Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa iPhone SE 3 Kurang Laku? Refleksi Jelang Rilisnya SE 4

desain iPhone SE 3 (apple.com)

Sebelum peluncuran iPhone SE 4, mari sejenak menilik kembali kabar kurang menyenangkan dari raksasa teknologi asal Cupertino. Apple dikabarkan akan menghentikan penjualan iPhone SE 3 dan iPhone 14 di Eropa. Keputusan ini mencuat pada akhir 2024. Keputusan ini didasari kebijakan Uni Eropa yang mewajibkan perangkat menggunakan port pengisian daya USB-C. Akibatnya, opsi iPhone paling terjangkau di pasaran menghilang.

Setelah meredupnya pasar flagship di Eropa akibat ditariknya iPhone SE 3 dan iPhone 14, kini muncul harapan baru. Apple berencana meluncurkan iPhone SE 4 sebagai penerus iPhone SE 3. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah iPhone SE 3 yang gagal bersaing di pasaran layak disebut sebagai produk gagal? Ataukah sebenarnya kualitas iPhone SE 3 di masanya benar-benar seburuk itu? Mari telusuri lebih lanjut kenapa iPhone SE 3 kurang laku sebagai refleksi menuju perilisan iPhone SE 4 yang makin dekat!

1. Desain kuno dan layarnya kecil

iPhone SE 3 (apple.com)

iPhone SE 3 kurang diminati karena desainnya yang terlihat jadul alias ketinggalan zaman. Berbeda halnya dengan model iPhone lain, SE 3 masih mengusung desain klasik dilengkapi bezel tebal dan tombol home fisik. Suatu fitur yang kini mulai jarang digunakan bahkan terkesan kuno. Di saat seri iPhone lain menawarkan layar edge-to-edge dilengkapi notch atau Dynamic Island, SE 3 justru tetap menggunakan layar kecil 4,7 inci beresolusi 750 x 1344 piksel yang terasa kurang lega di era smartphone modern.

Ukuran layar yang kecil ini juga mempengaruhi fleksibilitas pengguna, terutama saat menikmati konten multimedia atau mengoptimalkan aplikasi yang membutuhkan tampilan luas. Pengguna yang terbiasa memakai smartphone yang punya layar lebih besar akan merasa kesulitan saat navigasi dan multitasking. Di tengah tren layar smartphone yang semakin besar dan bezel yang semakin tipis, iPhone SE 3 terasa seperti produk yang berasal dari generasi sebelumnya.

2. Spesifikasi yang ditawarkan kurang berani dibandingkan iPhone lain di kelas harga yang sama

iPhone SE 3 menggunakan chipset A15 Bionic (apple.com)

Meski iPhone SE 3 menggunakan chipset A15 Bionic yang setara iPhone 13, spesifikasi lain terasa kurang menarik jika dibandingkan iPhone di kelas harga yang sama. Kamera belakangnya masih menggunakan satu lensa 12 MP tanpa mode malam, sesuatu yang bahkan sudah menjadi standar di smartphone Android kelas menengah. Selain itu, laju refresh rate layarnya masih 60Hz. Angka ini jauh tertinggal dari kompetitor yang sudah menggunakan 90Hz atau bahkan 120Hz.

Di harga yang sepadan, kamu bisa menemukan iPhone 11 yang memiliki layar lebih besar dan Face ID, atau bahkan beralih ke HP Android yang menawarkan spesifikasi lebih menarik. Misalnya, layar OLED, lebih banyak lensa kamera, dan baterai lebih besar. Dengan banyaknya pilihan yang lebih menarik di luar sana, sulit rasanya bagi SE 3 untuk bersaing dan mendobrak pasar.

3. Daya tahan baterai tidak optimal untuk penggunaan seharian

ilustrasi baterai smartphone (unsplash.com/Tyler Lastovich)

Baterai iPhone SE 3 menjadi salah satu kelemahan utamanya. Kapasitas baterainya yang kecil (2.018 mAh) membuat daya tahannya jauh dari ideal untuk penggunaan sehari-hari. Dalam skenario penggunaan normal, banyak pengguna mengeluhkan harus mengisi daya HP mereka lebih dari sekali dalam sehari. Hal ini menjadi masalah besar, terutama bagi mereka yang membutuhkan perangkat yang ketahanan baterai lebih lama.

Dibandingkan iPhone lain yang sudah dioptimalkan untuk efisiensi daya, SE 3 terasa tertinggal. Penggunaan layar kecil dan chipset hemat daya seharusnya bisa membantu, tetapi kapasitas baterainya tetap menjadi penghambat. Untuk kamu yang sering bepergian atau memiliki aktivitas padat, SE 3 mungkin bukan pilihan yang tepat.

4. Harga murah tapi kualitasnya kurang memuaskan

iPhone SE 3 (support.apple.com)

Meski iPhone SE 3 dikenal sebagai iPhone seri ekonomis, banyak pengguna merasa bahwa kompromi yang harus diambil terlalu besar. Kualitas layar LCD yang masih menggunakan resolusi HD, desain lawas, serta keterbatasan fitur membuatnya terasa tidak sebanding sama harga yang ditawarkan. Banyak pengguna akhirnya memilih menambah sedikit anggaran untuk mendapatkan iPhone hanya mengejar pengalaman pemakaian yang lebih baik. Selain itu, material yang digunakan juga terasa kurang premium dibandingkan lini iPhone lainnya. Jika kamu menginginkan pengalaman khas iPhone yang kualitasnya premium, opsi lain seperti iPhone 12 atau iPhone 13 yang sudah rilis lebih lama tetapi masih mumpuni bisa menjadi alternatif yang lebih menarik dibandingkan SE 3.

5. Uni Eropa memberlakukan undang-undang baru yang mengharuskan perangkat menggunakan port pengisian daya USB-C

iPhone SE 3 (apple.com)

iPhone SE 3 sebagai model entry level keluaran Apple menawarkan pengalaman premium dengan harga lebih terjangkau dibandingkan model iPhone lainnya. Smartphone ini populer bagi kamu yang mencari perangkat dengan banderol harga lebih rendah tanpa mengorbankan kualitasnya. Sementara itu, iPhone 14 yang secara harga sedikit lebih mahal masih tetap menjadi pilihan lebih murah dibandingkan iPhone 15.

Namun, Apple akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualan kedua model ini di negara-negara Uni Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Italia. Keputusan ini diambil setelah Uni Eropa memberlakukan peraturan Directive 2022/2380 yang mengharuskan semua perangkat elektronik, termasuk smartphone, tablet, dan kamera menggunakan port pengisian daya USB-C. Peraturan ini bertujuan mengurangi limbah elektronik dan menyederhanakan pengalaman pengguna.

Keputusan Apple juga dipengaruhi oleh kebijakan ini. iPhone SE 3 yang masih menggunakan port Lightning tidak lagi sesuai dengan regulasi baru. Akibatnya, Apple menarik smartphone ini dari pasar Eropa untuk mematuhi aturan tersebut. Langkah ini menunjukkan bahwa Apple akan makin meninggalkan port Lightning di semua produk mereka, termasuk iPhone SE generasi berikutnya yang diperkirakan akan menggunakan USB-C.

Bagi konsumen yang terdampak, keputusan ini berarti kesulitan menemukan iPhone SE 3 di pasar lokal. iPhone 15 yang lebih mahal menjadi satu-satunya pilihan yang tersedia di Apple Store. Meski demikian, Apple tidak hanya memenuhi peraturan Uni Eropa, tetapi juga sejalan seirama dengan tuntutan global yang menuju standar pengisian daya yang lebih seragam dan ramah lingkungan. Bagi pengguna yang mengandalkan iPhone SE sebagai perangkat ramah di kantong, langkah ini mungkin mengecewakan. Namun, ada harapan bahwa iPhone SE generasi berikutnya akan hadir berkat port USB-C sehingga memberikan pengalaman pengisian daya yang lebih efisien dan universal.

6. iPhone SE 4 diharapkan jadi penyelamat setelah gagalnya iPhone SE 3

dummy iPhone SE 4 (youtube.com/Matt Talks Tech)

Langkah Apple menghentikan penjualan iPhone SE 3 bukan berarti sebuah keputusan yang buruk. iPhone SE 3 ditarik dari peredaran semata-mata bukan karena gagal total di pasaran, tetapi lebih kepada penyesuaian regulasi dan strategi produk Apple ke depan. Semoga refleksi kegagalan iPhone SE 3 bisa menjadi obat penawar bagi Apple untuk menghadirkan inovasi yang lebih baik sebelum menyambut model penerusnya, yaitu iPhone SE 4.

Sekadar perspektif, analis Ming-Chi Kuo memprediksi bahwa iPhone SE 4 berpotensi laku keras di pasaran. Melalui akun X pribadinya pada 14 Februari 2025, ia memperkirakan Apple akan mengapalkan sekitar 12 juta unit pada paruh pertama dan 10 juta unit pada paruh kedua 2025. Jika diestimasikan, total 22 juta unit dalam setahun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan prediksi penjualan iPhone SE generasi sebelumnya yang berkisar di angka 20 juta unit per tahun.

Tak hanya itu, iPhone SE 4 juga diperkirakan akan membantu mengurangi penurunan penjualan setelah musim liburan serta meningkatkan adopsi Apple Intelligence berkat kompatibilitasnya lewat pemanfaatan fitur-fitur kecerdasan buatan besutan Apple. Selain itu, karena iPhone SE 4 akan menggunakan modem buatan Apple sendiri, Qualcomm kemungkinan akan meninjau kembali paten modemnya untuk mencari peluang dalam mengamankan lisensi dan kompensasi dari hilangnya pesanan Apple.

Sebelumnya, model iPhone SE generasi kedua dirilis pada April 2020, sementara iPhone SE 3 hadir pada Maret 2022. Jika benar tanggal 19 Februari 2025 besok adalah peluncurannya, berarti hilal iPhone SE 4 tampaknya makin dekat sesuai rumor yang beredar. Makin tidak sabar menunggu seperti apa wujud dan gebrakan yang ditawarkan iPhone SE 4 sebagai "penyelamat" usai didera kegagalan hebat di masa generasi iPhone SE 3, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
Fahreza Murnanda
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us