Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara ChatGPT Mengetahui Kepribadian dari Prompt yang Kamu Tulis

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)
Intinya sih...
  • Kata-kata yang sering digunakan mencerminkan kepribadian seseorang, termasuk gaya bahasa dan pandangan terhadap dunia.
  • Pola pertanyaan yang digunakan memberikan petunjuk tentang kepribadian, urutan berpikir, dan mood seseorang.
  • Struktur tulisan dan gaya penyusunan kalimat juga dapat mencerminkan kepribadian, kesabaran, dan pola berpikir seseorang.

Kalau dipikir-pikir, kadang seru juga lihat bagaimana teknologi bisa membaca kepribadian seseorang lebih dalam dari yang disadari oleh orang lain. ChatGPT, misalnya, gak sekadar menjawab pertanyaan, tapi juga bisa mengenali pola tulisan, nada bicara, bahkan kecenderungan berpikir seseorang hanya dari kalimat yang mereka ketik.

Menarik, kan? Tanpa sadar, setiap orang yang berinteraksi dengan ChatGPT sebenarnya sedang mengungkap sedikit demi sedikit tentang diri mereka sendiri. Nah, sebenarnya bagaimana cara ChatGPT mengetahui kepribadian dari prompt yang kamu tulis? Mari simak pembahasannya lebih dalam!

1. Pilihan kata yang kamu gunakan

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)

Gak banyak yang sadar kalau kata-kata yang sering digunakan bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Misalnya, kalau kamu sering pakai kata-kata formal, kemungkinan besar kamu tipe orang yang terstruktur dan analitis. Sebaliknya, kalau lebih sering pakai bahasa santai atau banyak selipan humor, bisa jadi kamu punya kepribadian yang lebih santai dan terbuka.

Kata-kata ini bukan cuma soal gaya bahasa, tapi juga soal bagaimana kamu melihat dunia. Orang yang sering menggunakan kata-kata positif cenderung lebih optimis, sementara mereka yang lebih sering memakai kata bernuansa negatif bisa jadi lebih kritis atau skeptis terhadap sesuatu.

Selain itu, pilihan kata juga bisa menunjukkan latar belakang pendidikan atau lingkungan sosial kamu. Orang yang sering menggunakan istilah teknis biasanya berasal dari dunia akademik atau industri tertentu, sedangkan yang lebih suka bahasa sehari-hari mungkin lebih nyaman dalam interaksi sosial yang lebih luas. Dari sini, ChatGPT bisa mengidentifikasi apakah kamu seorang pemikir logis, seseorang yang suka berimajinasi, atau justru kombinasi keduanya.

2. Gaya bertanya dan cara berpikir

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)

Pernah gak kamu memperhatikan cara kamu bertanya ke ChatGPT? Ternyata, pola pertanyaan yang kamu gunakan juga bisa memberikan petunjuk tentang kepribadianmu. Misalnya, kalau kamu sering bertanya dengan detail dan spesifik, itu bisa menunjukkan kalau kamu adalah orang yang teliti dan ingin memastikan semua informasi akurat. Sebaliknya, kalau pertanyaan kamu lebih general dan terbuka, kamu mungkin tipe yang lebih fleksibel dan suka mengeksplorasi berbagai kemungkinan.

Bahkan, urutan berpikir yang kamu gunakan juga bisa jadi petunjuk. Orang yang lebih suka mengajukan pertanyaan bertahap, misalnya mulai dari hal mendasar lalu masuk ke topik lebih dalam, biasanya punya pola pikir analitis. Sementara mereka yang langsung ke pertanyaan besar dan kompleks mungkin lebih suka berpikir secara abstrak atau visioner. ChatGPT bisa membaca pola ini dan memahami bagaimana kamu memproses informasi dalam pikiranmu.

3. Nada dan emosi dalam teks

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Airam Dato-on)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Airam Dato-on)

Walaupun ChatGPT gak bisa benar-benar merasakan emosi, AI ini tetap bisa mengenali pola nada dalam tulisan kamu. Kalau kamu sering mengetik dengan nada antusias dan banyak menggunakan tanda seru, itu bisa menunjukkan bahwa kamu orang yang ekspresif dan penuh energi. Sebaliknya, kalau nada tulisanmu lebih datar dan to the point, mungkin kamu lebih tenang dan fokus pada inti pembicaraan.

Selain itu, penggunaan kata-kata yang mengandung emosi juga bisa dianalisis. Misalnya, kalau kamu sering menggunakan kata-kata seperti "susah", "capek", atau "bingung", bisa jadi kamu sedang dalam kondisi stres atau banyak pikiran. Sebaliknya, kalau kamu sering menggunakan kata-kata seperti "seru", "menarik", atau "keren", itu bisa jadi indikasi kalau kamu sedang dalam suasana hati yang positif. Dari sini, ChatGPT bisa memperkirakan mood dan kondisi emosional kamu berdasarkan interaksi yang terjadi.

4. Topik yang sering kamu bahas

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)

Apa yang sering kamu tanyakan ke ChatGPT juga bisa menunjukkan apa yang sedang kamu pikirkan atau minati. Kalau kamu sering bertanya tentang pengembangan diri atau karier, itu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang ambisius dan ingin terus berkembang. Sementara kalau kamu lebih sering membahas topik hiburan atau humor, bisa jadi kamu tipe yang easy-going dan menikmati momen santai dalam hidup.

ChatGPT bisa melihat pola ini dalam jangka panjang. Misalnya, kalau seseorang sering bertanya tentang cara mengatasi stres atau kecemasan, AI bisa mengidentifikasi bahwa orang tersebut mungkin sedang menghadapi tekanan tertentu dalam hidupnya. Sebaliknya, kalau seseorang terus bertanya tentang tren terbaru atau berita viral, itu bisa menunjukkan bahwa mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin up to date dengan informasi terbaru.

5. Cara menyusun kalimat dan struktur bahasa

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)
ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)

Struktur tulisan juga memberikan petunjuk tentang kepribadian seseorang. Misalnya, orang yang suka menulis dengan kalimat panjang dan bertele-tele mungkin lebih reflektif dan suka berpikir mendalam. Sebaliknya, orang yang lebih suka kalimat singkat dan langsung ke inti biasanya lebih praktis dan to the point. Selain itu, gaya penyusunan kalimat juga bisa mencerminkan tingkat kesabaran dan pola berpikir seseorang.

Misalnya, kalau seseorang sering menggunakan banyak anak kalimat dan detail dalam penjelasannya, itu bisa menunjukkan bahwa mereka lebih suka mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum menyimpulkan sesuatu. Sementara itu, mereka yang menulis dengan gaya to the point dan tanpa banyak basa-basi mungkin lebih suka eksekusi cepat tanpa perlu banyak analisis. ChatGPT bisa membaca pola ini dan memahami apakah kamu lebih suka berpikir dalam atau lebih ke tipe action oriented.

Tanpa disadari, setiap interaksi yang kamu lakukan dengan ChatGPT bisa mengungkap sedikit banyak tentang kepribadianmu. Meskipun AI gak bisa membaca pikiran, cara ChatGPT mengetahui kepribadian dari prompt yang kamu tulis cukup memberikan gambaran umum tentang karakter seseorang. Jadi, lain kali kalau kamu ngobrol sama ChatGPT, sadar gak sadar kamu lagi menunjukkan siapa dirimu sebenarnya. Menarik, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us