Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arteta Amuk Pemain Arsenal Usai Nyaris Kalah dari Liverpool

ilustrasi sepak bola (unsplash.com/baraida)

Jakarta, IDN Times - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, bereaksi keras atas hasil imbang yang diraih anak-anak asuhnya di Anfield Stadium, markas Liverpool, Minggu (11/5/2025). Arteta mengaku kecewa berat dengan hasil yang diterima anak-anak asuhnya dalam duel itu.

Wajar jika Arteta kesal. Sebab, meski sudah tak lagi bertarung demi gelar Premier League, Arsenal masih harus bekerja keras mempertahankan posisinya demi lolos ke Liga Champions musim depan.

Terpeleset sekali saja, The Gunners bisa menerima kenyataan harus absen dari Liga Champions lantaran persaingan di posisi lima besar begitu ketat.

1. 20 menit bak horor buat Arsenal

Ketika melawan Liverpool, Arsenal kebobolan dua gol lebih dulu. Ironis, karena gawang mereka jebol dua kali hanya dalam kurun waktu semenit (20', 21'), lewat tandukan Cody Gakpo dan tap in Luis Diaz.

Arteta menilai dua gol itu menjadi periode terburuk Arsenal sepanjang laga. Tak ada reaksi yang dilancarkan oleh para pemain The Gunners kala itu, lantaran performanya begitu datar.

"Apa yang kami lakukan di babak pertama, terutama pada 20 menit pembuka, tak berada dalam standar. Jadi, setelahnya sudah terlambat. Kami bereaksi, itu bagus. Tapi, 20 menit tersebut tak bisa diterima. Ini soal aksi, bukan reaksi," kata Arteta dilansir Daily Mirror.

2. Harus bisa ukur diri

Kepentingan Arsenal, diakui Arteta, memang sudah berbeda. Bukan trofi, tapi posisi yang diincar Arsenal sekarang. Meski begitu, bukan berarti Arsenal bisa dengan santai bermain tanpa harus memikirkan hasil akhir.

"Ketika Anda bertarung demi trofi, pertaruhannya kalah atau menang. Tapi, setelahnya ada laga yang harus dihadapi, satu demi satu. Jadi, kami harus menilai level sendiri. Jika tidak, Anda cuma menerima yang ada. Bagi saya, tak bisa diterima," ujar Arteta.

3. Liga Champions dulu, sisanya nanti

Arteta kini hanya ingin Arsenal mengamankan diri main di Liga Champions. Setelahnya, baru mereka akan memikirkan bagaimana cara demi bisa meraih trofi.

"Ada enam atau tujuh tim yang berdoa bisa main di Liga Champions. Lalu, mari lihat apakah kami bisa juara musim depan," ujar pria Spanyol itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us