Tak Ada Intervensi Presiden, Siapa Saja Bisa Jadi Ketum PSSI

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali berkata, siapa pun bisa maju sebagai Ketua Umum PSSI. Namun, dia memastikan tak ada campur tangan dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo soal penentuan calon Ketum.
"Kepada siapa pun yang ingin maju sebagai Ketua Umum PSSI di KLB yang akan datang dipersilahkan. Tidak ada arahan untuk siapa pun, apalagi Presiden mengarahkan untuk nama tertentu," ujar Amali dalam keterangan resminya.
1. Ingin sepak bola Indonesia lebih baik

Alih-alih menentukan calon Ketum PSSI, Amali berkata bahwa Presiden Jokowi ingin sepak bola Indonesia jadi lebih baik. Alhasil, pemerintah memberikan dukungan maksimal demi terciptanya tujuan tersebut.
"Presiden menginginkan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik. Berbagai dukungan dan fasilitas telah diberikan oleh pemerintah untuk berkembangnya sepak bola secara nasional," kata Amali.
2. Voters akan menentukan masa depan sepak bola Indonesia

Lebih lanjut, Amali meminta kepada voters untuk memakai suaranya dengan bijak pada pemilihan Ketua Umum PSSI kelak. Apalagi, suara dari voters ini akan menentukan mas adepan dari sepak bola Indonesia.
"Untuk KLB PSSI nanti silakan yang memiliki hak suara untuk memilih Ketua Umum dan Exco yang sesuai dengan pertimbangan masing-masing. Siapa saja yang layak untuk memimpin organisasi sepak bola Indonesia ini," beber Amali.
3. PSSI bertransformasi di awal 2023

Di awal 2023 ini, PSSI melakukan transformasi, buah dari rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan. Transformasi itu, salah satunya, hadir dalam bentuk Kongres Biasa dan Kongres Luar Biasa (KLB).
Lewat KLB ini, PSSI nantinya akan memilih Ketua Umum yang baru. Untuk Kongres Biasa, akan diadakan pada 14 Januari 2023, sedangkan untuk KLB, akan dihelat pada 16 Februari 2023 mendatang.