6 Laga Awal Paulo Fonseca sebagai Pelatih Lyon sebelum Terkena Sanksi

- Olympique Lyon meraih 3 kemenangan dalam 6 pertandingan pertama di bawah pelatihan Paulo Fonseca.
- Debut Fonseca sebagai pelatih dimulai dengan kekalahan dari Olympique Marseille, namun kemudian sukses membawa Lyon menang besar atas Stade Reims dan Montpellier.
- Fonseca terkena hukuman larangan mendampingi tim selama 9 bulan setelah insiden agresi terhadap wasit Benoit Millot.
Olympique Lyon berhasil mengalahkan OGC Nice di Ligue 1 Prancis 2024/2025 pekan ke-25, Minggu (9/3/2025). Mereka meraih tiga poin berkat gol Rayan Cherki pada menit 78 dan Ernest Nuamah pada menit 83. Sayangnya, hasil positif ini tidak bisa dirayakan bersama sang pelatih, Paulo Fonseca.
Sosok asal Portugal tersebut hanya bisa menyaksikan suka cita anak asuhnya dari tribun di Allianz Riviera, Nice, Prancis. Pasalnya, Fonseca tengah menjalani hukuman larangan mendampingi tim selama 9 bulan. Sanksi tersebut dijatuhkan penyelenggara kompetisi di Prancis (LFP) pada 6 Maret 2025 usai agresivitas Fonseca kepada wasit, Benoit Millot.
Sanksi ini jelas menjadi pukulan telak bagi Lyon, mengingat mereka baru menunjuk Fonseca sebagai pelatih pada Januari 2025. Sebelum pertandingan melawan Nice, pria berusia 52 tahun itu bahkan baru memimpin mereka dalam enam pertandingan. Lantas, seperti apa hasil dari enam pertandingan tersebut?
1. Paulo Fonseca kalah comeback pada laga debut sebagai pelatih Olmpique Lyon
Debut Paulo Fonseca sebagai pelatih Olympique Lyon terjadi pada 2 Februari 2025. Ia membawa tim bertandang ke Stade Velodrome untuk menghadapi Olympique Marseille. Sayangnya, hasil akhir dari pertandingan ini tidak memuaskan bagi mereka.
Lyon menelan kekalahan dengan skor 2-3 secara comeback. Mereka berhasil memimpin lebih dahulu lewat Corentin Tolisso pada menit 53. Namun, Lyon kebobolan dua gol cepat oleh Mason Greenwood pada menit 61 dan Adrien Rabiot pada menit 64.
Pada menit 72, Lyon mendapat hadiah penalti usai Jerome Brisard mengecek video assistant referee (VAR) dan menyatakan Rabiot melakukan handball. Alexandre Lacazette maju sebagai eksekutor dan sukses menjalankan tugasnya. Sayangnya, Lyon kembali kecolongan pada menit 85 karena gol Luis Henrique.
2. Olympique Lyon membantai Stade Reims pada laga kandang pertama Paulo Fonseca
Pada 9 Februari 2025, Paulo Fonseca melakoni pertandingan kandang pertamanya sebagai pelatih Olympique Lyon. Mereka menjamu Stade Reims di Groupama Stadium. Hasilnya, Fonseca sukses membuat Lyon berpesta gol. Mereka menang dengan skor 4-0.
Lyon membuka papan skor pada menit 36 lewat sontekan Nicolas Tagliafico. Bek kiri asal Argentina tersebut menuntaskan crossing dari Corentin Tolisso dengan satu sentuhan. Pada menit 68, Tolisso yang bertindak sebagai kapten menggandakan keunggulan Lyon. Tolisso sukses menanduk tendangan bebas Ryan Cherki.
Pada menit 79, Cherki ikut mencatatkan namanya di papan skor. Ia menyelesaikan umpan tarik Malick Fofana. Gol Cherki tercipta cukup indah karena dua pemain Lyon sempat melakukan dummy yang mengecoh pertahanan Reims sebelum bola tiba di kakinya.
Lyon makin berada di atas angin usai Reims kehilangan satu pemain. Zabi mendapat kartu merah pada menit 87 usai melakukan pelanggaran keras kepada Tolisso. Padahal, ia baru masuk ke lapangan pada menit 75.
Lyon berhasil memanfaatkan keunggulan jumlah pemain tersebut dengan mencetak satu gol tambahan. Georges Mikautadze menutup pesta mereka pada menit 90+3. Penyerang asal Georgia ini menyelesaikan umpan tarik Cherki.
3. Olympique Lyon kembali menang besar pada pertandingan ketiga Paulo Fonseca
Tujuh hari setelah hasil positif melawan Stade Reims, Olympique Lyon kembali menang dengan skor besar. Mereka membantai Montepllier dengan skor 4-1 di Stade de la Mosson. Paulo Fonseca memainkan sebelas pemain pertama yang sama.
Georges Mikautadze mencetak gol pertama Lyon pada menit ketiga. Tendangannya dari sudut sempit berhasil menembus gawang yang dijaga Benjamin Lecomte. Namun, pada menit 38, Montepllier sempat menyamakan kedudukan lewat Tanguy Coulibaly. Ia berhasil menyergap sebuah bola liar di depan gawang.
Pada menit 50, Ernest Nuamah membawa Lyon kembali memimpin. Winger berusia 21 tahun ini mendapat umpan panjang dari Nemanja Matic. Ia mengakhiri aksinya dengan sebuah tendangan kaki kiri melengkung.
Tiga menit kemudian, Nuamah menciptakan assist. Ia melepaskan crossing ke tiang jauh dan berhasil ditanduk Corentin Tolisso. Pada menit 73, Alexandre Lacazette menutup pesta gol Lyon. Penyerang kawakan tersebut baru masuk ke lapangan 3 menit sebelumnya usai menggantikan Mikautadze.
4. Paulo Fonseca gagal membawa Olympique Lyon menang atas Paris Saint-Germain
Paulo Fonseca dan Olympique Lyon menutup Februari 2025 dengan bertanding melawan Paris Saint-Germain (PSG). Mereka menjamu tim yang memuncaki klasemen tersebut di Groupama Stadium pada 23 Februari 2025. Lyon gagal menahan kekuatan PSG. Mereka menyerah dengan skor tipis, 2-3.
PSG baru bisa mencetak gol pada babak kedua. Achraf Hakimi mencetak gol pembuka mereka pada menit 53. Enam menit berselang, Ousmane Dembele menggandakan keunggulan tim yang dilatih Luis Enrique ini.
Pada menit 83, Ryan Cherki sempat memperkecil ketertinggalan Lyon. Namun, PSG kembali menjauh berkat gol kedua Hakimi pada menit 85. Pada menit 90+2, Corentin Tolisso kembali mencetak gol untuk Lyon. Sayangnya, wasit terlanjur menyudahi pertandingan tanpa mereka mampu mencetak gol tambahan.
5. Paulo Fonseca terkena sanksi 9 bulan usai membawa Lyon menang atas Stade Brestois
Insiden yang membuat Paulo Fonseca terkena hukuman selama 9 bulan terjadi pada 2 Maret 2025. Saat itu, ia memimpin Olympique Lyon untuk menghadapi Stade Brestois 29. Mereka berhasil menang dengan skor 2-1. Alexandre Lacazette mencetak brace (24' & 82') yang membuat mereka berbalik unggul setelah sempat dibobol penalti Kenny Lala (15').
Jelang laga usai, Fonseca terlibat konfrontasi dengan wasit, Benoit Millot. Ia melakukan protes keras usai Millot menghentikan pertandingan karena ada potensi handball yang dilakukan seorang pemain Lyon di kotak penalti sendiri. Aksi Fonseca tersebut membuat Millot langsung mengeluarkan kartu merah untuknya.
Hukuman yang diberikan Millot itu tidak diterima dengan lapang dada oleh Fonseca. Emosinya justru makin mendidih. Ia pun mendekatkan kepalanya ke wajah wasit berusia 43 tahun tersebut seperti hendak menanduknya. Momen panas ini baru berhenti setelah Fonseca dicegah para pemainnya sendiri.
Fonseca sangat menyesali reaksi kerasnya tersebut. Pasalnya, beberapa saat kemudian, Millot memutuskan untuk tidak memberikan hadiah penalti kepada Brest usai mengecek video assistant referee (VAR). Tiga hari berselang, LFP mengumumkan menjatuhkan hukuman larangan mendampingi tim dalam pertandingan resmi kepada Fonseca selama 9 bulan.
Fonseca tidak diperbolehkan berada di pinggir lapangan sampai 30 November 2025. Selain itu, ia dilarang memasuki ruang ganti tim, baik sebelum dan setelah pertandingan, sampai 15 September 2025. Untuk saat ini, sanksi tersebut hanya berlaku di kompetisi domestik. Namun, Fonseca juga bisa terkena hukuman yang sama di luar Prancis jika LFP membawa kasus ini ke UEFA atau FIFA.
6. Paulo Fonseca berhasil membawa Olympique Lyon mengalahkan FCSB
Pada 6 Maret 2025, Olympique Lyon kembali bertarung di Liga Europa 2024/2025. Mereka bertandang ke National Arena, Bucharest, Rumania, untuk melakoni leg pertama babak 16 besar melawan FCSB. Hasilnya, Lyon mampu menang dengan skor 3-1.
Nicolas Tagliafico membuka keunggulan Lyon pada menit 30. Ia dan seluruh rekan setimnya melakukan selebrasi dengan memeluk Fonseca sebagai bentuk dukungan atas sanksi larangan mendampingi tim selama 9 bulan di kompetisi domestik. Fonseca pun sampai meneteskan air mata ketika momen tersebut terjadi.
Pada menit 68, Alexandru Baluta sempat menyamakan kedudukan untuk FCSB. Namun, Malick Fofana memastikan hadiah kemenangan untuk Fonseca. Ia berhasil mencetak brace pada menit 86 dan 89.
Olympiquey Lyon berhasi memenangkan pertandingan pertamanya usai Paulo Fonseca terkena sanksi berat selama 9 bulan. Mereka sukses mengalahkan OGC Nice pada Minggu (9/3/2025). Kini, Lyon tengah berada dalam proses banding untuk membatalkan atau meringankan hukuman yang diterima oleh Fonseca.
Pemilik Lyon, John Textor, menyatakan bahwa mereka tidak akan berpaling dari Fonseca. Pebisnis asal Amerika Serikat itu menegaskan bahwa pria kelahiran Mozambik tersebut akan tetap menjadi pelatih meski tidak bisa mendampingi tim ketika bertanding. Sebagai catatan, Fonseca sendiri dikontrak oleh Lyon sampai 2027.