Kenapa Donyell Malen Tidak Masuk Skuad Aston Villa di UCL?

- Donyell Malen dibeli Aston Villa dengan harga Rp434 miliar untuk bermain di Liga Champions Eropa.
- Malen tidak masuk skuad babak gugur Liga Champions 2024/2025 karena UEFA membatasi pendaftaran tiga pemain baru.
- Pelatih Unai Emery menyertakan Marcus Rashford, Marco Asensio, dan Axel Disasi daripada Malen karena alasan pengalaman dan minimnya personel di lini belakang.
Donyell Malen merupakan salah satu pemain yang direkrut oleh Aston Villa pada bursa transfer Januari 2025. Penyerang asal Belanda tersebut dibeli dari Borussia Dortmund dengan harga sekitar Rp434 miliar. Ketika menerima tawaran dari Villa, Malen menyebut bahwa salah satu alasannya adalah demi bisa bermain di Liga Champions Eropa.
"Ini adalah sebuah hal yang besar, Liga Champions. Ini merupakan kompetisi terbesar di dunia. Aku bermain di kompetisi ini dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, kompetisi ini adalah sebuah hal yang penting ketika memutuskan untuk pindah. Ini adalah kompetisi di mana anda ingin bermain," kata Malen dilansir The Athletic.
Ironisnya, Donyell Malen justru tidak masuk skuad Aston Villa untuk mengarungi babak gugur Liga Champions Eropa 2024/2025. Fakta tersebut pun mengundang keheranan mengingat ia sudah dibeli dengan harga yang cukup mahal. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?
1. Aston Villa lebih memilih mendaftarkan tiga pemain pinjaman baru
Setelah fase liga berakhir, UEFA memperbolehkan tim-tim yang berhasil lolos ke babak gugur Liga Champions Eropa 2024/2025 untuk memperbarui skuadnya. Namun, UEFA memberikan batasan. Tiap tim hanya diizinkan untuk mendaftarkan tiga pemain baru.
Pada bursa transfer Januari 2025, Aston Villa merekrut lima pemain. Selain Donyell Malen, empat nama lain adalah Marcus Rashford, Marco Asensio, Axel Disasi, dan Andres Garcia. Di skuad terbaru Aston Villa untuk Liga Champions Eropa 2024/2025, tidak ada nama Malen dan Garcia.
Padahal, keduanya adalah perekrutan permanen. Sementara, Rashford, Asensio, dan Disasi hanya berstatus pemain pinjaman. Bagi Malen, kekecewaan pun makin besar mengingat motivasinya bergabung dengan Aston Villa adalah untuk bermain di kompetisi istimewa ini.
2. Alasan Unai Emery tidak menyertakan Donyell Malen
Pelatih Aston Villa, Unai Emery, tidak mengungkapkan secara terbuka terkait alasannya tidak menyertakan Donyell Malen di skuad mereka untuk Liga Champions Eropa 2024/2025. Namun, juru taktik asal Spanyol itu menyinggung soal minimnya personel yang dimilikinya di lini belakang. Jika dicermati lebih lanjut, berarti Malen tergeser oleh Axel Disasi.
Pemain pinjaman dari Chelsea tersebut berposisi sebagai seorang bek tengah. Ia juga bisa bermain sebagai bek kanan. Oleh karenanya, dengan krisis bek yang tengah terjadi, masuk akal jika Emery lebih memilih untuk membawa Disasi dibanding Malen atau Garcia.
Sementara, untuk dua slot lain, Emery jelas memberikannya kepada Marcus Rashford dan Marco Asensio. Di Liga Champions Eropa, keduanya jauh lebih berpengalaman dibanding Malen. Asensio bahkan pernah menjadi juara hingga tiga kali.
Selain itu, Aston Villa juga tidak ingin merugi. Mereka harus mengeluarkan uang yang banyak untuk meminjam keduanya. Untuk Rashford, Aston Villa dilaporkan menanggung sepertiga dari total gajinya di Manchester United, yaitu sekitar Rp6,6 miliar per pekan. Sementara, untuk Asensio, Aston Villa membayar seluruh gajinya di Paris Saint-Germain yang berada di angka sekitar Rp4,7 miliar per pekan.
Akibat keputusan ini, Unai Emery mengungkapkan dirinya sampai meminta maaf kepada Donyell Malen. Ia mengakui, ini adalah sebuah keputusan yang tidak adil bagi mantan pemain PSV Eindhoven tersebut. Namun, ia terpaksa mengambilnya karena harus mengikuti aturan.
3. Donyell Malen akan dimaksimalkan di kompetisi lain
Donyell Malen mungkin akan makin kecewa jika melihat situasi mantan klubnya. Pasalnya, Borussia Dortmund berhasil menyusul Aston Villa ke babak 16 besar Liga Champions Eropa 2024/2025. Mereka menang atas Sporting CP dengan agregat 3-0 pada fase play-off.
Meski begitu, Unai Emery menegaskan, sejak awal Malen menerima keputusan sulit ini dengan lapang dada. Sebagai gantinya, ia berjanji akan lebih sering memainkan Malen di kompetisi lain. Di English Premier League (EPL), Aston Villa masih menyisakan 13 pertandingan. Sementara, di Piala FA mereka berhasil menembus babak perempat final.
Hingga pekan ke-25, Aston Villa masih berada di posisi 9 dengan 39 poin. Mereka tertinggal lima angka dari Manchester City yang tengah menghuni peringkat keempat. Jika ingin kembali bermain di Liga Champions pada 2025/2026, Malen harus berjuang keras untuk membantu Villa berakhir di zona empat besar.
Terdapat satu cara lain agar Malen dan Aston Villa bisa bermain di Liga Champions Eropa 2025/2026. Mereka hanya perlu menjuarai kompetisi antarklub terbesar Eropa tersebut pada musim ini. Apa mungkin Aston Villa melakukannya?