Dilarang Main di Liga 1 Kalau Belum Vaksin 2 Kali

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, mengungkapkan para pemain harus menjalani vaksinasi dua kali agar bisa tampil di Liga 1 2021/22. Menurutnya, vaksinasi adalah syarat wajib bagi pemain.
Akhmad menyatakan tak ada negosiasi soal vaksin. Data para pemain yang sudah divaksin sudah dipegang karena semuanya masuk dalam aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi, vaksin ini sudah mutlak harus dua kali, tak bisa ditawar. Tetapi, ada beberapa komunikasi dengan Kemenkes apakah vaksinasi bisa dipercepat. Namun, intinya jika belum vaksin dan tak masuk sistem, dilarang main," ujar Akhmad dalam jumpa pers virtual, Selasa (31/8/2021).
1. Pemain asing juga wajib vaksin
Lebih lanjut, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, mengungkapkan kebijakan vaksin untuk pemain asing juga tidak beda jauh dengan legiun lokal. Mereka harus vaksin dua kali. Bedanya, pemain asing akan mengalami pemeriksaan manual.
"Banyak pemain asing sudah vaksin dua kali, tetapi tidak bisa masuk PeduliLindungi karena beda. Nah, berdasarkan koordinasi kami, ada pemeriksaan secara manual lewat bukti-bukti dokumen terkait seperti paspor dan sertifikat vaksin dari negara yang bersangkutan," ujar Sudjarno.
Namun, sesuai Instruksi Mendagri terbaru, yakni Inmendagri nomor 38 tahun 2021, disebutkan semua pemain tetap harus melakoni dua kali vaksinasi. Tidak vaksin dua kali, berarti tidak bisa main.
"Satu kali vaksin belum bisa karena itu bagian dari Instruksi Mendagri yang tak bisa didiskusikan lagi. Jadi vaksin sekali tidak bisa, kecuali kalau ada akselerasi vaksinasi ya bisa nanti divalidasi," ujar Sudjarno.
2. Hampir semua pemain sudah menjalani vaksinasi kedua
Akhmad mengungkapkan, hampir semua pemain Liga 1 2021/22 sudah menjalani vaksinasi kedua. Bagi mereka yang belum mendapatkan fasilitas vaksin, LIB sudah berkomunikasi dengan Kemenkes agar mendapatkan fasilitas vaksin.
"Kalau pemain yang belum vaksin kedua itu sedikit sekali. Jika ditotal, tinggal satu atau dua persen-lah dari total 500-an pemain. Sedikit sekali yang belum. Kami sudah berkomunikasi dengan Kemenkes agar dapat fasilitas vaksin," ujar Akhmad.
Terkait isu penyerang Persib, Geoffrey Castillion, yang mendapatkan vaksin Johnson and Johnson, Sudjarno menyebutkan akan berkomunikasi dengan Kemenkes soal hal tersebut. Apalagi, Castillion juga dikabarkan mendapatkan vaksin di luar negeri.
"Terkait vaksin Johnson and Johnson itu (yang didapat Castillion) akan kami konunikasikan dengan Kemenkes. Ini kan banyak jenis vaksin. Mungkin ada yang udah dapat booster juga," ujar Sudjarno.
3. PSSI akan bekerja sama dengan Kadin soal vaksin
Selain dengan Kemenkes, PSSI juga akan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) soal vaksin untuk pemain. Lalu, terkait adanya pemain yang tak bisa vaksin karena keterangan dokter, mereka akan mengecek soal aturan tersebut.
"Ada kerja sama antara PSSI selaku federasi dengan Kadin untuk bisa vaksin dua kali. Ada yang belum vaksin karena surat keterangan dokter ketika Liga 1 2021/22 berlangsung, kami akan cek lagi aturan itu," ujar Sudjarno.