Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Janggal! Kanal TV Iran Sensor Logo Setan Merah Manchester United

mirror.co.uk

Pada laga 16 besar Liga Champions (13/2), Paris Saint-Germain sukses mempermalukan tuan rumah Manchester United dengan kemenangan 0-2. Namun di balik kekalahan itu, sebuah kanal TV di Iran yang menampilkan laga tersebut berhasil membuat yang menontonnya mengernyitkan dahi. Pasalnya, channel TV tersebut menyensor logo setan merah kebanggaan Manchester United. Apa alasannya?

1. Lambang setan merupakan lambang yang terlarang di Iran

givemesport.com

Iran sendiri dapat dibilang merupakan negara dengan aturan yang cukup ketat. Penyensoran logo Manchester United ternyata karena di negara tersebut, segala hal yang melambangkan makhluk-makhluk mistis merupakan sebuah hal yang terlarang. Padahal Manchester United telah menggunakan logo The Red Devils dengan sebuah kapal di atasnya sejak tahun 1973.

2. Channel TV Iran ini sebelumnya juga pernah menyensor logo klub AS Roma

givemesport.com

Manchester United sendiri merupakan klub kedua yang menjadi korban aturan yang cukup aneh ini. Sebelumnya, klub Serie A AS Roma telah terlebih dahulu menjadi korban penyensoran logo di channel TV ini. Channel yang bernama Iranian TV ini sebelumnya menyensor puting serigala yang terdapat di logo AS Roma pada laga perempat final Liga Champions musim lalu yang mempertemukan AS Roma dengan Barcelona.

3. Mengundang banyak ejekan di media sosial

thesun.co.uk

Tak ayal, kejadian ini kembali membuat banyak penikmat sepakbola beramai-ramai mengejek Iranian TV di media sosial. Pada kasus AS Roma terdahulu, Iranian TV juga mendapat banyak ejekan dari berbagai kalangan di media sosial. Para penikmat sepakbola banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan-keputusan yang dinilai cukup aneh tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us