Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Setahun Tanpa Gol di Manchester City, Ada Apa dengan Jack Grealish?

markas Manchester City, Etihad Stadium (pexels.com/Simon Gough)

Jack Grealish mengalami paceklik mencetak gol bersama Manchester City. Desember 2024 menggenapi masa setahun dirinya nihil gol di seluruh ajang. Terakhir kali dirinya mencetak gol ketika Manchester City melawan Crystal Palace pada Desember 2023 lalu.

Tentunya, ini bukan performa yang diinginkan oleh Manchester City. Mengingat harga belinya yang fantastis senilai 100 juta pound sterling atau Rp2,02 triliun, penampilannya ini tak sesuai harganya. Grealish seharusnya bertugas mencetak gol untuk Manchester City.

Lalu, apa yang sebenarnya membuat Grealish mengalami paceklik mencetak gol begitu panjang bersama Manchester City? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Cedera membuat penampilannya inkonsisten

Jack Grealish mengalami cedera yang membuat penampilannya tidak maksimal. Pada Agustus 2023, ia menderita cedera hamstring sehingga membuatnya absen selama 6 pekan. Ia baru pulih sebulan kemudian. Namun, ia kesulitan menemukan ritme terbaiknya pascapulih. 

Gol terakhirnya dibuat ke gawang Crystal Palace pada 16 Desember 2023. Ketika itu, Manchester City hanya bermain imbang 2-2 kontra klub London tersebut di English Premier League 2023/2024. Setelah itu, perannya mulai tergantikan sebab tak bisa tampil maksimal. 

Grealish kemudian kembali menderita cedera pada Februari 2024. Kali ini, ia mengalami masalah pada pangkal pahanya sehingga absen selama sebulan. Tercatat, ia absen dalam 15 laga pada musim lalu. Pada 2024/2025, ia tak mengalami cedera sama sekali hingga pertengahan musim. Namun, ia masih belum bisa kembali ke permainan terbaiknya. 

Minimnya kontribusi gol Grealish ini juga diperparah dengan inkonsistensi Manchester City. Sejak November 2024 lalu, Manchester City kesulitan meraih kemenangan. Dari 13 laga terakhir di seluruh kompetisi, Manchester City hanya menang sekali. Sisanya, tim asuhan Pep Guardiola menderita 9 kali kalah dan 3 kali imbang. Minimnya menit bermain yang diberikan juga memengaruhi performanya. Alhasil, sorotan terus tertuju kepadanya akibat paceklik gol.

2. Peran yang terlalu monoton hanya dari sisi kiri penyerangan

Jack Grealish lebih sering bermain di sisi kiri penyerangan Manchester City. Jika dibandingkan di Aston Villa, ia memainkan peran nomor 10 sebagai kreator serangan. Ini membuat pergerakannya lebih leluasa untuk menciptakan peluang ke lini depan. 

Peran yang monoton di Manchester City ini membuat pergerakannya gampang dibaca lawan. Meski punya kemampuan olah bola dengan bisa menusuk ke pertahanan lawan, teknik ini mudah terbaca. Pergerakannya ini dapat dihalau mudah oleh pemain lawan.

Sky Sports memaparkan perbedaan permainan Grealish itu di Aston Villa dan Manchester City. Salah satu laga yang diambil sebagai contoh ketika Manchester City mengakhiri kekalahan beruntun mereka dengan menang 3-0 melawan Nottingham Forest pada 4 Desember 2024.

Pada laga tersebut, Grealish berperan sebagai gelandang sentral. Pergerakan tanpa atau dengan bolanya menjadi kunci kemenangan Manchester City. FotMob mencatat, akurasi umpannya mencapai 98 persen dengan rincian 57/58 umpan. Meski tak membuat gol dan assist, ini merupakan penampilan terbaiknya pascapulih dari cedera yang dideritanya.

3. Masa depan Jack Grealish kini abu-abu bersama Manchester City

Masa sulit yang dialami Jack Grealish ini membuat kariernya di Manchester City terancam. Pada musim panas 2024 lalu, ia dikabarkan menjadi salah satu pemain yang bakal dilego. Namun, hal tersebut urung terjadi dan manajemen mempertahankannya.

Sayangnya, penampilannya yang tak kunjung membaik ini membuat manajemen berpikir lagi untuk mempertahankannya. Grealish telah melewati 45 pertandingan tanpa gol bersama Manchester City. Masa sulitnya selama setahun ini mengancam kariernya di Etihad Stadium.

Kontrak Grealish sendiri masih berjalan hingga 2027. Namun, dengan performa yang tak memuaskan ini, ia bisa masuk daftar jual Manchester City pada musim panas 2025 mendatang. Atau, bukan tidak mungkin juga ia bakal dilego di bursa transfer musim dingin Januari 2025. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us