Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perbandingan Sistem Pendingin PC Air Cooler dan Liquid Cooler AIO 

potret liquid cooler pada PC (unsplash.com/Christian Wiediger)
Intinya sih...
  • Performa: Liquid cooler AIO unggul untuk CPU overclock, menyerap panas efisien
  • Estetika: Liquid cooler dianggap lebih menarik, futuristik, dilengkapi dengan RGB light
  • Pemasangan & Perawatan: Air cooler lebih mudah dipasang, perawatan sederhana tanpa cairan

Pemilihan sistem pendingin yang tepat tentu cukup krusial saat merakit PC. Sistem pendingin tidak hanya menjaga suhu CPU tetap stabil, tetapi juga memengaruhi performa, estetika, dan kenyamanan saat menggunakan PC. Dua opsi utama yang sering jadi perdebatan adalah sistem pendingin air cooler dan liquid cooler AIO.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan, budget, serta selera. Nah, buat kamu yang ingin tahu tentang perbandingan keduanya secara spesifik, artikel ini akan membahasnya dari berbagai aspek. Yuk, simak baik-baik!

1.Liquid cooler AIO performa pendinginannya lebih mumpuni

PCCOOLER DA240 ARGB (tokopedia.com/PcCOOLER Official Store)

Soal performa pendinginan, liquid cooler AIO dikenal lebih unggul dari air cooler, terutama untuk CPU yang sudah di-overclock. Hal itu membuat liquid cooler AIO cocok untuk PC dengan beban kerja yang berat. Cairan pendinginnya dapat menyerap panas dari CPU dengan lebih efisien dan membuangnya melalui radiator.

Di sisi lain, air cooler juga bisa memberikan performa yang cukup baik, terutama untuk penggunaan sehari-hari atau PC dengan spesifikasi standar. Namun, pada beban yang sangat tinggi, air cooler mungkin akan kewalahan menjaga kestabilan suhu CPU. Jadi, kalau kamu sering menggunakan PC untuk tugas berat, liquid cooler AIO bisa jadi pilihan yang lebih oke.

2.Liquid cooler AIO bisa memberikan tampilan yang estetik

ilustrasi liquid cooler AIO (unsplash.com/Tai Bui)

Dari segi tampilan, liquid cooler AIO sering dianggap lebih menarik dan futuristik. Adanya selang yang berkelok-kelok dan radiator yang terpasang di casing juga menambah kesan premium pada PC. Bahkan, beberapa model liquid cooler AIO juga dilengkapi dengan RGB light yang bisa disesuaikan dengan tema PC.

Sementara itu, air cooler secara tampilan cenderung lebih sederhana. Namun, kini banyak produsen yang menawarkan desain heatsink yang lebih futuristik dengan menambahkan layar yang menampilkan suhu CPU secara real-time. Jadi, beberapa model air cooler secara estetika kini tidak jauh ketinggalan dari liquid cooler.

3.Pemasangan air cooler umumnya lebih mudah

ilustrasi PC menggunakan air cooler (unsplash.com/Amiel D Hechanova)

Proses pemasangan air cooler umumnya lebih mudah karena hanya membutuhkan mounting bracket dan kipas yang dipasang langsung di atas CPU. Namun, dimensi air cooler harus kompatibel dengan ukuran casing dan komponen di sekitar CPU. Pastikan air cooler memiliki ruang yang cukup di dalam casing PC dan tidak mentok dengan komponen lain seperti RAM atau penutup samping casing.

Di sisi lain, liquid cooler AIO membutuhkan pemasangan yang lebih rumit karena melibatkan radiator, selang, dan pompa. Meski umumnya AIO cooler sudah dikirim dengan kipas yang sudah terpasang, pemasangannya tetap butuh waktu yang lama. Jadi, secara umum pemasangan liquid cooler AIO lebih merepotkan, terutama bagi PC builder pemula.

4.Air cooler lebih mudah perawatannya

potret air cooler PC (unsplash.com/Nassim Allia)

Air cooler cenderung lebih mudah perawatannya karena tidak ada cairan yang perlu diperiksa. Kamu hanya perlu membersihkan debu dari heatsink dan kipas secara berkala untuk menjaga performanya. Sementara liquid cooler AIO membutuhkan perawatan ekstra seperti memastikan tidak ada kebocoran cairan dan membersihkan radiator dari debu. Pemeriksaan kebocoran ini cukup penting karena jika sampai bocor, cairannya akan mengenai komponen lain dan bisa menyebabkan kerusakan fatal.

5.Liquid cooler AIO tingkat kebisingannya lebih rendah

Digital Alliance AIO Kaze (tokopedia.com/alfa77)

Liquid cooler AIO umumnya lebih senyap karena kipas pada radiator tidak perlu berputar terlalu kencang untuk mendinginkan cairan. Namun, jika pompa pada liquid cooler AIO bermasalah, suaranya bisa cukup mengganggu. Air cooler di sisi lain bisa lebih berisik karena kipasnya bekerja lebih keras dan secara terus menerus. Namun, kini banyak model air cooler yang telah di desain dan dilengkapi teknologi tertentu untuk mengurangi kebisingan tersebut.

6.Kompatibilitas air cooler umumnya lebih luas

potret air cooler pada PC (unsplash.com/moh. khellaf)

Air cooler seringkali lebih kompatibel dengan berbagai jenis casing, motherboard, dan tidak memerlukan kompatibilitas khusus dengan komponen lain. Meski begitu, dimensi air cooler harus diperhatikan agar tidak menjadi kendala saat pemasangannya. Sementara itu, liquid cooler AIO yang menggunakan radiator besar membutuhkan casing yang cukup luas untuk menampungnya. Apalagi, tidak semua motherboard dan casing mendukung penggunaan liquid cooler AIO.

7.Harga air cooler cenderung lebih murah

potret air cooler pada PC (unsplash.com/Timothy Dykes)

Soal harga, air cooler umumnya lebih murah dibandingkan liquid cooler AIO. Bahkan, kamu bisa mendapatkan model air cooler high-end dengan harga yang terjangkau. Liquid cooler AIO sebenarnya kini banyak tersedia dengan harga yang terjangkau. Namun, harga liquid cooler AIO yang termurah pun masih di atas harga air cooler pada umumnya.

Secara umum, liquid cooler AIO bisa menawarkan performa tinggi, estetika keren, dan PC yang senyap. Sedangkan kelebihan air cooler yaitu mudah dipasang, kompatibilitas luas, dan harga yang lebih terjangkau. Informasi tentang tujuh perbandingan air cooler dan liquid cooler AIO ini semoga bisa menambah wawasan kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us