Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lamine Yamal: Kecepatan vs Main Pintar Lawan Prancis

Toni Kroos (Jerman) vs Lamine Yamal (Spanyol) di perempat final Euro 2024. (uefa.com)

Jakarta, IDN Times - Winger Spanyol, Lamine Yamal, mendapat pesan khusus dari pelatih Luis de la Fuente jelang duel melawan Prancis di Allianz Arena, Rabu dini hari WIB (10/7/2024). De la Fuente meminta agar Yamal bisa tampil lebih cerdas dalam duel itu.

Sepanjang Euro 2024, Yamal memang menjadi pemain andalan Spanyol. Dia merupakan salah satu otak serangan La Furia Roja di Euro 2024. Kontribusinya begitu besar lewat tiga assist yang diciptakan.

"Lamine dan Nico (Williams) pesepak bola hebat. Tapi, terkadang Anda harus lebih bersabar," ujar De la Fuente dilansir Diario AS.

1. Yamal harus pintar atur tempo

Lamine Yamal (kiri) dan Nico Williams (kanan) (uefa.com)

Yamal, menurut De la Fuente, harus bisa mengatur tempo permainannya. Sebab, tak selamanya seorang pemain dengan kualitas olah bola dan sprint tinggi, bisa bertahan dan tampil konsisten.

"Anda tak bisa selalu berlari 100 mil per jam. Kecepatan dan kekuatan tanpa kontrol, itu tak berguna. Anda harus menguasai kecepatan dan kontrol dalam sebuah laga," kata De la Fuente.

2. Harus jeli dan cerdas

Federico Dimarco mengejar Lamine Yamal saat Italia melawan Spanyol di Euro 2024. (uefa.com)

Menghadapi Prancis, Yamal harus bisa jeli dalam memanfaatkan situasi. Ketika menghadapi tiga atau empat pemain di lapangan, De la Fuente mengingatkan agar Yamal bisa mengambil keputusan yang cerdas.

Ketimbang melewati mereka, De la Fuente menganjurkan agar Yamal cukup melepaskan umpan dan membangun kombinasi.

"Saya bilang ke Lamine, jika ada tiga pemain yang mengepungnya, dalam area menguntungkan, harus memainkan bola. Bukan dengan dribel, tapi umpan cepat," kata De la Fuente.

3. Konsistensi memang PR Yamal

Lamine Yamal (uefa.com)

Sebenarnya tak cuma De la Fuente yang mengingatkan konsistensi kepada Yamal. Pelatih Jerman, Julian Nagelsmann, juga melontarkan pesan serupa. Nagelsmann kagum dengan talenta Yamal di usianya yang masih 16 tahun.

Kini, menurut Nagelsmann, tugas pemain Barcelona itu hanyalah menjaga konsistensinya agar tak layu sebelum berkembang.

"Dia memang talenta luar biasa, tampil konsisten sepanjang musim ini tak seperti pemain di usianya. Sekarang, tantangannya adalah bagaimana bisa mempertahankan di setiap tahun," ujar Nagelsmann.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us