7 DLC Ekspansi Terbaik dari Seri Assassin's Creed, Apa Saja?

- Assassin’s Creed 4: Black Flag – Freedom Cry
- Assassin’s Creed Shadows – Claws of Awaji
- Assassin’s Creed Unity – Dead Kings
Selama hampir 16 tahun, Ubisoft terus memperluas cerita Assassin's Creed lewat berbagai DLC ekspansi yang pertama kali muncul di Assassin's Creed 2 dan berlanjut hingga Assassin's Creed Shadows. DLC ekspansi tersebut hadir dalam berbagai bentuk, ada yang melanjutkan ending game utama, ada yang berupa misi sampingan dengan mekanisme gameplay unik dan ada pula yang fokus mengangkat karakter sampingan untuk mengeksplorasi perkembangan mereka di luar kisah protagonis utama. Kualitas masing-masing DLC ekspansi tersebut beragam, namun berikut 7 di antaranya yang terbaik.
1. Assassin’s Creed 4: Black Flag – Freedom Cry
Adewale, mantan Quartermaster Edward Kenway yang kemudian bergabung dengan Brotherhood of Assassins, mendapat kesempatan menjadi protagonis lewat DLC Freedom Cry yang berlatar 13 tahun setelah cerita utama Black Flag. Di DLC ini, Adewale yang kini sudah menjadi Assassin terlatih, terdampar di Saint-Domingue dan bertekad membebaskan para budak lokal sembari menggagalkan rencana Templar yang hendak menindas rakyat. Freedom Cry pada menghadirkan kembali elemen-elemen terbaik di Black Flag seperti karakter karismatik yang tumbuh menjadi pemimpin dan gameplay pertarungan kapal bajak laut yang adiktif.
2. Assassin’s Creed Shadows – Claws of Awaji
Ending cerita utama Assassin's Creed Shadows terasa terburu-buru dan kurang memuaskan karena banyak plot cerita yang menggantung, tapi untungnya DLC Claws of Awaji hadir untuk menuntaskan beberapa masalah tersebut. Pada DLC ini, Naoe, Yasuke dan Hattori Hanzo langsung pergi ke pulau Awaji yang dikuasai Templar untuk menyelamatkan Fujibayashi Tsuyu (ibu Naoe yang merupakan Master Assassin) dari Kimura Yukari, Imagawa Tomeji dan Nowaki. Meski ceritanya cukup singkat, ada banyak momen berkesan seperti pemberontakan rakyat Awaji dan Naoe yang akhirnya membuktikan dirinya sebagai Assassin sejati di mata ibunya.
3. Assassin’s Creed Unity – Dead Kings
Assassin's Creed Unity sempat terpuruk karena perilisan yang penuh bug dan cerita yang kurang memuaskan, tapi DLC Dead Kings berhasil memperbaiki reputasinya. Berlatar sebulan setelah ending cerita utama, DLC ini mengikuti Arno Dorian yang depresi dan berusaha kabur dari Prancis, namun malah terseret dalam pencarian naskah Nicolas de Condorcet dan harta karun di makam berhantu Saint Denis di Franciade. Yang paling menarik dari DLC ini adalah perkembangan karakter Arno, dari yang awalnya pemabuk tanpa harapan menjadi sosok ayah yang heroik bagi seorang anak yatim piatu bernama Leon.
4. Assassin’s Creed Syndicate – Jack the Ripper
DLC Jack the Ripper untuk Assassin's Creed Syndicate dianggap yang terbaik karena tidak hanya memperluas kisah keluarga Frye, tapi juga mengaitkan rentetan pembunuhan terkenal Jack the Ripper dengan lore Assassin's Creed secara menarik. Dengan latar 20 tahun setelah cerita game utama, Evie diceritakan menyelidiki pembunuhan Assassin wanita, hilangnya Jacob dan kekacauan yang ditimbulkan oleh geng Rooks, hingga terungkap bahwa pelakunya adalah Jack the Ripper. Keunikan DLC ini terletak pada kesempatan memainkan pembunuh berantai legendaris itu, sebelum menghadapinya dalam pertarungan melawan bos.
5. Assassin’s Creed Origins – The Curse of the Pharaohs
Dalam DLC The Curse of the Pharaohs untuk Assassin’s Creed Origins, Bayek dikirim ke Lembah Para Raja untuk menghentikan firaun-firaun yang sepertinya bangkit dari kematian dan arwah yang menyerang desa-desa terdekat. Kerennya, pemain akan dibawa ke alam baka Mesir kuno seperti Field of Reeds, Aten, Duat dan Heb Sed yang tampil dengan visual memukau sekaligus akurat sesuai mitologi Mesir. Tidak sampai situ saja, pemain juga akan berhadapan dengan musuh yang tidak biasa seperti kalajengking raksasa, pasukan dengan tampilan seperti anubis dan beberapa firaun legendaris.
6. Assassin’s Creed 3 – Tyranny of King Washington
Assassin's Creed 3 memiliki DLC berjudul Tyranny of King Washington yang membawa skenario alternatif di mana George Washington menggunakan Apple of Eden untuk menguasai 13 koloni dan menobatkan dirinya sebagai raja. Tidak hanya itu saja, timeline keseluruhan juga ikut berubah sehingga Haytham Kenway malah menjadi Assassin, Ziio masih hidup hingga Connor dewasa, Thomas Jefferson memimpin pemberontakan Inggris melawan Washington dan Washington membangun kastil piramida batu di New York. Dari sisi gameplay, DLC ini memberi Connor berbagai kemampuan supernatural seperti jadi tidak terlihat dan terbang seperti elang.
7. Assassin’s Creed Origins – The Hidden Ones
DLC pertama Assassin's Creed Origins yang berjudul The Hidden Ones dianggap sebagai DLC terbaik di keseluruhan serinya karena melanjutkan kisah Bayek dan Aya dengan sempurna beberapa tahun setelah terbentuknya Brotherhood. Kali ini, Bayek pergi ke Sinai membantu Tahira yang dulu hanya karakter sampingan, tapi kini sudah jadi Hidden One melawan jenderal Romawi bernama Rufino dari Order of the Ancients. Tidak hanya itu saja, ia juga merekrut anggota baru seperti Kawab dan menetapkan prinsip penting tentang tidak mencederai orang tak bersalah.
Itulah tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa DLC terbaik dari game-game di seri Assassin’s Creed. Pernah memainkan beberapa DLC di atas?


















