Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Malaysia Ikut Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan

Suasana Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022). (IDN Times/Gilang Pandutanaya)

Jakarta, IDN Times - Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) secara resmi melayangkan duka atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) silam. Presiden FAM, Datuk Hamidin Amin, melayangkan ucapan tersebut secara langsung saat mengunjungi Indonesia.

Hamidin menyampaikan hal tersebut secara langsung dalam pertemuan dengan PSSI yang diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal, Maaike Ira Puspita.

"Dunia sepak bola berduka. Kami akan selalu ada untuk pecinta sepak bola Indonesia sebagai saudara serumpun," ujar Hamidin dikutip situs resmi PSSI.

1. Datang jelang Timnas U-17 versus Malaysia

Selebrasi pemain Timnas U-17 saat cetak gol ke gawang Guam. (Dok. PSSI)

Hamidin datang ke Indonesia jelang duel klasik di Kualifikasi Piala Asia U-17, Minggu (9/10/2022). Ya, Timnas Indonesia U-17 akan jumpa dengan Malaysia U-17.

Laga ini kemungkinan akan panas. Sebab, Timnas U-17 begitu membutuhkan kemenangan agar bisa lolos ke putaran final. Pun, Malaysia demikian.

2. Tensi laga bisa berbeda

Momen Timnas U-17 dan Palestina U-17 mengheningkan cipta bersama di Stadion Pakansari. (IDN Times/Tino).

Namun, tensi laga kemungkinan besar akan menjadi berbeda. Bisa saja, momen persahabatan yang muncul karena suasana duka yang masih menyelimuti sepak bola Indonesia.

Itu sudah terjadi ketika Timnas U-17 jumpa dengan Palestina kemarin.

3. Dunia beri dukungan moral ke Indonesia

Fans Bayern Munich membentangkan spanduk untuk solidaritas kepada suproter yang jadi korban tewas dalam tragedi di Kanjuruhan. (Twitter/@@eurofootcom)

Simpati buat Indonesia memang sudah datang dari berbagai arah. Bahkan, klub-klub raksasa Eropa melayangkan rasa duka cita mendalam buat Indonesia.

Fans Bayern Munich bahkan melancarkan aksi teatrikal saat mendukung tim kesayangannya di duel Liga Champions melawan Viktoria Plzen. Mereka membentangkan spanduk "Lebih dari 100 orang tewas dibunuh polisi".

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us