Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Game yang Harusnya Ditunda Terlebih Dahulu Agar Lebih Berhasil

IGN_Battlefield_2042_wiki_guide_main_page_-_.jpg
Battlefield 2042 (dok. DICE)
Intinya sih...
  • Titanfall 2 dirilis bersamaan dengan Battlefield 1 dan Call of Duty, sulit menarik perhatian meski mendapat ulasan positif.
  • Mad Max kehilangan momentum karena dirilis bersamaan dengan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, meski dianggap sebagai salah satu game terbaik yang mengadaptasi franchise film.
  • Cyberpunk 2077 menjadi salah satu game dengan peluncuran terburuk di tahun 2020, reputasinya rusak sejak hari pertama rilis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun ini, sejumlah developer dibuat waspada oleh kehadiran Grand Theft Auto VI sehingga tidak ada yang berani merilis game mereka berdekatan dengan game open-world tersebut. GTA VI memang akhirnya ditunda sehingga memicu rasa lega, namun tak berselang lama, Hollow Knight: Silksong yang sangat dinantikan mendapat tanggal rilis dan sejumlah game memilih mengalah.

Di sepanjang sejarah industri gaming, sebenarnya ada cukup banyak game yang mungkin akan bisa lebih sukses seandainya berani menunda perilisan demi menghindari game-game besar yang dirilis berdekatan. Berikut 7 di antaranya.

1. Titanfall 2

Titanfall 2 dirilis pada 28 Oktober 2016 oleh EA, hanya seminggu setelah perilisan Battlefield 1. Ironisnya, seminggu setelahnya lagi, Activision merilis Call of Duty: Infinite Warfare dan Call of Duty: Modern Warfare Remastered. Dirilis berdekatan dengan game-game baru dari dua seri game FPS ternama membuat Titanfall 2 sulit menarik perhatian meski menawarkan sesuatu yang berbeda. Terlepas dari fakta bahwa game ini mendapat ulasan positif dan tidak sepenuhnya gagal secara penjualan, banyak yang menilai jika Titanfall 2 dirilis di waktu yang tidak tepat. Jika tepat, mungkin sekarang gamer sudah bisa melihat Titanfall 3 atau bahkan Titanfall 4.

2. Mad Max

Mad Max dirilis pada 1 September 2015, bertepatan dengan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Meski keduanya merupakan game open-world yang berbeda, Mad Max kehilangan momentum yang seharusnya bisa didapat jika dirilis lebih awal, terlebih mengingat kesuksesan film Mad Max: Fury Road yang tayang Mei di tahun yang sama. Keputusan untuk dirilis bersamaan dengan game buatan Hideo Kojima berakhir buruk, dengan ulasan yang tidak lebih baik. Namun, meski tidak mampu bersaing, game garapan Avalanche Studios tetap dianggap sebagai salah satu game terbaik yang mengadaptasi franchise film.

3. Cyberpunk 2077

Cyberpunk 2077 menjadi salah satu game dengan peluncuran terburuk di tahun 2020 dan mungkin sepanjang masa. Game garapan CD Projekt Red ini penuh bug hingga di titik Sony menariknya dari PlayStation Store. Versi PC, PS5 dan Xbox Series X/S berjalan lebih baik, tapi versi konsol generasi lawas seperti PS4 dan Xbox One punya performa yang jauh dari kata memuaskan. Meski setengah tahun kemudian game ini berhasil bangkit dan kini dipuji sebagai game yang menyajikan petualangan bertema cyberpunk yang luar biasa, reputasinya sudah terlanjur rusak sejak hari pertama rilis.

4. Battlefield 2042

Jika tahun 2020 menjadi tahun yang buruk bagi Cyberpunk 2077, maka tahun 2021 menjadi tahun yang paling tidak ingin diingat oleh Battlefield 2042. Game FPS ini dipenuhi oleh masalah teknis mulai dari tekstur rusak hingga glitch yang mengganggu matchmaking. Alhasil, banyak pemain yang meninggalkannya sampai diperbaiki dan sayangnya itu butuh waktu lama. Battlefield 2042 akhirnya memang membaik,  namun reputasinya tidak pernah kembali sepenuhnya dan banyak pemain kini memandang perilisan Battlefield 6 dengan rasa skeptis. Kegagalan game ini benar-benar merusak citra serinya.

5. The Lord of the Rings: War in the North

The Lord of the Rings: War in the North dirilis pada 1 November 2011 bersamaan dengan hampir dua puluh game lain, termasuk Uncharted 3: Drake's Deception. Meski berbeda target pemain, upaya game ini untuk bersinar tetap berat apalagi hanya beberapa hari setelahnya, hadir Call of Duty: Modern Warfare 3 dan The Elder Scrolls V: Skyrim pada 11 November 2011. Sebagai game RPG dengan semesta The Lord of the Rings yang seharusnya mudah untuk sukses, game ini kemungkinan bisa tampil lebih baik jika tidak dirilis berdekatan dengan game-game besar, terutama yang mengusung genre serupa.

6. No Man’s Sky

No Man’s Sky pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 dan langsung menggaet hype yang tinggi, sampai akhirnya dirilis pada tahun 2016 dalam kondisi yang belum sepenuhnya siap. Meski tidak bermasalah secara teknis, banyak pemain kecewa karena game ini tidak memenuhi janji dan ekspektasi yang ditunjukkan di trailer maupun ucapan sang sutradara, Sean Murray. Baru pada tahun 2018 lewat ekspansi NEXT yang menambahkan fitur multiplayer, game ini mulai mendapatkan apresiasi kembali, meski sebagian masih ragu untuk mencobanya lagi setelah dikecewakan di awal.

7. Fallout 76

Fallout 76 sempat mengalami masalah serupa dengan No Man’s Sky ketika dirilis pada tahun 2018 karena minim konten. Padahal, seri Fallout dikenal dengan dunia imersif yang penuh NPC dan misi, yang sayangnya, itu semua baru bisa terealisasi pada tahun 2020. Selain itu, edisi spesialnya dikritik karena dinilai tidak sepadan, hingga Bethesda harus memperbaikinya dengan memberikan barang pengganti seperti tas duffel. Meski sempat mendapat banyak kritik dan dianggap paling kacau dibanding game lain di daftar ini, Bethesda akhirnya berhasil memperbaiki kesalahan mereka dan menjadikan Fallout 76 berkembang menjadi game yang solid.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game yang harusnya ditunda dulu agar berhasil ketika rilis. Pernah memainkan game-game di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

6 Aplikasi Nonton Drakor Gratis dan Legal, Menarik Dicoba

19 Sep 2025, 19:17 WIBTech