup besar, yakni 30 juta euro atau sekitar Rp514 miliar.
Kini, sang pemain tidak hanya menjadi pemain inti tetapi juga jenderal di lini tengah. Pada musim lalu, ia membukukan 4 gol dan 6 assist dari 46 pertandingan. Bahkan, pemain berusia 24 tahun ini sempat dirumorkan menjadi incaran Real Madrid.
4.Georginio Wijnaldum (Liverpool)

Tak dapat dipungkiri, keberadaan Georginio Wijnaldum di lini tengah Liverpool memberikan sentuhan-sentuhan berbeda. Namun, pemain berusia 30 tahun ini kerap kali dipandang remeh. Bahkan, ia sudah dianggap demikian sejak bermain bersama Newcastle United. Padahal, sang pemain memainkan peran yang sangat penting di lini tengah, terutama bersama Liverpool.
Buktinya, ia berhasil mempersembahkan sejumlah trofi dalam dua musim terakhir. Ia mampu melaksanakan tugasnya dengan bagus, baik sebagai playmaker maupun gelandang jangkar. Di awal musim ini, Wijnaldum tak tergantikan dalam 11 pertandingan di Premier League.
5.Pierre-Emile Hojbjerg (Tottenham Hotspur)

Cukup mengejutkan ketika para klub top Premier League tidak mampu mencium bakat yang dimiliki oleh Pierre-Emile Hojbjerg. Padahal, ia merupakan gelandang yang memiliki kualitas jempolan. Pemain berusia 25 tahun ini juga memainkan peran yang mengesankan saat masih bermain untuk Southampton.
Performanya semakin meningkat saat bermain untuk klub barunya, Tottenham Hotspur. Pemain asal Denmark ini selalu diandalkan oleh Jose Mourinho untuk mengisi posisi di lini tengah. Sejauh ini, ia bermain full selama 11 pertandingan tanpa kehilangan 1 menit pun.
Meski acap kali dipandang sebagai gelandang yang tidak terlalu istimewa, para pemain tersebut berhasil membuktikan kualitasnya di atas lapangan. Kira-kira mampukah mereka tampil konsisten hingga akhir musim?