Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menang Setelah 13 Tahun, Ini 7 Fakta tentang Timnas Andorra

thesun.co.uk

Timnas Andorra berhasil mengalahkan Hungaria dengan skor 1-0 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 pada Jumat (9/6). Banyak pihak yang tak menyangka Andorra bakal meraih kemenangan. Pasalnya, timnas Andorra sendiri adalah tim kecil di belantara Eropa yang sering jadi bulan-bulanan negara besar lainnya.

Tak hanya torehan tiga poin, kemenangan itu juga menjadi rekor tersendiri bagi mereka. Sebab, ini merupakan kali pertama mereka menang dalam laga kompetitif sejak tahun 2004. Rasa emosional pun melanda pemain Andorra. Seperti yang diberitakan espnfc.com, beberapa pemain Andorra bahkan terlihat menitikkan air mata tanda haru. 

Default Image IDN

Di balik kemenangan fenomenal Andorra, ternyata ada sejumlah fakta menarik yang berhasil dihimpun IDN Times. Apa saja?

1. Setelah 66 laga tanpa kemenangan.

Default Image IDN

Kemenangan 1-0 atas Hungaria adalah kemenangan perdana Andorra sejak September 2004. Andorra terakhir kali meraih kemenangan dengan skor 1-0 saat bertanding melawan Makedonia dalam kualifikasi Piala Dunia. Andorra sebenarnya juga menang melawan San Marino pada Februari 2017 lalu, namun hal itu tidak dihitung sebab hanya pertandingan persahabatan. Kemenangan ini juga sekaligus mengakhiri rekor 66 kali tanpa kemenangan di laga resmi. 

2. Statistik yang tidak "istimewa".

Default Image IDN

Hal lain yang mengejutkan dalam pertandingan ini adalah fakta statistik pertandingan. Dalam pertandingan ini Andorra 'hanya' mengemas 8 tembakan, 5 di antaranya tembakan ke gawang. Selain itu, pertandingan tampak dikuasai Hungaria dengan penguasaan bola hampir 74%. Namun ajaibnya,  kiper Andorra melakukan 7 penyelamatan yang menghindarkan gawangnya dari kebobolan.

3. Sering jadi bulan-bulanan tim besar.

Default Image IDN

Seperti sudah menjadi kebiasaan, timnas Andorra kerap kali jadi lumbung gol bagi lawan. Salah satu kekalahan terbesar mereka adalah saat melawan Kroasia pada Oktober 2006 lalu. Saat itu, negara yang berada di eropa selatan ini digulung dengan skor 7-0. 

4. Kompetisi domestik yang "minimalis".

Default Image IDN

Andorra bukanlah negara besar, luasnya hanya 467 km persegi, jauh lebih kecil dari Jakarta bahkan. Jumlah penduduknya pun tak banyak, hanya sekitar 85.000 jiwa. Mungkin ini salah satu faktor yang membuat Andorra hanya memiliki kompetisi yang "minimalis".

Andorra hanya memiliki dua kasta sepakbola profesional dalam liga domestiknya. Lucunya, kasta tertinggi, yaitu Primera Divisio hanya beranggotakan 8 klub. Sedangkan kasta divisi dua atau Segunda Divisio hanya diisi oleh 15 klub. 

5. Klub FC Andorra bermain di liga tetangga.

Default Image IDN

Hal yang menarik lagi adalah bahwa klub ibukota Andorra, FC Andorra, tidak bermain di liga domestik Andorra melainkan di Liga Spanyol. FC Andorra memang telah bergabung dalam Liga Spanyol sejak 1948.

FC Andorra kini mengikuti kompetisi kasta kelima Liga Spanyol atau yang disebut dengan Primera Catalana. Prestasi terbaik FC Andorra adalah juara Copa Catalunya pada tahun 1994. Hampir 70% pemain timnas Andorra berasal dari klub ini.

6. Stadionnya juga minimalis.

Default Image IDN

Andorra hanya memiliki dua stadion bertaraf internasional, yaitu Municipal Stadium dan Estadi Comunal d'Andorra la Vella. Stadion yang paling sering digunakan untuk pertandingan internasional Andorra adalah Municipal Stadium atau yang disebut juga dengan Estadi Nacional. Stadion ini hanya berkapasitas 3.306 tempat duduk.

6. Kemenangan yang jadi trending.

Default Image IDN

Kemenangan fenomenal Andorra ini juga mewarnai jagad twitter. Beberapa pengguna twitter menyoroti bagaimana bahagianya pemain Andorra ketika berhasil menang setelah 66 pertandingan sebelumnya tidak pernah menang. 

7. Tangisan haru bak juara.

Default Image IDN

Berhasil menang dari Hungaria di depan publiknya sendiri tentu sebuah pencapaian luar biasa. Hal ini yang membuat beberapa pemain Andorra menangis haru. Seperti ini ekspresi kegembiraan mereka yang berhasil diabadikan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rudy Bastam
EditorRudy Bastam
Follow Us