Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Wajib Dicek untuk Menilai Daya Tahan Baterai HP

pengisian daya smartphone
ilustrasi pengisian daya smartphone (unsplash.com/Onur Binay)
Intinya sih...
  • Kapasitas baterai penting, tapi bukan segalanya
  • Spesifikasi layar memengaruhi daya tahan baterai
  • Chipset efisien, manajemen panas, dan optimasi software menentukan daya tahan baterai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Memantau daya tahan baterai HP bukan lagi sekadar mengejar angka kapasitas yang tercantum pada spesifikasi. Sepanjang tahun 2025, banyak produsen sekarang berlomba-lomba menghadirkan baterai raksasa, bahkan lebih dari 5.000 mAh. Beberapa model seperti Xiaomi 17 Pro Max membawa baterai berkapasitas 7.500 mAh. Sementara, iQOO 15, OnePlus 15, dan seri realme GT berada di kisaran 7.000-7.500 mAh.

Namun, kapasitas besar saja tidak otomatis menjamin ketahanan daya jangka panjang. Banyak faktor lain yang menentukan apakah HP bisa bertahan seharian atau justru cepat habis. Efisiensi layar, kemampuan prosesor mengatur panas, optimasi software, dan cara sistem mengelola jaringan dan aktivitas latar belakang semuanya memberi pengaruh besar. Maka dari itu, menilai daya tahan baterai perlu melihat gambaran yang lebih lengkap sebelum memutuskan untuk membeli smartphone. Untuk membantumu dalam mengambil keputusan, berikut sederet hal yang wajib kamu cek terlebih dahulu untuk menilai daya tahan baterai HP.

1. Kapasitas baterai itu penting, tapi bukan segalanya

REDMI 15 memiliki baterai 7.000 mAh
REDMI 15 memiliki baterai 7.000 mAh (mi.com)

Dalam spesifikasi HP, kapasitas baterai umumnya ditampilkan dalam satuan mAh. Semakin besar angka tersebut, semakin banyak energi yang mampu disimpan. Kapasitas memang berperan penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan lamanya baterai bertahan. Bahkan, HP berkapasitas 7.000 mAh bisa saja kalah awet dari HP 5.000 mAh apabila layarnya boros daya atau software-nya tidak dioptimalkan dengan baik. Karena itu, kapasitas besar harus dibarengi manajemen penggunaan yang tepat.

Menariknya, beberapa HP mid-range justru memiliki daya tahan lebih lama dibanding flagship karena fiturnya lebih sederhana dan tidak terlalu menguras daya. Contohnya, REDMI 15 mampu bertahan sangat lama berkat minimnya fitur penguras daya, meskipun baterainya 7.000 mAh. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin rendah kebutuhan daya suatu perangkat, semakin lama pula ia dapat digunakan. Jadi, jangan sampai kamu terjebak hanya mengandalkan angka kapasitas yang tercantum pada spesifikasi tanpa mempertimbangkan faktor lain yang turut memengaruhi efisiensi baterai.

2. Spesifikasi layar patut menjadi perhatian dalam menilai daya tahan baterai

layar Full HD+ pada REDMI 15
layar Full HD+ pada REDMI 15 (mi.co.id)

Daya tahan baterai sangat dipengaruhi oleh spesifikasi layar. Layar menjadi salah satu komponen yang paling banyak mengonsumsi energi dalam penggunaan sehari-hari. Panel OLED 120Hz atau 144Hz menawarkan pengalaman visual mulus, tetapi membutuhkan daya yang jauh lebih besar. Teknologi LTPO membantu menghemat baterai karena dapat menurunkan refresh rate hingga 1Hz saat layar menampilkan konten statis. Tanpa fitur ini, layar akan terus berjalan pada refresh rate tinggi, sehingga baterai cepat habis.

Selain refresh rate, resolusi layar juga memengaruhi efisiensi daya. Layar Full HD+ cenderung lebih hemat energi dibanding QHD+ meskipun refresh rate-nya sama. Tren peningkatan peak brightness hingga 5.000 nits membuat tampilan di luar ruangan lebih jelas, tetapi konsumsi daya ikut meningkat. Jika kamu sering menggunakan HP dengan brightness tinggi, baterai kemungkinan akan terkuras lebih cepat.

3. Chipset efisien dan manajemen panas yang baik

chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 (honor.com)

Chipset seperti Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500 tidak hanya menawarkan performa lebih cepat, tetapi juga efisiensi energi yang lebih baik. Namun, efisiensi ini tetap bisa menurun ketika HP digunakan untuk aktivitas berat seperti gaming atau perekaman video. Aktivitas intens membuat prosesor menghasilkan panas yang kemudian mendorong sistem untuk melakukan throttling. Kondisi ini justru membuat konsumsi daya meningkat karena sistem harus menyeimbangkan performa dan suhu.

Desain termal menjadi unsur penting untuk menjaga efisiensi daya dalam jangka panjang. HP yang memiliki pendinginan besar seperti vapor chamber dapat menjaga suhu tetap stabil meskipun digunakan dalam waktu lama. Jika HP mudah panas bahkan saat hanya digunakan untuk video call atau navigasi, baterai akan habis lebih cepat dari biasanya. Jadi, perhatikan bagaimana perangkat menangani panas sebelum menyimpulkan daya tahannya.

4. Optimasi software juga sangat menentukan

Samsung Galaxy A17 5G sudah menggunakan Android 15 dengan One UI 7 dan dibekali jaminan OS sebanyak 6 kali
Samsung Galaxy A17 5G sudah menggunakan Android 15 dengan One UI 7 dan dibekali jaminan OS sebanyak 6 kali (samsung.com)

Optimasi software sering kali menjadi faktor yang tidak terlihat tetapi sangat menentukan. Apple dan Samsung masih unggul dalam hal ini karena iOS dan One UI mampu mengelola aktivitas latar belakang dengan sangat efisien. Kedua sistem ini pintar dalam mengatur lokasi, menahan aplikasi yang tidak diperlukan, dan memilih jaringan yang paling hemat daya. Apalagi, baterai yang tidak terlalu besar, daya tahannya bisa mengungguli HP berkapasitas lebih besar.

Produsen smartphone China mulai bergerilya mengusung AI dalam proses manajemen daya. Misalnya OnePlus dan Xiaomi yang mulai menerapkan algoritma yang menutup aplikasi secara otomatis dan memperbaiki waktu standby. Meski belum seefisien Apple atau Samsung, kemajuan ini menunjukkan peran software sangat penting dalam menentukan keawetan baterai. Maka dari itu, kamu harus mempertimbangkan reputasi software sebuah merek sebelum menilai daya tahan baterai hanya dari spesifikasi.

5. Teknologi pengisian baterai

Xiaomi 14T Pro dibekali fast charging 120W dan wireless fast charging 50W
Xiaomi 14T Pro dibekali fast charging 120W dan wireless fast charging 50W (mi.co.id)

Teknologi fast charging berkembang sangat pesat, kini mampu mencapai 100W untuk pengisian kabel dan 50W untuk wireless. Kecepatan ini memang membuat baterai cepat terisi penuh, tetapi bukan berarti aman untuk kesehatan baterai dalam jangka panjang. Pengisian cepat menghasilkan panas dan panas menjadi musuh utama baterai. Karena itu, kualitas manajemen panas saat pengisian menjadi faktor penting yang sering terabaikan.

Fitur tambahan seperti trickle charging, bypass charging, dan scheduled night charging terbukti membantu memperlambat penurunan kapasitas baterai. Beberapa HP juga mulai menghadirkan fitur pemantauan kesehatan baterai, sehingga pengguna bisa memantau apakah baterai masih optimal atau tidak. Teknologi ini memungkinkan kapasitas baterai bertahan lebih lama, bahkan setelah HP digunakan bertahun-tahun. Inilah alasan mengapa pengisian daya tidak bisa dinilai hanya dari seberapa besar watt-nya saja.

Daya tahan baterai sebenarnya merupakan hasil interaksi kompleks antara hardware, software, kebiasaan penggunaan, dan kondisi lingkungan. Dua HP dengan kapasitas baterai yang sama bisa saja menghasilkan durasi penggunaan yang sangat berbeda. Oleh karena itu, penting untuk melihat gambaran keseluruhan sebelum memutuskan untuk membeli HP.

Jika kamu ingin HP dengan baterai awet, jangan hanya terpaku pada besarnya mAh. Perhatikan juga kualitas layar, efisiensi chipset, optimasi software, teknologi pengisian daya, dan bagaimana HP menangani panas. Kombinasi faktor-faktor ini lah yang menentukan apakah HP mampu menemani kamu seharian tanpa khawatir kehabisan daya. Semakin lengkap faktor yang diperhatikan, semakin besar peluang kamu menemukan HP yang benar-benar sesuai kebutuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Cloudflare Gangguan, ChatGPT Turut Terganggu

18 Nov 2025, 21:21 WIBTech