Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Sharing Akun Game Diperbolehkan? Ini Jawabannya!

ilustrasi konsol game
ilustrasi konsol game (pexels.com/Garrett Morrow)
Intinya sih...
  • Sharing akun memungkinkanmu bermain game tanpa harus membelinya
  • Praktik sharing akun dinilai ideal karena menekan pengeluaran gamer
  • Sharing akun termasuk salah satu bentuk pelanggaran Terms of Service
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bermain game merupakan salah satu aktivitas paling menyenangkan untuk mengisi waktu luang, melepas rasa stres, dan mengusir rasa jenuh. Tak hanya sebagai hiburan, game juga bisa menjadi sarana interaksi, kompetisi, hingga sumber penghasilan bagi mereka yang menekuni dunia gaming. Di era digital, bermain game bukanlah hal yang sulit berkat berbagai platform yang menyediakan beragam game seru di PC, konsol, maupun perangkat mobile.

Namun, harga game belakangan ini dianggap terlalu mahal, terutama bagi gamer dari kelas menengah ke bawah yang memiliki anggaran terbatas. Tingginya biaya pengembangan menjadi salah satu faktor di balik naiknya harga jual game di pasaran. Alhasil, banyak gamer mulai mencari cara alternatif untuk bisa menikmati game tanpa harus menguras tabungannya.

Salah satu cara alternatif yang banyak diminati adalah sharing akun game. Ia dinilai praktis dan efisien karena memungkinkanmu memainkan game berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sharing akun game itu? Lantas, apakah praktik ini legal serta diizinkan?

1. Sharing akun memungkinkanmu bermain game tanpa harus membelinya

ilustrasi pasangan bermain game
ilustrasi pasangan bermain game (pexels.com/Yan Krukau)

Berbagi (sharing) akun game adalah upaya menggunakan satu akun yang berisi game berbayar oleh beberapa orang. Biasanya, akun tersebut merupakan akun toko game digital, seperti Steam, Epic Games Store, PlayStation Store, atau Microsoft Store. Praktik ini umumnya dilakukan bersama orang-orang terdekat, seperti keluarga atau kerabat.

Mula-mula, pemilik akun akan membagikan akses login, seperti nama pengguna (username) dan kata sandi (password). Penerima akses kemudian masuk ke akun tersebut dan mengunduh game yang tersedia untuk dimainkan di perangkatnya. Sharing akun juga sering diterapkan melalui sistem sewa, di mana setiap pengguna mendapat giliran menggunakan akun dalam jangka waktu terbatas.

2. Praktik sharing akun dinilai ideal karena menekan pengeluaran gamer

ilustrasi membayar dengan uang
ilustrasi membayar dengan uang (pexels.com/MART PRODUCTION)

Praktik sharing akun kerap dijumpai di kalangan gamer karena dipandang lebih hemat biaya. Dengan cara ini, kamu tidak perlu mengeluarkan ratusan hingga jutaan rupiah untuk membeli game yang diinginkan. Kamu cukup menyiapkan perangkat yang mampu menjalankan game dengan optimal, lalu mengunduhnya melalui akun bersama sesuai giliran yang telah disepakati.

Selain ekonomi, faktor efisiensi waktu juga menjadi pertimbangan. Kamu tidak perlu melewati proses registrasi akun yang panjang dan membingungkan. Akses ke akun yang sudah mempunyai koleksi game memungkinkan mereka langsung bermain tanpa repot melakukan verifikasi maupun pembayaran.

3. Sharing akun termasuk salah satu bentuk pelanggaran Terms of Service

ilustrasi palu hakim
ilustrasi palu hakim (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Praktik sharing akun memang terdengar menguntungkan bagi mereka yang ingin bermain game tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Pertanyaannya, apakah praktik ini legal dan benar-benar diperbolehkan? Sayangnya, sebagian besar developer setuju bahwa sharing akun termasuk pelanggaran terhadap ketentuan pengguna (Terms of Service).

Game online populer seperti World of Warcraft (2004) dan League of Legends (2009) mewajibkan setiap pemain memiliki akun pribadi serta melarang keras praktik sharing akun. Selain itu, Growtopia (2012) juga menerapkan aturan serupa dengan sanksi berat bagi pelanggarnya, di antaranya pemblokiran akun secara permanen. Toko digital seperti Steam dan PlayStation Network juga menegaskan bahwa setiap akun tidak boleh dibagikan, dijual, maupun disewakan.

4. Data pribadi jadi rentan terekspos saat melakukan sharing akun

bermain game
ilustrasi bermain game (pexels.com/Yan Krukau)

Selain dilarang oleh hukum, praktik sharing akun game juga berisiko tinggi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Karena memiliki akses ke akunmu, sang peminjam berpotensi menyalahgunakannya, seperti melakukan transaksi atau mengganti password tanpa sepengetahuanmu. Hal ini tentu merugikan pemilik asli karena kehilangan akses terhadap game beserta seluruh progress yang telah dikumpulkan.

Bila akunmu disalahgunakan, mereka bisa memanfaatkannya untuk mengganggu pemain lain. Mereka dapat memprovokasi (trolling), menghina, atau bahkan memakai cheat saat bermain. Akibatnya, kamu sebagai pemilik akun asli tetap harus menanggung konsekuensinya walaupun pelanggaran dilakukan oleh sang peminjam.

5. Platform distribusi game menawarkan fitur legal untuk sharing akun

bermain game
ilustrasi pasangan bermain game (pexels.com/cottonbro studio)

Beberapa platform distribusi game sebenarnya telah menyediakan fitur sharing akun yang aman dan legal. Steam, misalnya, menawarkan Steam Family Sharing yang memungkinkan pengguna membagikan koleksi game mereka tanpa perlu memberikan akses login. Pemain yang meminjam akun tetap dapat menyimpan progress dan achievements mereka sendiri melalui Steam Cloud.

Fitur serupa juga ditemukan di PlayStation 5 (PS5) melalui Console Sharing yang memberi akses kepada pengguna lain untuk masuk ke akun dan memainkan pustaka game yang tersedia. Ia juga memberikan kesempatan untuk menikmati layanan PlayStation Plus, termasuk game gratis yang diperbarui setiap bulan. Sementara itu, Microsoft menghadirkan fitur Home Xbox yang menyediakan akses bagi seluruh pengguna dalam satu konsol untuk menikmati semua game dan konten langganan Xbox Game Pass.

Alih-alih melakukan praktik sharing akun secara ilegal, sebaiknya manfaatkan fitur berbagi yang telah disediakan oleh platform resmi. Lebih bijak lagi jika kamu membeli game langsung melalui Steam, Epic Games Store, atau toko digital terpercaya lainnya agar terhindar dari berbagai masalah di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

Grammarly Ganti Nama Jadi Superhuman, Ekspansi ke Layanan AI

01 Nov 2025, 08:28 WIBTech