Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemain Manchester United Mulai Jengkel dengan Solskjaer

goal.com

Jakarta, IDN Times - Posisi Ole Gunnar Solskjaer di kursi manajer Manchester United kian terdesak. Manajemen klub berencana menggelar pertemuan khusus, membahas nasib Solskjaer, menyusul munculnya isu keretakan di ruang ganti MU.

Ya, para pemain MU kini mulai mempertanyakan kapasitas Solskjaer. Tak cuma itu, mereka juga sudah kehilangan kepercayaan terhadap kemapanan Solskjaer melatih tim sekelas MU.

Situasi ini yang bikin manajemen MU cemas. Mereka pun hendak mengambil langkah strategis demi menetralisir situasi. Salah satunya, membuka opsi memecat Solskjaer.

1. Banyak yang jengkel

Ole Gunnar Solskjaer. (mirror.co.uk)
Ole Gunnar Solskjaer. (mirror.co.uk)

ESPN melansir, sejumlah pemain senior MU mulai jengkel dengan Solskjaer yang gagal mengangkat performa tim. Mereka bingung karena Solskjaer tak mampu membuat lini depan MU bertaji.

Padahal, sektor depan MU diisi oleh pemain-pemain berkualitas seperti Cristiano Ronaldo, Marcus Rashford, Mason Greenwood, hingga Edinson Cavani. Tapi, kenyataannya taktik Solskjaer malah bikin lini depan MU melempem.

2. Gagal jadikan Ronaldo-Greenwood duet maut

Cristiano Ronaldo. (skysports.com)
Cristiano Ronaldo. (skysports.com)

Sebab utama mengapa para pemain MU jengkel dengan Solskjaer adalah gagal menyatukan Ronaldo dengan Greenwood. Keduanya memang diharapkan bisa berkolaborasi di tim.

Tapi, pada kenyataannya, Greenwood lebih sering diberi peran buat jadi pemecah kebuntuan lewat tembakan-tembakannya dari luar kotak penalti. Ronaldo cukup kesal dengan karakter Greenwood dan melihat ada yang salah terkait taktik buat tim.

3. Solskjaer terlalu pendiam

Potret Ole Gunnar Solksjaer memberikan instruksi dalam pertandingan (sportsmole.co.uk)

Faktor lainnya adalah sikap Solskjaer yang terlalu pendiam. Para pemain bingung dengan keinginan Solskjaer karena tak bawel di pinggir lapangan.

Para pemain MU justru mau Solskjaer cerewet agar bisa memahami apa yang diinginkannya. Dengan begitu, tak ada kesalahan dari pemain dalam menerjemahkan taktik ke dalam permainan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us