5 HP Indonesia yang Hanya Dijual Online, Bikin Harga makin Murah!
- POCO hanya dijual secara online mulai 2023, dengan harga yang semakin murah dan sering mengadakan diskon besar-besaran.
- Motorola fokus pada penjualan online sejak kembali ke Indonesia pada awal 2025, berhasil mendongkrak penjualan HP Motorola dengan ribuan unit terjual.
- Samsung Galaxy M, realme Narzo, dan iQOO juga hanya dijual secara online dengan strategi penjualan yang sukses.
Sebelum adanya digitalisasi, kegiatan jual beli HP dilakukan secara offline. Jadi, kamu harus datang ke toko untuk membeli HP impian. Sangat berbeda, saat ini kegiatan jual beli gak harus datang ke toko. Sebaliknya, kamu bisa membeli HP secara online lewat marketplace atau media sosial. Nah, hal tersebut mendorong beberapa merek untuk menjual HP ekslusif secara online.
Merek pertama yang terkenal berkat penjualan online adalah POCO. Kemudian, realme mengikuti langkah tersebut dengan menjual realme Narzo di toko online. Tak hanya itu, bahkan merek "baru" macam Motorola dan iQOO juga melakukan hal yang sama. Cek apa saja HP di Indonesia yang hanya bisa kamu dapatkan secara daring berikut, yuk!
1. POCO
Sebenarnya, dulu POCO juga berjualan secara offline, mirip seperti Xiaomi sebagai merek utamanya. Namun, sejak 2023 POCO mengubah strateginya dan secara penuh hanya menjual produknya secara daring. Dalam hal ini, kamu bisa membeli HP POCO secara resmi dengan beberapa cara. Pertama, kamu bisa membeli HP POCO lewat laman resmi Xiaomi Indonesia. Kemudian, kamu juga bisa membeli HP POCO lewat marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Uniknya, strategi penjualan online tersebut membuat harga HP POCO semakin murah. Apalagi, POCO juga sering mengadakan diskon besar-besaran.
2. Motorola
Sejak kembali ke Indonesia pada awal 2025, Motorola berfokus pada penjualan secara online. Kamu bisa membeli HP Motorola lewat laman resmi Motorola atau lewat marketplace seperti Shopee. Strategi tersebut terhitung sukses karena mampu mendongkrak penjualan HP Motorola. Tercatat, sudah ada ribuan unit HP Motorola yang terjual berkat strategi penjualan online tersebut. Uniknya, sempat ada kabar kalau Motorola akan menggandeng Digiplus untuk menjual HP secara offline.
3. Samsung Galaxy M
Berbeda dari Samsung Galaxy A, S, dan Z yang dijual secara offline dan online, seri Samsung Galaxy M hanya dijual secara daring. Oleh sebab itu, biasanya Samsung Galaxy M memiliki harga yang lebih murah dengan seri lain walau spesifikasinya tak jauh berbeda. Untuk membeli Samsung Galaxy M, kamu bisa membuka laman resmi Samsung Indonesia atau membelinya lewat toko official di Shopee dan Tokopedia. Sayangnya, Samsung sudah lama tidak merilis seri Galaxy M terbaru. Terakhir, mereka merilis Samsung Galaxy M15 pada 2024.
4. realme Narzo
Sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada 2020, seri realme Narzo merupakan seri HP realme yang hanya dijual secara online. Nah, hal tersebut merupakan strategi realme agar realme Narzo bisa memiliki harga yang jauh lebih miring dari seri lain macam realme GT atau realme angka. Secara spesifik, realme Narzo dijual di harga sekitar Rp1--Rp2 jutaan sehingga sangat cocok buat kamu yang punya budget tipis. Sayangnya, sekarang realme Indonesia sudah tidak menjual realme Narzo. Justru, sekarang mereka berfokus pada penjualan realme angka, realme C series, dan realme GT yang harganya lebih tinggi.
5. iQOO
iQOO merupakan sub-merek dari vivo. Jadi, jika ingin membeli iQOO di marketplace, kamu harus membelinya di official store vivo Indonesia. Walau begitu, iQOO merupakan merek yang sangat berbeda dari vivo. Di saat vivo mengedepankan desain cantik dan kamera berkualitas, iQOO justru berfokus pada harga yang terjangkau, performa ngebut, pengalaman bermain game yang imersif, dan menyasar pasar anak muda. Nah, agar bisa diterima anak muda dan bisa memiliki harga yang terjangkau, maka iQOO hanya dijual secara online.
Ternyata, strategi penjualan online merupakan strategi yang sangat sukses. Pasalnya, ada banyak merek yang melakukan hal tersebut dan mereka juga berhasil menjual banyak produk hanya dari berjualan online. Nah, hal tersebut menunjukkan kalau masyarakat Indonesia mulai mengubah kebiasaan transaksi. Awalnya, masyarakat takut dengan jual beli online, apalagi untuk pembelian barang elektronik yang tidak murah. Namun, sekarang tren itu sudah mulai bergeser.
