Bis Später, Bastian Schweinsteiger

Jakarta, IDN Times - Jerman kini melepas satu lagi produk terbaiknya di kancah sepakbola dunia dalam diri Bastian Schweinsteiger. Schweini, sapaan akrabnya, memutuskan akan mengakhiri karier sepakbolanya di akhir musim MLS nanti bersama Chicago Fire.
Pensiun di usia 35 tahun, Schweini bukan nama sembarangan di kancah sepakbola dunia dan Jerman. Saking hebatnya, nama mantan gelandang Bayern Munich ini begitu harum di Bavaria, tanah kelahirannya, dan di seluruh penjuru dunia.
Berikut rekam jejak karier Bastian Schweinsteiger sedari muda sampai di titik ia kini memutuskan gantung sepatu.
1. Kontrak profesional di usia 18 tahun

Lahir di selatan Bavaria, Basti kecil sudah mulai menendang bola di usia 3 tahun. Di usianya yang ke-14, namanya kemudian dilirik untuk bergabung bersama tim junior Bayern Munich.
Cukup empat tahun saja, di usia 18 tahun, bersama sahabatnya, Philipp Lahm, keduanya diberi debut oleh Ottmar Hitzfeld dan menandatangani kontrak profesional pertama bersama Bayern.
Dan sisanya, like they said, is history.
2. Debut di Timnas Jerman pada usia 19 tahun

Progres karier Schweinsteiger memang bak kilat: melesat cepat. Di usia belum genap 20 tahun kala itu, namanya sudah dipanggil dan catatkan debut di Timnas Jerman bersama salah satu kawan karibnya, Lukas Podolski.
Dia debut di laga kontra Hungaria pada persiapan jelang Piala Eropa 2004 di Portugal. Sayang, di turnamen tersebut, Jerman harus tersingkir di babak grup.
3. Awalnya, Basti adalah seorang winger!

Siapa sangka, sebelum menjadi gelandang tengah yang diberkahi kontrol bola menawan, jiwa kepemimpinan kelas elite, dan kualitas umpan terbaik, Basti muda sejatinya adalah seorang winger.
Ia bermain sebagai pemain sayap di tim muda Bayern, juga di awal-awal kariernya bersama Bayern dan Jerman, sebelum akhirnya ia menemukan potensi terbaiknya adalah sebagai gelandang tengah.
Dunia kini akan mengingatnya sebagai salah satu gelandang tengah terbaik dunia.
4. 8 gelar Bundesliga dan 1 trofi Liga Champions

Sepanjang kariernya, khususnya di Jerman bersama Bayern, Basti mengoleksi 8 trofi Bundesliga dan tentu saja, gelar bergengsi Si Kuping Lebar, pada tahun 2013. Di final Liga Champions 2012/2013 kala itu, ia menjuarai Si Kuping Lebar usai mengalahkan rival sengit Bayern, Borussia Dortmund, di Stadion Wembley.
5. Juara dunia 2014 yang disusul kepindahan ke Manchester United

Puncak kariernya adalah menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil, tepat semusim setelah ia mengangkat trofi Liga Champions bersama Bayern.
Namun, kejutan terjadi semusim berselang. Pada 2015, Bastian Schweinsteiger meninggalkan Bayern Munich, klub masa kecilnya, dan bergabung bersama raksasa Inggris, Manchester United.
Semusim saja bersama Setan Merah, Schweini masih menyumbangkan satu gelar Piala FA dan Piala Liga.
6. Pernikahan dengan Ana Ivanovic

Ya, terkadang hidup memang tak melulu soal sepakbola dan Bastian Schweinsteiger membuktikan hal itu. Usai berpacaran selama dua tahun, Basti menikahi kekasihnya, yang juga mantan petenis nomor satu dunia asal Serbia, Ana Ivanovic, pada 12 Juli 2016.
Pernikahan yang digelar di Venice, Italia itu, kini dianugerahi dua orang anak. Hidup memang begitu sempurna bagi Basti.
7. Hijrah ke Amerika Serikat dan gantung sepatu di sana

1 April 2017, Basti catatkan debutnya bersama Chicago Fire di MLS dan langsung mencetak gol. Dua tahun ia bertahan di sana, bahkan anak pertamanya lahir di Chicago, sebelum akhirnya pada Selasa (8/10) kemarin, sang maestro Bavaria memutuskan gantung sepatu di Chicago, Amerika Serikat.
Bis später, Bastian!