Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karier Unik Jan Koller, Striker Tajam yang Jadi Kiper Dadakan Terbaik

Jan Koller (premierleaguenewsnow.com)

Jika dibandingkan dengan gaya main sekarang, taktik sepak bola awal 2000-an lebih fokus dalam mencetak gol melalui target-man. Striker yang dominan dengan tubuh besar serta memiliki insting tajam lebih diminati ketimbang striker cepat yang bisa berbagi ruang.

Hal ini cukup beralasan. Apalagi strategi 4-4-2 lebih populer ketimbang 4-3-3 atau 4-3-2-1.

Dari sekian banyak striker yang tenar pada masa tersebut, nama Jan Koller mencuat sebagai salah satu contoh hebat. Dengan tinggi melewati 200 cm, ia sangat ditakuti dan ganas di kotak penalti lawan.

Saat berkarier sebagai pesepak bola, Koller pernah memiliki cerita unik. Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak dalam artikel berikut ini!

1. Perjalan Koller hingga mencapai level teratas

Jan Koller saat berseragam Sparta Praha di Republik Ceko. (twitter.com/ACSparta_hst)

Seperti kebanyakan pesepak bola asal Eropa Timur, Jan Koller juga membutuhkan usaha ekstra untuk menembus kompetisi top Eropa. Ia cukup beruntung karena memulai karier profesionalnya bersama Sparta Praha, salah satu tim paling sukses di Republik Ceko.

Koller sebenarnya tidak pernah sama sekali bermain di tim akademi Sparta Praha. Masa mudanya ia habiskan untuk menimba ilmu di Smetanova Lhota dan ZVZ Milevsko. Namanya cukup asing di telinga kebanyakan penggemar sepak bola Indonesia.

Dengan postur yang tinggi menjulang, Koller sudah mendominasi sedari muda dan menjadi salah satu striker potensial. Tak perlu waktu lama, ia pun bisa berkarier di luar Ceko walaupun masih sebatas Liga Belgia. Ia saat itu bermain bersama KSC Lokeren (1996—1999) dan RSC Anderlecht (1999—2001).

Koller mendapat gelar top scorer Jupiler Pro League 1999 dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Belgia pada 2000. Itu menjadi bukti kehebatannya.

Prestasi tersebut membuatnya menembus liga top Eropa. Ia direkrut Borussia Dortmund pada 2001.

2. Borussia Dortmund dan masa terbaiknya

Jan Koller saat berseragam Borussia Dortmund di Bundesliga. (twitter.com/championsleague)

Performa Koller makin menakutkan ketika ia bergabung dengan Borussia Dortmund. Selama 5 tahun, Koller mampu mencatatkan 184 penampilan dengan torehan 79 gol dan 32 assist. Ia berperan membawa Die Borussen juara Bundesliga 2001/2002.

Seiring permainan hebatnya tersebut, Koller makin populer. Ia juga dikenal sebagai striker kuat, sulit untuk tergeser, dan tentu saja hebat dalam duel udara. Ada sebuah istilah yang menyebutnya sebagai towering forward.

3. Pentolan generasi emas sepak bola Republik Ceko

Republik Ceko pada Euro 2004 (thesefootballtimes.co)

Di samping kariernya yang cemerlang di level klub, Jan Koller juga muncul sebagai striker hebat di level timnas. Ia sangat beruntung karena berada satu angkatan dengan generasi terbaik sepak bola Republik Ceko.

Nama-nama besar seperti Pavel Nedved, Petr Cech, Marek Jankulovski, Tomas Rosicky, Milan Baros, hingga Vladimir Smicer menjadi rekan setim selama 10 tahun pengabdian. Puncaknya terjadi pada Euro 2004 ketika timnas Ceko berhasil menembus babak semifinal. Namun, mereka kalah dari Yunani yang saat itu menjadi juara.

Meskipun tak pernah memberikan gelar bagi negaranya, Jan Koller patut berbangga. Hingga saat ini, ia masih menjadi top scorer sepanjang masa timnas Republik Ceko dengan koleksi 53 gol. Angka tersebut sangat jauh dari torehan Patrik Schick yang hingga April 2022 baru mencatatkan tujuh belas gol.

4. Awal cerita unik Koller di bawah mistar

Jens Lehmann membela Borussia Dortmund di Bundesliga. (twitter.com/championsleague)

Jan Koller punya cerita menarik saat berada pada masa emas sebagai seorang striker tajam. Cerita ini selalu berulang ketika ada seorang outfield player yang harus menjadi kiper dadakan dan berhasil clean sheet. Pasalnya, Koller hingga saat ini dinilai sebagai kiper dadakan tersukses dalam sejarah liga top Eropa.

Cerita ini terjadi pada 9 November 2002, ketika Borussia Dortmund harus menghadapi Bayern Munich dalam lanjutan kompetisi Bundesliga. Pada laga tersebut, Koller bermain sebagai striker dan sempat mencetak gol.

Petaka terjadi ketika Claudio Pizarro dari Bayern Munich berhasil memancing amarah Jens Lehmann. Saat itu, Pizarro berhasil mencetak gol yang membalikkan keadaan. Gol tersebut dianggap offside oleh Jens Lehmann. Ia yang tersulut emosi kemudian memprotes wasit dengan keras dan membuatnya mendapatkan kartu merah.

5. Sejarah bagi Jan Koller

Jan Koller (premierleaguenewsnow.com)

Melihat laga masih terus berjalan, Borussia Dortmund harus berimprovisasi. Pasalnya, mereka telah menggunakan jatah tiga kali pergantian. Maka dari itu, harus ada satu outfield player yang dikorbankan untuk menjadi kiper dadakan.

Dengan pengalaman yang ia miliki sebelum menjadi pesepak bola profesional, Jan Koller akhirnya mengambil peran tersebut. Sebagai kiper dadakan dengan kondisi tim yang kekurangan pemain, ia mampu tampil impresif pada sisa laga dan membuat beberapa penyelamatan penting.

Hingga peluit akhir berbunyi, gawang Jan Koller tidak berhasil sekalipun ditembus dan skor bertahan 2-1. Meskipun laga tersebut berakhir dengan kemenangan Bayern Munich, sejarah kadung tercipta untuk Jan Koller. Ia dinobatkan sebagai Goalkeeper of the Week oleh media sepak bola asal Jerman, Kicker.

6. Nurnberg dan akhir karier sang raksasa

Jan Koller saat berseragam FC Nurnberg di Bundesliga. (transfermarkt.com)

Seiring dengan usia yang menua, Jan Koller mengalami penurunan performa. Setelah hengkang dari Borussia Dortmund pada 2006, ia sempat membela AS Monaco selama 2 tahun. Pada 2008, Koller kembali ke Jerman untuk bergabung bersama FC Nurnberg selama setengah musim.

Dalam karier sepak bolanya, masa membela Nurnberg mungkin jadi masa terburuk bagi Koller. Pasalnya kehadirannya tersebut tak bisa membantu FC Nurnberg terhidar dari jurang degradasi.

Nama Koller makin meredup setelah itu. Ia sempat bermain di Rusia bersama KS Samara sebelum pensiun di AS Cannes, Prancis, pada 2011.

Tak banyak striker top yang memiliki tipe bermain yang sama dengan Jan Koller saat ini. Meski namanya kerap terlupakan, Jan Koller akan tetap muncul dalam cerita sebagai kiper dadakan terbaik dalam sejarah sepak bola Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us