Usai Perkenalkan Yann Sommer, Inter Buru Kiper Berdarah Indonesia
Jakarta, IDN Times - Inter Milan baru saja memperkenalkan Yann Sommer sebagai pengganti Andre Onana. Namun, Nerazzurri juga dilaporkan sedang memburu jasa kiper berdarah Indonesia, Emil Audero.
Inter menebus Sommer dari Bayern Munich dan dikontrak hingga Juni 2026. Ini manuver yang menarik, karena Inter memilih mendaratkan kiper veteran ketimbang yang bisa menjadi proyek jangka panjang.
1. Sommer kiper utama, Emil pelapis
Pakar transfer Italia, Fabrizio Romano, mengungkapan rencana Inter yang ingin menjadikan Sommer sebagai kiper utama, sedangkan Emil bertugas sebagai pelapisnya.
Pada musim lalu, Sommer tampil gemilang bersama Bayern. Dia berhasil menggantikan peran Manuel Neuer yang cedera parah, dengan baik.
Kiper 34 tahun itu membukukan 12 clean sheet dan hanya kebobolan 45 kali dari 36 penampilan. Penampilan apiknya sukses mengantarkan Die Roten menjadi kampiun Bundesliga musim lalu.
Sementara, Emil punya persentasi kebobolan yang lebih banyak, yakni 39 dari 26 laga. Pemain berdarah Indonesia-Italia itu pun hanya mampu mencatat lima clean sheet saat membela Sampdoria musim lalu.
2. Sommer semringah gabung Inter
Di sisi lain, Sommer begitu semringah setelah diperkenalkan sebagai penggawa anyar Nerazzurri. Maklum, ini pengalaman perdananya mentas di sepak bola Italia. Sommer siap melanjutkan tradisi Inter yang selalu memiliki kiper hebat.
"Semuanya baru bagi saya. Saya tidak sabar dengan tantangan baru dan menghadapi penyerang baru bersama Inter. Ada kiper legendaris yang pernah bermain di sini (Inter), ini yang buat saya bangga," ujar Sommer, dikutip dari situs resmi klub.
3. Sommer sempat pecahkan rekor transfer musim lalu
Yann Sommer sebenarnya berhasil memecahkan rekor transfer pada musim lalu, tepatnya saat dibeli Bayern. Ia menjadi kiper berusia lebih dari 33 tahun dengan biaya transfer termahal.
Sommer melampaui rekor Jacques Songo'o yang berusia 37 tahun saat pindah dari Deportivo de La Coruna ke FC Metz pada 2001. Songo'o dibeli seharga 6,5 juta euro atau Rp106 miliar, sementara Sommer dibeli dengan harga lebih mahal.
