Diandalkan Klubnya, 5 Kiper Ini Hanya Jadi Pelapis di Timnas

Bermain di timnas jelas menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Namun, hal tersebut tak bisa diraih dalam waktu yang sebentar.
Setidaknya, tampil apik di level klub bisa jadi pembuka jalan agar dilirik untuk tampil bersama tim nasional. Meski begitu, masih ada satu rintangan lagi, yaitu persaingan dengan pemain lain di posisi serupa.
Tak jarang ada beberapa pemain yang sejatinya tampil impresif di klub, tetapi hanya jadi cadangan saat membela timnas. Hal tersebut sepertinya dialami oleh kelima kiper berikut ini. Siapa saja mereka?
1. David De Gea

Ada masanya David De Gea menjadi kiper nomor satu Timnas Spanyol. Sejak debut pada tahun 2014 lalu, ia sudah mengoleksi 45 caps.
Keberhasilannya menyegel tempat utama tak terlepas dari performa De Gea yang mengkilap bersama Manchester United. Ia selalu dipercaya di bawah mistar gawang.
Perjalanannya memang tak berjalan mulus, tetapi posisi De Gea masih tetap aman hingga sekarang. Hal itulah yang membawanya tampil reguler bersama Timnas Spanyol.
Namun, selepas tampil buruk di Piala Dunia 2018, De Gea kehilangan posisinya. Ia hanya dijadikan pelapis dari Unai Simon selaku kiper utama.
2. Anthony Lopes

Tak hanya setia, Anthony Lopes benar-benar layak disebut sebagai sosok penting bagi Olympique Lyon. Seluruh perjalanan kariernya dihabiskan bersama Les Gones.
Terlebih sejak naik kasta ke skuad utama pada musim 2011/2012, Lopes nyaris tak tersentuh posisinya oleh kiper-kiper lain. Ia jadi tumpuan di tiap musimnya dan sudah mengoleksi lebih dari 400 penampilan.
Tak mengherankan, Timnas Portugal kepincut untuk memanggilnya. Meski begitu, Lopes hanya dijadikan kiper cadangan dari Rui Patricio. Ia baru mencatatkan 14 caps sejak debut perdana pada Maret 2015 lalu.
3. Koen Casteels

Pamor Koen Casteels masih belum terlalu familier. Ia sejatinya merupakan kiper utama Wolfsburg selama beberapa musim terakhir. Aksi Casteels di bawah mistar gawang tim Bundesliga tersebut sangat berkontribusi, terutama segelintir penyelamatan heroiknya yang ia lakukan.
Namun, talentanya malah tertutupi di level timnas. Casteels yang membela Timnas Belgia harus menelan pil pahit lantaran jarang dipanggil.
Ia bahkan baru membuat debut pada 2020 lalu pada saat usianya sudah menginjak 28 tahun. Tak pelak, Casteels disebut-sebut sebagai salah satu kiper paling tak beruntung saat ini.
4. Marc-Andre ter Stegen

Barcelona beruntung memiliki kiper tangguh di dalam diri Marc-Andre ter Stegen. Sejak direkrut pada 2014, ter Stegen berkembang jadi salah satu kiper terbaik.
Dominasinya sebagai kiper utama La Blaugrana nyaris tak terbantahkan. Kendati sederet kompetitor datang ke Camp Nou, ter Stegen masih tetap dipercaya.
Dengan kiprahnya yang mentereng bersama Barca, sudah selayaknya ter Stegen menikmati hal serupa di tim nasional. Namun, hal tersebut urung terjadi.
Ter Stegen hanya jadi kiper cadangan di Timnas Jerman. Ia tak mampu menggeser Manuel Neuer yang sudah jadi kiper utama selama sedekade terakhir.
5. Ederson Moraes

Ederson Moraes melengkapi kepingan puzzle di lini pertahanan Manchester City. Didapuk jadi pengganti Claudio Bravo yang gagal bersinar, Ederson sukses menunjukkan kualitasnya.
Ia dipercaya jadi kiper utama The Cityzens yang sudah tampil lebih dari 200 penampilan di semua kompetisi. Catatan itu makin lengkap dengan kehadiran sederet gelar bergengsi yang sukses diraih City.
Meski begitu, masih ada satu hal yang mengganjal kariernya. Ederson tak menjadi kiper utama Brasil sejauh ini. Ia hanya diplot jadi pelapis Alisson Becker yang juga sama-sama berkarier di Premier League.
Tampil apik di klub ternyata bukan satu-satunya jaminan utama agar diandalkan tim nasional. Seolah tak dinaungi Dewi Fortuna, kelima kiper top di atas malah lebih sering berkutat di bangku cadangan.