Profil Vitor Pereira, Pelatih Baru Wolverhampton Wanderers

Wolverhampton Wanderers telah menunjuk Vitor Pereira sebagai pelatih baru mereka secara resmi pada Kamis (19/12/2024). Pelatih asal Portugal berusia 56 tahun itu menjadi pengganti Gary O'Neil yang dipecat sepekan sebelumnya. Pereira dikontrak Wolves selama 18 bulan.
Nama Vitor Pereira cukup asing di kancang sepak bola Inggris, bahkan Eropa. Sebelum Wolves, ia tidak pernah menukangi klub yang bermain di lima liga top Eropa (English Premier League, LaLiga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis). Lalu, siapa sebenarnya Vitor Pereira dan seperti apa proyeksi Wolves di bawah asuhannya?
1. Karier yang singkat sebagai pemain
Seperti para pelatih pada umumnya, Vitor Pereira berkarier terlebih dahulu sebagai pemain sebelum akhirnya menjadi juru taktik. Namun, kariernya sebagai pemain tidak begitu cemerlang. Pasalnya, ia hanya berkompetisi bersama klub-klub yang bermain di level amatir.
Pereira yang dahulunya berposisi sebagai seorang gelandang bahkan pensiun dini. Ia gantung sepatu pada 1996 saat masih berusia 28 tahun. Padahal, seperti kita tahu, usia tersebut merupakan masa keemasan dari seorang pesepak bola.
Situasi yang kurang positif ini yang dimanfaatkan oleh Pereira untuk lebih mempelajari mengenai sepak bola. Pasalnya, dilansir laman resmi Premier League, saat masih aktif bermain, Pereira juga menghabiskan waktunya untuk mulai mengambil kursus kepelatihan. Akhirnya, ia mendapatkan lisensi kepelatihan dari Universidade do Porto. Bahkan, di kelasnya, ia berakhir di peringkat kedua.
2. Punya banyak pengalaman sebagai pelatih
Berbeda dengan saat masih bermain, pengalaman Vitor Pereira sebagai pelatih sudah cukup banyak. Selain itu, ia juga cukup malang melintang di berbagai negara. Tercatat, Wolverhampton Wanderers merupakan tim ke-13 yang ia latih. Inggris menjadi negara kedelapan sebagai tempatnya bekerja.
Di dalam negeri, Pereira pernah melatih Sanjoanense, Espinho, Santa Clara, dan Porto. Di Turki, ia pernah menukangi Fenerbahce. Ia pernah menjajal Yunani bersama Olympiacos. Kemudian, bersama 1860 Munich, Jerman menjadi satu negara Eropa lain yang pernah ia tantang.
Sementara itu, di luar Benua Biru, Pereira pernah berkarier di Asia dan Amerika Selatan. Di Asia, ia menghabiskan waktunya bersama Al-Ahli dan Al-Shabab (Arab Saudi) serta Shanghai SIPG (China). Sementara, di Amerika Selatan, ia pernah melatih di Brasil bersama Corinthians dan Flamengo.
3. Sukses sebagai pelatih
Meski hanya melatih klub-klub dengan level menengah, Vitor Pereira tetap bisa masuk ke dalam kategori pelatih sukses. Pasalnya, ia mampu meraih beberapa gelar. Hingga kini, ia sudah mengoleksi 8 trofi yang diraih bersama Porto, Olympiacos, dan Shanghai SIPG.
Periodenya saat melatih Porto mungkin menjadi masa terbaik dalam karier kepelatihannya sejauh ini. Pada musim perdananya (2011/2012), ia membawa mereka menjadi juara liga domestik. Kemudian, pada musim berikutnya, mereka mempertahankan gelar tanpa merasakan kekalahan.
Prestasi tersebut pula yang membuatnya sempat dilirik untuk menjadi pelatih Everton mulai musim 2013/2014. Namun, kesempatan tersebut urung datang. Pada 2020, The Toffees kembali mengontaknya. Sayangnya, para pendukung Everton menolak kehadirannya sehingga ia pun kembali batal mendarat di Inggris.
Kini, bersama Wolverhampton Wanderers, Vitor Pereira akhirnya mendapatkan kesempatan perdananya untuk menguji EPL. Menurut laporan, Wolves sampai harus menyerahkan uang sekitar Rp16 miliar kepada Al-Shabab, klub Pereira sebelumnya, demi menebusnya. Kini, Pereira jelas harus membayar kepercayaan tersebut.
Wolves tengah berada di zona degradasi. Pereira mendapat tantangan untuk menyelamakan mereka dari ancaman turun kasta. Ini juga menjadi peluang bagi dirinya untuk membuktikan diri bahwa ia bisa bersaing di level tertinggi.