Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena, Singgung Pelanggaran Berat

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury. (Dok. Malut).
Pelatih Malut United, Imran Nahumarury. (Dok. Malut).
Intinya sih...
  • Malut United pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena karena pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir.
  • Keputusan mengejutkan mengingat baru saja memagari Imran dengan kontrak baru pada April 2025.
  • Prestasi bukan nomor utama bagi Malut, kejujuran adalah nilai utama dalam klub.

Jakarta, IDN Times - Kabar mengejutkan datang dari Malut United. Klub berjuluk Laskar Kie Raha tersebut memecat sang juru taktik, Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena selaku Direktur Teknik, Senin (16/6/2025).

Manajemen juga menjelaskan alasannya memecat Imran dan Yeyen. Mereka disebut terbukti melakukan pelanggaran berat, yang tak bisa ditoleransi.

"Surat pemecetan sudah kami kirimkan dan telah mereka terima. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub," kata Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit dalam keterangannya.

1. Terpaksa pecat Imran dan Yeyen untuk selamatkan klub, masalah apa?

Pelatih Malut United, Imran Nahumarury. (IDN Times/Tino).
Pelatih Malut United, Imran Nahumarury. (IDN Times/Tino).

Malut mengambil langkah tegas demi menyelamatkan klub. Namun, manajemen tak menjelaskan secara gamblang terkait pelanggaran apa yang dilakukan Imran dan Yeyen.

"Keputusan ini kami ambil karena ingin menyelamatkan klub. Bagi kami, klub lebih besar dari semuanya," ucap Dirk.

2. Keputusan yang mengejutkan

Pelatih kepala Malut United yakni Imran Nahumarury (kiri) dan pemain Yance Sayuri (kanan) dalam jumpa pers pada 27 Desember 2024. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)
Pelatih kepala Malut United yakni Imran Nahumarury (kiri) dan pemain Yance Sayuri (kanan) dalam jumpa pers pada 27 Desember 2024. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Keputusan ini terasa mengejutkan, mengingat Malut baru memagari Imran dengan kontrak baru pada April 2025. Arsitek berusia 46 tahun itu dijamin kembali menukangi Laskar Kie Raha di Liga 1 musim 2025/26.

Kontrak baru tersebut buah dari kesuksesan Imran yang membawa Malut finis di peringkat tiga Liga 1 musim 2024/25. Imran merupakan satu-satunya pelatih lokal yang dipercaya melatih hingga kompetisi rampung pada musim tersebut.

3. Prestasi bukan nomor utama di Malut, singgung kejujuran

Yakob dan Yance Sayuri di Malut United. (Dok. Malut United)
Yakob dan Yance Sayuri di Malut United. (Dok. Malut United)

Namun, bagi Malut, prestasi bukan segalanya. Kejujuran adalah nilai utama dalam klub.

"Kejujuran adalah nilai utama di samping integritas, komitmen dan loyalitas," ucap Dirk.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us