4 Pemain yang Hattrick di Premier League, tapi Timnya Kalah

- Matt Le Tissier dua kali menelan kekalahan saat mencetak hattrick di Premier League
- Dion Dublin mencetak hattrick untuk Coventry City pada 4 Desember 1995, tapi kalah 3-4 dari Sheffield Wednesday
- Dwight Yorke dan Aston Villa tidak mampu menghindar dari kekalahan atas Newcastle United pada 30 September 1996
Jean-Philippe Mateta mencetak hattrick pada pekan kedelapan English Premier League (EPL) 2025/2026. Sayangnya, bomber asal Prancis itu gagal membawa Crystal Palace menang. Sebab, Crystal Palace hanya bisa bermain imbang 3-3 melawan AFC Bournemouth.
Meski begitu, Mateta masih lebih baik. Ada empat pemain yang bernasib lebih buruk dibanding dirinya dalam sejarah EPL hingga 20 Oktober 2025. Empat pemain itu berhasil mengukir hattrick, tetapi malah mengakhiri pertandingan dengan kekalahan. Salah satunya bahkan merasakannya hingga dua kali.
1. Matt Le Tissier dua kali menelan kekalahan saat mencetak hattrick di Premier League
Matt Le Tissier merupakan pemain yang dua kali mengalami kekalahan ketika mencetak hattrick di Premier League. Ia merasakannya bersama Southampton. Mantan gelandang kreatif ini menelan pil pahit tersebut untuk pertama kali pada 8 Mei 1993, yang merupakan bagian dari pekan terakhir musim perdana era baru kasta tertinggi Liga Inggris pada 1992/1993. Mereka menyerah di tangan Oldham Athletic dengan skor 3-4. Le Tissier menciptakan gol melalui tendangan voli pada menit 34, sepakan bebas pada menit 67, dan sundulan pada menit 85.
Le Tissier lantas melewati momen mengecewakan seperti ini untuk kedua kalinya pada 19 Agustus 1995 ketika kalah 3-4 dari Nottingham Forest. Ini merupakan pertandingan pertama mereka di EPL 1995/1996. Le Tissier mencetak 2 dari 3 golnya melalui penalti pada menit 10 dan 69. Ia sendiri yang menjadi pemain yang dilanggar sehingga Southampton mendapat hadiah tersebut. Le Tissier lantas melengkapi hattrick-nya pada menit 81 dengan sebuah tendangan bebas yang memang salah satu keahlian terbaiknya.
2. Dion Dublin mencetak hattrick untuk Coventry City pada 4 Desember 1995, tapi kalah 3-4 dari Sheffield Wednesday
Selain pertandingan antara Southampton dan Nottingham Forest pada 19 Agustus 1995, Premier League 1995/1996 juga menyaksikan satu momen lain ketika terdapat pemain yang mampu mencetak hattrick, tapi menelan kekalahan. Itu terjadi ketika Coventry City berhadapan dengan Sheffield Wednesday pada 4 Desember 1995, yang merupakan laga pekan ke-16. Dion Dublin dan Coventry City menjadi pihak yang harus menerima kenyataan pahit ini.
Dublin tiga kali membawa Coventry City memimpin. Pemain yang juga bertindak sebagai kapten tersebut mencetak gol melalui sundulan pada menit 18 dan 56 serta tendangan rebound pada menit 37. Sayangnya, mereka harus merelakan 3 poin setelah Sheffield Wednesday yang bertindak sebagai tuan rumah menciptakan 2 gol lewat Marc Degryse pada menit 61 dan Mark Bright pada menit 71. Dua gol Sheffield Wednesday sebelumnya dibuat Guy Whittingham (25’) dan David Hirst (39’).
3. Dwight Yorke dan Aston Villa tidak mampu menghindar dari kekalahan atas Newcastle United pada 30 September 1996
Aston Villa harus bermain dengan 10 orang sejak menit 42 ketika berhadapan dengan Newcastle United pada 30 September 1996. Mereka kehilangan Mark Draper yang mendapat kartu merah. Hasilnya, Aston Villa yang bermain sebagai tamu di St James’ Park pun kalah dengan skor 3-4. Namun, Dwight Yorke bisa mencuri sedikit perhatian karena mencetak hattrick. Mantan penyerang asal Trinidad dan Tobago ini bahkan sempat membuat timnya unggul lebih dulu pada menit keempat usai menuntaskan sepak pojok Draper dengan sebuah sundulan.
Newcastle United berbalik memimpin setelah mencetak tiga gol melalui Les Ferdinand (5’, 22’) dan Alan Shearer (38’). Yorke lantas memangkas ketertinggalan lewat aksi individu menawan pada menit 59. Sayangnya, Newcastle United kembali menjauh berkat gol dari Steve Howey (67’). Aston Villa sempat memiliki asa untuk mencuri poin usai Yorke mencatatkan hattrick pada menit 69. Ia menuntaskan umpan cerdik Sasa Curcic. Namun, keunggulan jumlah pemain membuat Newcastle United berhasil mempertahankan skor hingga pertandingan tuntas.
4. Roque Santa Cruz dan Blackburn Rovers menyerah 3-5 dari Wigan Athletic pada 15 Desember 2007
Blackburn Rovers dan Wigan Athletic menyajikan salah satu laga paling epik dalam sejarah Premier League pada 15 Desember 2007. Wigan yang bermain di kandang berhasil unggul tiga gol berkat Denny Landzaat (10’), Marcus Bent (12’), dan Paul Scharner (36’). Namun, Blackburn bisa menyamakan kedudukan lewat hattrick Roque Santa Cruz. Mantan penyerang asal Paraguay ini mencetak gol melalui tendangan voli pada menit 45+3, sepakan rebound pada menit 50, dan sebuah sundulan pada menit 61.
Hebatnya, Santa Cruz mencetak gol ketiganya hanya beberapa saat setelah Blackburn bermain dengan sepuluh orang. Brett Emerton menerima kartu merah pada menit 57 akibat menjegal pergerakan Ryan Taylor. Nahas bagi Blackburn, Wigan pada akhirnya bisa memaksimalkan keunggulan jumlah pemain. Bent mengikuti jejak Santa Cruz dalam mengukir hattrick. Ujung tombak yang 4 tahun kemudian berkarier di Indonesia bersama Mitra Kukar itu menambah 2 gol pada menit 66 dan 81.
Hattrick seharusnya disambut tiap pemain dengan sukacita. Namun, cerita jadi berbeda saat hasil akhir berujung dengan kekalahan. Empat pemain di atas sudah merasakan realitas menyakitkan semacam itu dalam sejarah Premier League hingga 20 Oktober 2025.