Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Kesalahan dalam Menggunakan ChatGPT, Bikin Hasilnya Gak Efektif

ilustrasi tampilan ChatGPT (pexels.com/Shantanu Kumar)

Perkembangan teknologi digital yang masif melahirkan berbagai inovasi yang memudahkan kehidupan manusia. Kehadiran ChatGPT salah satunya. Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) yang menggunakan model bahasa alami ini dapat menciptakan interaksi yang natural dengan para pengguna.

Berkat fiturnya yang canggih, gak heran kalau ChatGPT meraup popularitas yang besar. Sebab, ChatGPT membuat pekerjaan manusia lebih mudah, efektif, dan efisien. Bahkan ChatGPT disebut-sebut menggeser beberapa pekerjaan konvensional karena kebolehannya.

Akan tetapi, kemudahan ini hanya bisa diperoleh jika kamu menggunakan ChatGPT dengan tepat. Sayangnya, para pengguna masih banyak melakukan beberapa kesalahan seperti yang terangkum berikut ini sehingga hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi.

1. Saat memulai sesi chat, jangan campurkan beberapa topik karena akan mencemari hasilnya. Fokus pada satu topik saja, ya!

ilustrasi ChatGPT (pexels.com/Andrew Neel)

2. Agar hasil sesuai dengan harapan, berilah brief sejelas mungkin. Kamu juga bisa meminta ChatGPT untuk menggunakan sudut pandang tertentu

ilustrasi orang menggunakan ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)

3. Namun, jangan memuat banyak instruksi dalam satu prompt. Breakdown setiap instruksi ke dalam prompt berbeda agar ChatGPT bisa mencernanya

ilustrasi menggunakan ChatGPT (pexels.com/Melih Can)

4. Lupa memberi konteks dalam prompt menjadi kesalahan umum yang dilakukan pengguna. Ini membuat hasilnya jadi sangat general

ilustrasi orang menggunakan ChatGPT (unsplash.com/Emiliano Vittoriosi)

5. Agar instruksi lebih mudah dipahami, kamu harus menambahkan pemisalan di dalam brief. Sayangnya gak semua orang melakukan ini

ilustrasi membuat prompt di ChatGPT (pexels.com/Airam Dato-on)

6. ChatGPT sebenarnya mempelajari chat dengan pengguna. Cobalah berinteraksi senatural mungkin agar hasil yang lebih personal

ilustrasi orang menggunakan ChatGPT (pexels.com/Sanket Mishra)

7. Jangan hanya menggunakan ChatGPT untuk mencari fakta atau informasi, tapi gunakanlah chatbot ini untuk brainstorming ide-ide baru

ilustrasi orang menggunakan ChatGPT (pexels.com/Alberlan Barros)

8. ChatGPT sebaiknya dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan. Jadi, jangan dijadikan sebagai sumber informasi utama

ilustrasi membuat prompt di ChatGPT (pexels.com/Airam Dato-on)

9. Berkaitan dengan poin sebelumnya, jangan percaya hasil ChatGPT sepenuhnya, validasi terlebih dahulu agar bisa dipertanggungjawabkan

ilustrasi orang menggunakan ChatGPT (pexels.com/Matheus Bertelli)

Walau menawarkan keuntungan, tetapi ChatGPT juga memiliki kelemahan. Salah satunya ialah gak bisa memberikan informasi yang 100 persen akurat sehingga gak bisa kamu percaya sepenuhnya. Oleh karena itu, chatbot ini sebaiknya dijadikan sebagai teman untuk brainstorming alih-alih dijadikan referensi. Jadi, bijaklah dalam menggunakannya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us