Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ron Vlaar, Si Beton Milik Belanda di Piala Dunia 2014

Ron Vlaar. (eurosport.com)

Jakarta, IDN Times - Ron Vlaar merupakan salah satu legenda tim nasional Belanda yang berposisi sebagai bek tengah. Mantan pemain yang lama membela Feyenoord itu tercatat memiliki 32 kaps bersama De Oranje.

Meski memiliki kaps yang tidak terlalu banyak, Vlaar berkontribusi besar terhadap kesuksesan Belanda di Piala Dunia 2014 lalu. Lantas, bagaimana kiprah seorang Vlaar baik di klub maupun timnas? Berikut IDN Times sajikan profilnya khusus untuk kamu.

1. Hanya main di tiga klub

Ron Vlaar. (skysports.com)

Sepanjang kariernya, Ron Vlaar hanya pernah berseragam tiga klub. Ketiga klub itu adalah AZ Alkmaar, Feyenoord, dan Aston Villa. Vlaar promosi dari akademi AZ Alkmaar pada 2004 dan langsung menerima panggilan timnas senior Belanda pada 2005 saat masih berusia 20 tahun. Pada 2006, dia pindah ke Feyenoord dan kariernya kian bersinar.

Bersama Feyenoord, Vlaar menjelma menjadi salah satu bek Belanda yang paling menjanjikan potensinya. Dia pun menghabiskan enam musim dengan 148 kali main. Pada 2012, Vlaar akhirnya memutuskan untuk main di luar Belanda dengan bergabung bersama Aston Villa.

2. Bagian penting Piala Dunia 2014

Ron Vlaar. (thehindu.com)

Bersama timnas Belanda, Vlaar pernah tampil di dua turnamen mayor yaitu Piala Eropa 2012 dan Piala Dunia 2014. Di Piala Eropa, Vlaar main 90 menit penuh di dua pertandingan fase grup. Saat itu, timnas Belanda gagal lolos dari fase grup.

Sedangkan di Piala Dunia 2014, The Flying Dutchmen tampil impresif dengan lolos sampai ke semifinal. Saat itu, Vlaar menjadi andalan Louis van Gaal dengan turun di semua pertandingan. Pemain berjuluk Si Beton pun sukses membawa timnas Belanda ke peringkat ketiga saat itu usai menaklukkan Brasil.

3. Insiden menyakitkan Vlaar

Penalti Ron Vlaar ditepis Sergio Romero. (thenationalnews.com)

Pada Piala Dunia 2014 lalu, ada sedikit insiden yang menimpa Vlaar. Itu terjadi di semifinal dan pastinya membuat Vlaar sakit. Saat itu, Belanda harus menghadapi Argentina. Laga berlangsung alot selama 120 menit. Tak ada gol tercipta, hingga adu penalti harus digelar.

Sial, karena Vlaar yang menjadi eksekutor pertama, gagal membobol gawang yang dijaga Sergio Romero. Di sinilah terjadi perdebatan. Bola yang ditepis Romero, melambung ke depan gawang dan memantul kembali ke arah gawang. Bola terus bergulir, tetapi, kemudian terhenti tepat di atas garis gawang.

Ada yang mengatakan bola belum sepenuhnya melewati garis gawang. Karena kalau sudah, wasit yang bertugas, Cuneyt Cakir, akan mengesahkan gol tersebut melalui teknologi garis gawang. Di sisi lain, ada juga yang beranggapan bola sempat mengenai pundak Vlaar saat memantul ke arah gawang sehingga kalau pun bola masuk, maka tidak akan dianggap gol.

Akhirnya, Belanda tetap gagal lolos ke final. Mereka keok dengan skor 2-4. Pada perebutan tempat ketiga, Belanda sukses menghajar Brasil, 3-0. Kiprah Belanda kala itu menjadi salah satu yang mengejutkan.

Sebab, sejak fase grup, mereka mampu mengalahkan sang penguasa dunia kala itu, Spanyol, dengan skor telak, 5-1. Benar-benar tak ada yang menyangka Belanda bisa melaju hingga semifinal dan finis di peringkat ketiga, lantaran skuadnya tak terlalu mewah.

Vlaar akan hadir ke Jakarta pada 25 November 2022 mendatang. Dia akan meramaikan Oranje Indonesia Festival yang digelar di Plaza Utara Gelora Bung Karno, dan akan berbagi pengalamannya dengan fans.

Jadi, jangan lewatkan kehadirannya dan wawancara khusus bersama IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us