Super Canggih, AI bisa Terjemahkan Teks Kuno Berusia 5.000 Tahun

Akhir-akhir ini, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) semakin berkembang dan memudahkan kehidupan manusia. Berkat AI, kita bisa mengedit foto secara instan, menyulap suara orang terkenal dengan voice generator, menyalakan lampu atau membuka tirai jendela tanpa menyentuh, memutar musik dengan voice commands, dan masih banyak lagi.
Menariknya, ada AI yang bisa menerjemahkan teks kuno berusia 5.000 tahun! Mau tahu cerita lengkapnya?
1. Yang diterjemahkan adalah bahasa Akkadia
Tim arkeolog dan ilmuwan komputer membuat program AI untuk menerjemahkan tablet (lempengan batu atau tanah liat yang mengeras yang digunakan sebagai media tulis) yang berbahasa Akkadia. Ini adalah bahasa yang digunakan di beberapa wilayah Mesopotamia, yang kini secara administratif menjadi Irak.
Tablet ini diperkirakan berasal dari 2.500 tahun Sebelum Masehi (SM). Sebenarnya, ada ratusan ribu tablet berbahasa Akkadia. Tetapi, tidak semuanya dapat diterjemahkan karena hanya ada beberapa ahli yang menguasai bahasa kuno ini, seperti yang diungkapkan dalam jurnal PNAS Nexus pada Mei 2023.
2. Akurasinya diklaim mencapai 97 persen

Para peneliti mengklaim bahwa AI ini memiliki akurasi 97 persen dalam menerjemahkan aksara Akkadia ke bahasa Latin. Mereka mengatakan bahwa lebih mudah menerjemahkan ke bahasa Latin karena bahasa Inggris memiliki struktur kalimat yang lebih rumit.
Mengutip PC Gamer, AI ini bekerja dengan baik ketika ditugaskan untuk menerjemahkan teks tertulis formal, seperti dekrit kerajaan atau tulisan para cendekia di masa lampau. Namun, AI ini agak struggle dalam menerjemahkan teks-teks sastra, contohnya puisi.
"Apa yang luar biasa tentang ini adalah saya tidak perlu memahami bahasa Akkadia sama sekali untuk menerjemahkan (tablet berbahasa kuno) dan mendapatkan apa yang ada di balik cuneiform. Saya hanya cukup menggunakan algoritma untuk memahami dan menemukan apa yang dikatakan (oleh) masa lalu," ungkap Gai Gutherz, salah satu peneliti yang merupakan ilmuwan komputer.
3. Harapannya, AI di masa mendatang bisa menerjemahkan bahasa lain yang hilang
Para peneliti berharap bahwa di masa mendatang, AI bisa menerjemahkan bahasa lain yang hilang (kehilangan penutur asli). Ini sangat mungkin untuk terjadi, mengingat AI mampu beradaptasi dengan kompleksitas teks tertulis.
Bahkan, bukan hanya bahasa manusia, kini para peneliti sedang mengembangkan AI untuk menerjemahkan bahasa binatang, seperti yang dilakukan oleh Earth Species Project. Dilansir Popular Mechanics, tujuan utamanya adalah komunikasi dua arah antara manusia dan hewan. Ditunggu gebrakan berikutnya!