Gak Pernah Menang di Anfield Sejak 2016, MU Bisa Apa Lawan Liverpool?

Jakarta, IDN Times - Manchester United dihadapkan pada tugas berat saat melawat ke markas Liverpool, Anfield, Minggu (5/1/2024). Mereka dituntut menang demi bisa mendongkrak mental bertanding para pemainnya yang menurun akibat mengalami rentetan kekalahan di beberapa laga terakhir.
Saat ini, posisi MU sedang terjepit. Mereka hanya berjarak tujuh poin dari Ipswich Town yang ada di batas ambang degradasi.
Fenomena tersebut muncul karena Setan Merah mengalami enam kekalahan dari delapan laga terakhirnya di Premier League. Catatan ini, menjadi yang terburuk buat MU. Ketika mau bangkit, MU malah dihadapkan situasi sulit karena harus berhadapan dengan rivalnya yang sedang moncer, Liverpool.
1. Statistik MU buruk saat jumpa Liverpool
Statistik MU saat berhadapan dengan Liverpool begitu buruk. Dari 13 pertemuan terakhir di Premier League, MU cuma bisa mengalahkan Liverpool sekali.
Itu terjadi di Old Trafford pada Agustus 2022 lalu dengan skor 2-1. Sisanya, MU kalah tujuh kali dan menahan imbang dalam lima kesempatan.
Semakin parah, karena sejak 2016, MU gak pernah menang saat bertandang ke Anfield. Mereka juga cuma bisa mencetak sebiji gol di sini dalam delapan laga sepanjang periode tersebut.
2. Amorim gak takut
Catatan buruk ini tak membuat pelatih MU, Ruben Amorim, gentar. Dia mengaku hanya fokus memperbaiki kekurangan MU agar tak jadi bulan-bulanan Liverpool di Anfield.
"Saya cuma fokus ke performa, tidak soal kekalahan atau apa yang akan terjadi. Kami sudah sering kalah dan menyiapkan laga ini demi menang. Kami tahu siapa yang dilawan," ujar Amorim dilasir Metro.
3. Sadar lawannya kuat
Amorim tak menampik lawan yang dihadapi begitu kuat. Dia menyatakan harus menyiapkan MU dengan sempurna, karena di laga terakhir kontra Newcastle United tercipta sebuah eror yang besar dalam 20 menit pertama, berujung dua gol dan menghadirkan kekalahan.
Hal lainnya yang sedang diperbaiki Amorim adalah konsistensi. Sering kali ketika sudah cetak gol, MU malah kehilangan fokus dan kurang konsisten.
"Jelas, masalah utamanya memang konsistensi dan cuma terjadi di satu laga Ketika saya datang, kami cetak stu gol dan semuanya berubah dengan cepat. Ketika dalam momen buruk, kami kebobolan, susah membuat harmoni antara pemain dengan taktik. Kami harus menciptakan start yang kuat dari Liverpool," kata Amorim.