Pengamat: Shin Tae Yong Punya Hak Bernegosiasi dengan Negara Lain!

Jakarta, IDN Times - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong memiliki hak untuk bernegosiasi dengan negara lain. Itu karena kontrak Shin dengan PSSI akan kedaluwarsa kurang dari enam bulan lagi.
Dalam periode tersebut, sesuai aturan Bosman, FIFA memperbolehkan pemain atau pelatih bernegosiasi dengan pihak lain secara langsung, andai kontraknya tersisa enam bulan lagi. Nah, pada Juni 2024 mendatang, kontrak Shin bakal habis.
"Sistem kerja sepak bola profesional itu, ketika sudah memasuki enam bulan terakhir masa kontrak, memang boleh menerima tawaran atau membangun komunikasi dengan pihak lain yang bermaksud memanfaatkan tenaganya. Itu boleh, tidak ada larangan," kata Kusnaeni kepada IDN Times.
1. Wajar Shin Tae Yong didekati negara lain

Masa depan Shin Tae Yong yang masih abu-abu pun ikut dipantau negara lain. Juru taktik asal Korea Selatan itu bahkan sudah mendapat tawaran menarik, dari federasi lain.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu pun tidak kaget kalau ada negara lain yang berniat membajak Shin. Sebab, pelatih 53 tahun tersebut punya rekam jejak yang bagus.
"Saya sih gak kaget kalau STY diincar negara atau klub lain. Dia punya trek rekor bagus. Terlepas kinerjanya menangani Timnas, dia pernah melatih Timnas Korsel dan pernah membawa timnya juara Liga Champions Asia. Ya sudah pasti banyak yang mengincar," ujar Bung Kus.
2. Shin Tae Yong layak diperpanjang, tapi...

Di sisi lain, Bung Kus merasa kalau Shin Tae Yong layak disodorkan kontrak baru. Dia berhasil mebangun fondasi, meski belum mengantarkan tim Merah Putih meraih gelar sejak bertugas pada 2020 lalu.
Namun, ada parameter yang harus digunakan untuk memperpanjang kontraknya. Itu bisa dilihat dalam target yang disepakati antara Shin dengan federasi dalam kontrak sebelumnya.
"Secara personal, saya menganggap dia mampu membawa perubahan untuk Timnas Indonesia. Tapi ini harus berbasis data, isi kontraknya tercapai atau tidak?" kata pria 56 tahun tersebut.
3. Shin janji gak khianati Timnas Indonesia

Kepada media Korea Selatan, Sports Kyunghyang pada Selasa, 30 Januari 2024, Shin mengaku mendapat tawaran pada pekan lalu. Karena PSS belum bisa kasih kepastian, Shin bisa saja membayar denda dan menerima tawaran tersebut.
Namun, Shin ingin memenuhi janjinya kepada PSSI. Arsitek 53 tahun itu akan menghormati kontrak, yang baru kedaluwarsa pada Juni 2024 mendatang.
"Saya bisa saja membayar denda dan pergi ke tempat lain. Namun, untuk saat ini, saya akan menepati janji untuk meneruskan kontrak di Indonesia hingga Juni," kata Shin dilansir Sports Kyunghyang.