Pengamat: PSSI Pecat Shin Tae Yong di Waktu yang Salah
- PSSI memecat Shin Tae Yong pada momen yang dianggap salah oleh pengamat sepak bola Kesit Budi Handoyo.
- Keputusan ini dianggap tidak populer karena diambil setelah Timnas gagal di Piala AFF 2024, yang sebenarnya bukan target PSSI.
- Kesit tetap percaya pada pertimbangan matang PSSI dalam pemecatan Shin, sementara media asing memberitakan potensi pengganti Shin yaitu Patrick Kluivert.
Jakarta, IDN Times - Pengamat sepak bola, Kesit Budi Handoyo, turut berkomentar mengenai pemecatan Shin Tae Yong oleh PSSI pada Senin (6/1/2025). Dia merasa keputusan ini mengejutkan dan diambil pada momen yang salah.
"Keputusannya begitu mengejutkan ya, tetapi memang waktunya kurang pas karena saat ini Timnas tidak ada aktivitas. Hasil Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pun positif," kata Kesit kepada IDN Times.
1. Sebuah keputusan yang tidak populer

Kesit mengungkapkan, keputusan yang diambil ini sangat tidak populer. Sebab, Shin dipecat tidak lama setelah Timnas gagal di Piala AFF 2024, yang notabene sebenarnya tidak masuk hitungan target PSSI.
"Sebuah keputusan yang memang pasti tidak populer sih menurut saya, mengganti Shin sekarang. Apalagi, dilakukan setelah Piala AFF 2024 yang sebenarnya tidak masuk perhitungan atau target yang dibuat PSSI," ujar Kesit.
2. Tetap percaya pertimbangan PSSI

Meski sedikit mengkritik keputusan tak tepat, Kesit tetap percaya pada pertimbangan PSSI memecat Shin. Dia juga yakin federasi tidak asal-asalan dalam mengambil keputusan ini.
"Tapi, tetap saya pikir apa yang diputuskan PSSI sudah dengan pertimbangan yang sangat matang. Tentunya juga dengan menghitung risiko-risiko yang bakal diterima ketika pergantian itu terjadi," ujar Kesit.
3. Jadi perhatian media asing

Pemecatan Shin oleh PSSI mengundang perhatian beberapa media asing. The SunVoetbal International (VI), hingga pakar transfer asal Italia Fabrizio Romano turut meramaikan saga Shin dan PSSI.
Media-media tersebut memberitakan soal proses pemecatan Shin Tae Yong oleh PSSI, sekaligus siapa yang santer bakal jadi penggantinya. Semuanya pun merujuk pada satu nama yang sama, Patrick Kluivert.